part 17

64 8 0
                                    




Di rumah sehun

Saat aku sampai disana, rumah itu sangat besar, entah berapa banyak pembantu dirumah ini, bukan hanya rumahnya yang besar tamannya sangatlah luas, tamannya ini ukurannya 2x rumahku. Bila kita masuk ada sekitar 10 pengawal berjajar disamping kanan-kiri pagar. Aku turun pas di depan rumah, langsung disambut 5 orang yeoja yang memakai baju pelayan.

Ini rumah apa istana?, bagus amat

"silahkan masuk nona, tuan sudah menunggu" kata seseorang disitu

Aku masuk kedalam diikuti 5 yeoja itu, disana sudah ada tuan oh yang duduk disana, ia diawasi 2 namja kekar, aku sampai tidak mengerti kenapa ia diawasi sampai segitunya.

"kau sudah datang" kata tuan oh

"iya"

"pelayan bawa minumannya kesini, maf saya menggangumu lagi"

"kwanchana, ada apa, kenapa saya dipanggil?"

"minum saja dulu nanti baru saya kasih tau"

Aku meminum minumannya itu, aku masih tidak mengerti kenapa aku dibawa kesini.

"permisi tuan, kenapa saya dibawa kesini?"

"bolehkah kau mengajarkan pelajaran yng tertinggal selama sehun tidak ada?"

"tentu, emang sehun sudah pulang?"

"iya, pelayan bawa nyonya ini ke ruangan sehun"

Aku dibawa oleh seorang pelayan kekamar sehun. Rumah ini  meamang benar-benar luas, kalau kita ada di lanai dua kitta bisa melihat taman belakangnya. Sesaat aku mau membuka pintunya, pintunya duluan terbuka dan keluar seorang namja dengan mengendong seekor anjing berbulu lebat dan berwarna putih.

"ini kamarnya" kata seorang pelayan disampingku

"makasih"

............

Di kamar sehun

Sumpah parah banget ni kamar, luasnya 2x ruangan kelas, luas bener bersih pula, emang ini kamar butuh berapa orang untuk ngebersihinnya, ruang kelas saja masih kotor walaupun kita sudah 20 orang lebih dikelas untuk ngebersihinya. Saat gue masuk tidak ada sehun dikamarnya sampai salah satu pintu dikamar itu terbuka dan keluar seorang sehun dengan rambutnya yang basah seperti orang yang habis mandi. Aku melotot melihat tubuhnya bagian atas tidak ditutup apapun kalau dibawasih sudah ditutup sama handuk, gue bisa liaat jelas otot perutnya yang sangat menggoda selera, ini nih yang biasa dibilang orang-orang kalau liat  dosa kalau gak diliat malah rugi.

Gak nyesel gue  kesini, adem bener ye ini pemandangan

"lo ada disini? Sejak kapan?" tanyanya yang membuat lamunanku jadi buyar

"eh, gue datang kesini karena kemauan appamu saja yah" sambil bangun dari lamunan gue

"appa?" sambil mengambil baju dan memakainya

"iya, dia menyuruhku untuk mengajarimu, jadi jangan berfikir macam-macam"

Kok dipake sih bajunya kan masih mau liat, jarang jarang nih bisa liat roti sobek kayak begini.

Dia make baju dan menyalin semua tugas dibukuku. Aku sih hanya melihat ke hpku saja entah apa yang aku lihat, aku hanya menscroll ke bawah saja dari tadi, kadang gue juga  diam-diam ngeliat dia yang asik nulis.

Sumpah cakep bener kalau dari samping dan nulis kayak begini, adem bener dah.

Saat-saat yang paling gue benci, saat dia sudah nulis, berarti udah waktunya gue pulang dan gak bisa lagi liat dia. Saat sebelum gue buka pintu tiba-tiba tanganya langsung melingkar ke pinggangku dan sontak membuatku diam terpaku.

"makasih, kau sudah datang walapun bukan kemauanmu tapi tak apa sekali lagi makasih" katanya sambil berbisik ke telingaku

Kecupan singkat dan manis mendarat dipipiku, membuatku deg-degan gak beraturan begini. Aku membuka pintu kamarnya dan jalan menuju ke lantai satu untuk pamitan ke tuan oh.

"udah selesai belajarnya?"

"ne"

"dia gak bandel?"

"nggak kok ahjusshi, dia diam saja saat saya suruh nulis"

"oh, kau udah mau pulang, biar supir yang anterin yah"

"gak usah biar saya saja yang anter" sehun lari turun tangga sambil memegang kunci motornya

"gak usah"

"udah ayo" sambil narek gue keluar rumah

...........

Saat tiba didepan rumah, aku memberi kembali helm-nya dan masuk ke gerbang rumah

"langsung pulang, jangan keluyuran lagi" kataku sebelum masuk ke rumah

"iya, eh tolong tanyain bidadariku kalau tuan mudanya kengen dia juga"

Aku langsung tersipu malu saat dia bilang begitu,  aku percepat langkahku masuk ke rumah, dia meliatku begitu langsung senyum senyum mungkin dia menganggapku aneh.

love phobia [ OH SEHUN EXO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang