Sungjae tersenyum menyambut kakaknya yang tersenyum tipis.
Hyunsik kemudian duduk berhadapan dengan Sungjae.
Diantara Sungjae dan Hyunsik ada meja yang menyajikan banyak makanan."Silahkan makan kakakku...." ucap Sungjae masih mengulas senyum.
Selesai makan,mereka berdua saling diam memikirkan pikiran masing-masing.
Hyunsik berfikir mulai menyingkirkan keluarga Farista.
Sedangkan Sungjae?
Dia berfikir akan membuat sistem pemerintahan baru yang dia buat bersama kakaknya."Sungjae..... Kau kenapa?" tanya Hyunsik melihat Sungjae yang senyum-senyum tanpa sebab.
"Huh?ah itu....aku berfikir membuat sistem baru,juga merombak para pengurus kerajaan. Biar para saudara kita yang mengurus kerajaan" ucap Sungjae.
Hyunsik mengernyit bingung.
Ini siapa yang bodoh sih?
Hyunsik atau Sungjae?
Hyunsik tak tau tentang kerajaan,dia hanya tau cara menenangkan kerajaan.
Sedangkan Sungjae?
Dia bocah bodoh yang terlalu cepat menerima jabatan Raja.
Bukankah disini waktu yang salah?
Entahlah....."Aku tidak tau maksudmu" ucap Hyunsik meneguk teh miliknya dan kembali menatap Sungjae.
"Begini hyung....aku akan membuat saudara kita menjadi.....?" Sungjae mengetuk-ketukan telunjuknya didahinya,berfikir.
"Menjadi....eum....misal Eunkwang hyung jadi penasihat Raja dan lain-lain" Hyunsik hanya mengangguk.Lagipula bagi Hyunsik itu semua tak perlu.
Kerajaan hanya butuh pasukan,senjata,dan rakyat tak lupa seorang pemimpin.
Itu saja sudah cukup untuk bisa mendirikan suatu kerajaan.
Tapi kalau adiknya berfikir royal seperti itu,Hyunsik bisa apa?.
Rapat anggota kerajaan untuk periode Raja baru baru saja dimulai.
Sungjae yang dengan semangatnya membahas perihal sistem yang akan dilakukannya terus menyerocos.
Para tertua hanya tersenyum bangga melihat Raja baru mereka yang memiliki sifat semangat dan ceria."Hyunsik hyung,akan jadi ketua panglima kerajaan." ucap Sungjae masih menggebu-gebu.
Padahal Hyunsik sudah jengah dan ingin membebaskan pantatnya dari kursi panas yang didudukinya."Eunkwang hyung,akan jadi penasihat kerajaan. Changsub hyung dan hyung-hyungku yang lain boleh mengajukan diri menjadi pengurus kerajaan" lanjut Sungjae.
Rakyat pasti akan bahagia memiliki Raja bodoh yang tak berwibawa.
Bagaimana tidak bahagia?
Kalau mereka berbuat salah pasti hanya dengan menunjukan wajah memelasnya,Raja akan mengampuni."Baiklah ada yang ingin ditambah?" tanya Sungjae mengedipkan matanya,imut.
Hyunsik mendecih ngeri melihat tingkah gila adiknya dihadapan para tertua.
Setelah rapat selesai,Sungjae dan para pangeran menuju kediaman mantan Raja, Xioa.
Mereka mendapat kabar bahwa Xioa sakit."Ayah....ayah sakit apa?" tanya Ilhoon melihat Ayahnya terbaring diranjang dengan mata tertutup.
Xioa yang mendengar suara putra-putranya membuka matanya dan tersenyum.
"Ayah baik-baik saja.Bagaimana denganmu,Sungjae?" tanya Xioa melihat pada Sungjae yang tampak sedih."Aku?aku baik-baik saja..." ucap Sungjae tak mengerti kenapa Ayahnya menanyakannya,padahal dia tengah sakit.
"Maksud Ayah, kau pasti senang bisa jadi Raja. Teruslah belajar dari hyung-hyungmu" Sungjae mengangguk dan tersenyum manis.
"Ayah.....bagaimana bisa Ayah sakit seperti ini? Apa karna Sungjae?" Hyunsik menatap tajam pada Ilhoon yang secara tidak langsung menyindir jabatan yang tersandang untuk Sungjae.
"Oh....bukan itu Ilhoon, kau tak boleh mengatakan hal itu.Saat ini,Sungjae sudah jadi pemimpinmu,kau harus menghormatinya.Ayah sudah menua,tak perlu kaget kalau Ayah sakit seperti ini"jawab Xioa membuat Ilhoon mendengus mendengar penuturan Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BTOB) Tak lekang oleh Waktu
Ficción históricaSebuah kisah tentang persaudaraan. Kisah dimana dalam keadaan apapun kita akan tetap memperjuangkan rasa persaudaraan kita. Tak perduli itu menguras energi diri sendiri,hanya untuk seorang yang dianggap saudara. Keegoisan. Tak akan sanggup mengalahk...