love phobia [ OH SEHUN EXO ]

Part 26

Sebuah benda kenyal, lumayan basah, dan lembut itu mendarat mulus di pipi sebelah kanan ku.

"Pagi cantik" bisik seseorang yang sangat kukenal. "Lo cantik banget hari ini"

Sebuah tangan mulai memelukku dari belakang.

"Gue tambah cinta sama lo"

Gue berbalik dan langsung bertemu dengan leher Sehun. Tunggu dulu ada yang ganjil disini. Tunggu....

Pagi cantik
Bukan, bukan itu.
Lo cantik banget hari ini
Kali ini sih boleh juga. Tapi bukan ini yang anehnya.
Gue tambah cinta sama lo.
Ambyar hati aku bang 😩

"Apaan sih" gue memukul lengan kirinya dengan pelan.

"Aww, sakit nih" katanya dengan muka sok kesakitan. "Tanggung jawab nih, gue luka"

"Alasan, gitu aja sakit. Sini liat mana yang sakitnya" kataku sambil memengang lengan kirinya.

"Sini yang sakit bukan disitu" katanya sambil membawa tangan kananku ke depan dadanya. "Itu yang sakit Ara, tolong"

Plis jangan gini Sehun. Gue nggak bisa lagi berharap ke lo, tolong gue Sehun.

Gue refleks menarik kembali tanganku dan menatapnya kesal. "tadi yang kena pukulan kan tangan, bukan hati sehunnnn"

"Ini juga sakit" dia menggenggam kedua tanganku. "Apapun terjadi, Plis selalu stay dekat ku yah"

Gue hanya mengangguk dan tersenyum kecil kearahnya. "Udah kita kan mau kekelas nih"

Dia terlihat agak kecewa dengan kata kata yang ku ucapkan. Gue tarik tangan kanannya berjalan kearah kelas.

Disana sudah ada Taeyeon yang sudah memakai kostum yang persis dengan baekhyun. Gue dan Sehun diberi kostum oleh si ketua kelas yang tak lain adalah si suho.

Gue keluar dari tempat ganti Pakean wanita dan berkaca, ternyata penampilanku tdk begitu buruk hari ini. Sehun juga terlihat sudah memakai kostumnya dan berjalan kearah ku.

"Kenapa?" Tanyaku saat melihat wajahnya yang di tekuk mulu.

"Gak suka" katanya sambil melirik kostumnya. "Bukan gue banget kalo gini, emmm" katanya memelas.

"Sudah, ini sebentar aja kok, nanti kalo udah selesai kan bisa dilepas" kataku menyemangati nya. "Ahhh, kamu lucu banget, gemesssss, sehunnnnn, ih kamu cute banget" sambil mencubit cubit pipinya terus menerus.

Ia menarik ku dengan kedua tangannya yang berada di belakangku untuk mendekat.