6. Pacar

41.7K 3.8K 518
                                    

"Mas Rama"
Rengek Jefri.

"Kamu harus minum obat Jef"
Bujuk Rama.

"Aku gak mau minum obat mas, pahit"
Jefri menggeleng, menolak dengan tegas.

"Dimana-mana obat ya pahit, kamu calon dokter masa takut sama obat"

Jefri memang calon dokter, tapi bukan berarti dia harus minum obat. Toh nanti yang minum obatnya kan pasiennya bukan dia.

"Aku gak mau mas"
Tolak Jefri kekeuh

"Kamu gak sayang sama mas gitu?. Kamu Mau mas hawatir terus liat kamu sakit gini?"

Jefri menggeleng.

"Makanya minum obatnya ya!"
Bujuk Rama.

Jefri mengangguk, mengambil air dan obat yang di pegang Rama sedari tadi. Tidak tega juga lihat mas Ramanya hawatir padanya.

Tadi pas Rama selesai Rapat dia melihat Jefri tertidur di sofa dengan wajah pucat dan suhu badannya tinggi. Jelas Rama sangat panik, dia langsung membawa Jefri ke rumah sakit, tentu saja setelah memakaikan baju terlebih dahulu pada pacarnya itu. Rama tidak rela kalau badan pacarnya terumbar kemana-mana. Badan seksi itu hanya untuk dirinya seorang.

Untungnya sakit Jefri tidak terlalu parah, hanya demam saja. Jadi dia hanya perlu istirahat saja di rumah.

"Mas Rama peluk"
Rengek Jefri manja.

Rama tersenyum geli, ini bukan kali pertamanya Jefri bersikap manja padanya, tapi kali ini rasanya berbeda. Jadi lebih menyenangkan, mungkin karena diantara mereka sudah terikat dengan setatus, dan tidak bersembunyi lagi pada hubungan mas dan adik, melainkan dalam hubungan sepasang kekasih.

Rama merebahkan tubuhnya di samping Jefri. Memeluk anak itu dengan penuh kasih sayang. "Kamu manja"

"Gak apa-apa toh manja-manja sama pacar sendiri"
Jefri memeluk Rama erat. Mendusel-dusel wajahnya ke dada Rama. Dia jadi menyesal bisa sakit seperti ini. Harusnya jika dia tidak sakit, dia sudah di perkosa sama mas Ramanya. Main beronde-ronde di sofa ruang kerja mas Ramanya, di temani sama suara hujan yabg bikin romantis penuh gairah, kaya di film-film gitu. Tapi karena sakit dia tidak jadi di perkosanya. Nasibnya kurang mujur hari ini.

"Mas"

"Hemm"

"Mas udah lama suka sama aku?"
Tanya Jefri

"Udah dari lama banget"
Rama mengelus rambut Jefri.

"Kenapa mas suka sama aku?"

"Mungkin karena kamu aneh"

"Jadi aku aneh gitu?, mas ko jahat banget ngatain pacarnya aneh"

Jefri mengerucutkan bibirnya lucu. Rama terkekeh lalu mengecup bibir itu sekilas.

"Mas gak perlu alasan yang manis-manis buat sayang sama kamu. Mas cinta sama kamu ikhlas"

"Aku bahagia mas"
Jefri mengeratkan pelukannya, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rama.

"Mas jauh lebih bahagia"

"Mas cium lagi"
Jefri memanyunkan bibirnya.

Rama mendekatkan bibirnya mencium bibir Jefri, melumatnya dengan lembut. Tanpa perlu di minta Jefri membuka mulutnya, menerima dengan senang hati lidah Rama yang bergrelia di rongga mulutnya. Jefri mulai kecanduan dengan ciuman Rama. Ini lebih nikmat dari Narkoba. Jefri ingin lebih.

"Mas"
Rama mengerti apa maksud dari tatapan sayu menggoda dari Jefri itu.

"Kamu lagi sakit Jef"

BALADA ANAK KOSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang