Rencana

117 18 2
                                    

Hyunsik menatap adiknya yang diam sedari duduk disampingnya.
Tidak ada kalimat yang biasanya adiknya ucapkan.
Seolah mulutnya tak lagi dapat berfungsi.

"Huft....apa maumu?" tanya Hyunsik merasa jengah duduk diam dengan orang disampingnya.

Kalau tidak ada Sungjae, Hyunsik akan pergi menuju temat latihan untuk melihat pengrekrutan prajurit baru.

"Em't.... Itu....a....aku....em't....."kikuk Sungjae tak mampu berkata.
Hyunsik tak mengerti apa yang ingin dikatakan Sungjae hanya diam.
"Apa Hyunsik hyung marah?" Hyunsik menatap lurus.

"Untuk siapa?" tanya Hyunsik balik.
Sungjae benar-benar gugup.

Kenapa kemarin dia dengan mudah berbicara formal pada Hyunsik, tapi sekarang?

"Aku" singkat Sungjae dengan mati-matian.

"Biasa saja.Mungkin rasa kecewa yang ada" Sungjae menunduk sembari memainkan jarinya yang gemetar dan berkeringat dingin.

"Maaf kak.....kemarin....a...aku.... em't...."Sungjae terus saja gugup untuk mengatakan maksudnya.

"Katakan dengan benar!atau kuinggal?" akhirnya Hyunsik emosi juga dengan sikap adiknya yang lebih condong ke linglung.

"Bibi Farista yang mengatakan kau mulai menyayangi Ilhoon. Dia mengatakan kau akan menyingkirkanku dan menggantinya dengan Ilhoon. Aku marah dan ingin segera menyingkirkan Ilhoon. Aku iri dengannya" Hyunsik tau adiknya akan menangis.

Kapan sih Sungjae tidak menangis kalau merasa salah dan takut untuk mengaku?
Hyunsik diam saja tak perduli dengan isakan Sungjae.

"Aku menyesal hyung....sungguh...." Hyunsik masih diam.
"Kumohon jangan kecewa dengan sikapku....aku akan memperbaiki kesalahanku.Maaf karena tak mendengarmu" lanjut Sungjae semakin menjadi-jadi.

"Kalau kau menyesal,minta maaflah pada Ilhoon" ucap Hyunsik akhirnya.
Sungjae diam dengan tatapan bingung.

"Aku....aku....tidak bisa" lirih Sungjae.
Hyunsik menatap adiknya yang tertunduk.

"Kenapa?kau bahkan bisa menghukumnya,kenapa kau tidak bisa meminta maaf? Raja macam apa kau?" geram Hyunsik membuat Sungjae akhirnya menurut.

"Baiklah, aku akan meminta maaf secara pribadi pada keluarga bibi Junna" ucap Sungjae dan berdiri meninggalkan Hyunsik.

Hyunsik menghembuskan nafasnya.
Dia berharap adiknya semakin mampu jadi Raja yang bertanggung jawab dan tidak memihak.
Menjadi Raja yang adil dan selalu melindungi rakyatnya.

"Bukankah keluarga Junna beruntung?Tapi sepertinya kau salah memihak" Hyunsik tak menoleh saat mendengar suara Changsub.

Dia masih ingin tau kenapa Changsub memiliki sikap misterius akhir-akhir ini.
Apa ada maksud tersembunyi atau itu sebenarnya sifat Changsub.
Apapun itu,Hyunsik harus waspada.

"Benarkah?" tanggap Hyunsik sok tertarik.
Padahal dia sama sekali tak tertarik mendengar ucapan Changsub.

"Musuhmu itu keluarga Junna, bukan Farista. Kau malah membunuh orang tak bersalah" ucap Changsub.

Hyunsik tersenyum tipis.
"Farista salah,bahkan lebih bersalah dari Ilhoon. Dia seorang pembunuh,pembisik yang benar-benar keji juga jelmaan iblis" jelas Hyunsik.

Changsub diam dan kehabisan kata-kata.
Sebenarnya Changsub bermaksud membuat Hyunsik membenci keluarga Junna yang telah jadi penghianat Changsub, tapi kenapa Hyunsik malah menjelaskan kesalahan Farista?
Kan Changsub jadi bingung bagaimana lagi untuk mempengaruhi Hyunsik.

"Kalau kau ingin membuatku benci pada keluarga Junna, harusnya kau tau apa saja kesalahannya" ucap Hyunsik menyarankan.
"Juga....kalau kau memang kesal dengan keluarga Junna kenapa tak kau saja yang menghabisinya?" Changsub gugup sekali saat mendengar Hyunsik berucap datar.

Kenapa Hyunsik tau kalau Changsub kesal dengan keluarga Junna?
Secerdas itukah?
Rasanya Changsub ingin ditelan bumi saja kalau begini caranya.

Hyunsik melangkah meninggalkan Changsub yang malu.
Lebih baik dia pergi melihat pelantikan.

.

Sungjae menatap Ilhoon yang terbaring dengan luka ditubuhnya karena penyiksaan saat pengadilan.
Minhyuk berdiri disamping Junna yang terduduk disebelah tubuh Ilhoon.

Sungjae merasa dirinya orang paling jahat.
Dia melukai saudaranya sendiri karena emosi yang tak dapat dikendalikannya.

"Saya meminta maaf atas kesalah pahaman yang terjadi" ucap Sungjae sungguh-sungguh.

Junna menatap Sungjae dengan mata sendu.
"Hamba sudah memaafkan,juga Ilhoon memang pantas mendapat hukuman karena melukai keluarga Yang mulia Raja" sahut Junna penuh hormat.

"Sampaikan permintaan maafku pada Ilhoon saat dia sudah bangun" pamit Sungjae dan pergi.

Dari kejauhan,Peniel menatap Sungjae yang baru saja meninggalkan ruangan Ilhoon.
Dibelakangnya terdapat Alesia yang tersenyum iblis.

"Bagaimana?" tanya Alesia pada Peniel.

"Sepertinya dia akan kekediamannya untuk makan siang.Ayo cepat!" ucap Peniel dan bergegas pergi diikuti Alesia.

Mereka berhadapan dengan pelayan yang biasa mengantarkan makanan untuk Raja.
"Lakukan dengan baik!Ingat,taburkan ini setelah makanan diperiksa!" ucap Alesia menyerahkan selembar kain yang menampilkan bubuk halus seperti bedak tabur.

"Baik, Yang mulia...." kemudian Peniel tersenyum puas pada Alesia.

Mereka kemudian menuju ruang tabib Istana.
Dengan santainya mereka mengatakan kalau Hyunsik terluka di lapangan latihan.

Sekitar 4 tabib bergegas menuju lapangan latihan yang letaknya bagian sayap barat.
Sedangkan ruangan Raja ada disayap timur.

Peniel segera mengobrak-abrik ruang tabib.
Tak ada yang dia cari,dia hanya ingin membuat para tabib kualahan mencari obat saat mendapat kabar sang Raja keracunan.

Alesia menyuruh Peniel untuk pergi.
Mereka pergi menuju kediaman Minhyuk.
Disana tampak kosong,mungkin mereka ada dikediaman Ilhoon.
Dan itu benar-benar jadi kesempatan paling berharga untuk Alesia dan Peniel.

"Cepatlah...." gumam Alesia menatap sekeliling dengan was-was.
Sedangkan Peniel?
Dia meletakkan sekantung bubuk yang sama dengan bubuk yang dia berikan pada pelayan.

Rencana mereka akan benar-benar mulus.
Tak ada halangan.
Tinggal menunggu bagaimana Sungjae kesakitan dan meninggal.
Kemudian akan ada penggeledahan dan kemudian Minhyuk sekeluarga akan dihukum mati.

Dengan begitu jalan mereka untuk menjadi penguasa dikerajaan Embun yang kaya ini akan mudah.

.
.
.

Ihiw semakin kelihatan nih siapa aja yang licik.
Udah jelas banget jadinya gimana.

Terimakasih untuk apresiasinya.....

Rusa berlari kencang bukan untuk melarikan diri dari kawanan singa,tapi untuk mendahului temannya.
Cukup 1 teman yang dia lewati pun akan membuatnya beruntung.

~YAF~

(BTOB) Tak lekang oleh WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang