Pagi harinya, aku kembali bersekolah. Chanyeol oppa mengantarku, sebenarnya aku tidak mau pergi karena mau menjaga sehun. tapi sehun juga ikut ikutan menyuruhku ke sekolah.
sampai disekolah semua siswa-siswi melihat kearahku yang naik tangga menuju kelas. aku mencoba menghiraukan semua itu dan tetap berjalan. makin lama suara suara itu makin menjadi, aku kurang dengar juga apa yg mereka bicarakan. saat kuberjalan di koridor samping kelasku, tiba tiba siswi kelas sebelah itu langsung datang kearahku dengan 2 orang temannya.
"Ara, sehun kenapa?" si wanita yang bernama Hae Won
"emm, dia tidak kenapa kenapa kok" kataku sambil tersenyum maklum ke dia.
saat aku sudah mau melanjutkan jalan ku tiba tiba dia mencegah jalan ku lagi. "tapi di story ig -nya dia di infus lohh" katanya lagi.
"yah, terus kenapa tanya aku? tanya dia dong"
kataku sambil melepaskan genggamannya.temannya yang satu tiba tiba membalik pundakku dengan kasar, hal itu langsung membuat emosiku memuncak. "KALAU KAU KEPO, KAU TANYA DIA SAJA" teriakku dan seketika koridor langsung hening dan beberapa pasang mata menatapku curiga.
"eh, Ara kau kenapa?" tanya baekhyun yang baru tiba dari tangga. "hey hae won, ada apa ini? kenapa ribut ribut gini?" tanya baekhyun ke Hae Won.
"kita cuma mau tanya ke dia soal sehun yang dirumah sakit" kata wanita yang menarik pundakku tdi.
"iya nih, kita kan tanya dia karena story instagram sehun ada dia disitu" kata Hae Won.
aku langsung kaget dengan pernyataan Hae Won. langsung saja aku lari ke kelas dan menyimpan tas, dibangku tidak ada taeyeon, langsung saja ku berteriak "SIAPA YANG MELIHAT TAEYEON DIMANA?" teriakku, mungkin ini efek dari kekesalan ku tadi.
"dia dipanggil guru BP tadi" jawab salah satu teman kelas.
aku langsung keluar kelas. tiba tiba muncul baekhyun dengan taeyeon dibelakangnya. aku langsung memeluk taeyeon, "eh kenapa? kamu kenapa Ara? ada terjadi sesuatu?"
aku menggeleng, dia langsung mengajakku duduk di bangku kita. "ada apa?" tanya dia pelan agar aku tidak terbawa emosi.
"boleh pinjam ponselmu? aku mau liat story sehun, kata beberapa siswi sehun membuat story yang ada aku didalamnya. apa benar?" kataku sambil berbisik karena aku sudah sangat malu karena teriakan ku di luar kelas tadi.
"Good morning, everybody....." sapa guru bahasa inggrisku.
langsung saja taeyeon menyimpan ponselnya karena pelajaran sudah mau dimulai.
—————
istirahat
"kau kenapa tadi pagi? Hae won hanya bertanya dan kau tiba tiba emosi begitu" tanya baekhyun sambil menuang sambel ke mangkuk sup kentangnya.
aku menggeleng. "entahlah, aku terlalu risih dengan pandangan mereka semua saat aku tiba disekolah. ada saja yang membuat mereka senang menceritaiku."
"kau ini, jangan bilang karena story yang kau maksud tadi pagi?" tanya taeyeon sambil menatap kearahku.
aku mengangguk.
"astaga, tgg aku akan buka ponselku. memangnya ada apa dengan story instagramnya." kata taeyeon sambil mengambil ponsel di samping kantong roknya.
"permisi kak, apa benar kakak bernama Park Ara?" tanya seorang siswi yang singgah di meja makan ku. baekhyun acuh tak acuh dengan siswi ini, taeyeon jangan tanya lagi, dia sedang mencari story sehun.
aku menangguk. "ya kenapa?" tanyakku dengan emosi yang mulai stabil.
dia mengeluarkan amplop warna merah hati dengan prangko berbentuk love. disana tertulis nama Park Chanyeol dengan tulisan tangan yang indah.
"saya mau minta tolong kak, surat ini diberikan untuk oppa chanyeol yah" katanya dengan senyum malu malu.
aku mengangguk dan tersenyum.
surat kesekian kalinya....
saat wanita itu berjalan keluar kantin, taeyeon langsung menyenggol lenganku. "apa lagi isinya surat itu? apa yeoja itu menembak chanyeol oppa?"
"entahlah, yang satu ini biar oppa saja yang baca paling nanti dia menceritakan isi surat itu" kataku.
"eh, Ara benar kata Hae Won, kau memang ada di dalam story sehun." dia membuka katasandi ponselnya dan mempersilahkan ku untuk meliat story sehun.
wow, kapan dia ambil foto ini, astaga sehunnnnnnn. kau membuatku malu, awas kau yahhh.
kini aku, baekhyun dan taeyeon berjalan ke kelas.
—————
"Ara, ini telp dari oppa mu" kata kai yang tiba tiba berlari kearahku dan baekhyun.
aku mengambil ponsel itu dan menempelkan ponsel itu di telingaku. "ada apa?"
"kau dimana sekarang?"
"aku sudah mau naik bus sama baekhyun" jawabku.
"tunggu tao disana, dia menjemputmu dengan baekhyun. kau pergi kerumah dulu baru ke rumah sakit." katanya diujung telp.
"nggak usah aku udah di halte sekarang"
"ikuti kata kataku atau kau tidak kubiarkan ke rumah sakit" jawabnya sesaat sebelum telp diakhiri.
"ini ponselmu dan makasih"
"kau mau pulang bersamaku? mumpung kristal tidak pulang denganku."
aku menggeleng "aku tidak mau ada terjadi kesalahfahaman disini. tolong jaga jarak mu, aku tidak mau di cap jadi yeoja perebut pacar orang."
"sudahlah kai, kau tak usah lagi mendekati sahabatku ini. benar kata Ara kau harus jaga jarak" kata baekhyun sambil menarik tangangku.
"kita kembali ke gerbang saja. Tao oppa mau menjemputku dan kau" sambil menarik tangan baekhyun.
—————
dimobil
"annyeong Ara" sapa Tao oppa saat aku membuka pintu tengah.
"annyeong oppa"
saat di perjalanan terjadi keheningan. tiba tiba, tao oppa membuka obrolan.
"ekhmm, kau siapa?" tanya tao oppa kebaekhyun sambil menyetir dibawah terowongan.
baekhyun langsung berbalik kearah tao oppa saat dirinya merasa terpanggil. "byun baekhyun." kata Tao oppa.
Tao oppa tercengang karena perkataan baekhyun. "emm, apa kau juga mengenal taeyeon?" tanyanya dengan hati hati. "emm, sahabat Ara" lanjutnya.
dia mengangguk cepat sambil tetap memainkan ponselnya.
"emang ada apa?" kata baekhyun.
"sebenarnya...." dia menggeleng cepat "tidak, tidak ada, tak usah pikirkan itu".
baekhyun langsung melihat kearahnya dengan terheran heran. akupun juga langsung menatap tao oppa dari kaca tengah mobil.
ciittttt
bunyi ban mobil yang di rem tiba tiba, aku menatap kedepan. disana ada seorang wanita tua yang hampir saja tertabrak."AKHHH, KENAPA AKU TIBA TIBA MEMIKIRKANNYA LAGI. AKHHHHH" teriak tao oppa sambil memukul setir mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love phobia [ OH SEHUN EXO ]
FanfictionBEBERAPA PART AKU PRIVATE YAH ! Bagaimana rasanya bila seorang yang telah kau percayai malah menyakitimu. Dan datanglah seseorang yang baru yang membuatmu nyaman malah berbuat sama seperti yang lainnya, bahkan mungkin lebih dari yang lain, lebih men...