11. Jefri hamil?

33.8K 2.8K 439
                                    

Sudah 3 hari ini Jefri selalu muntah-muntah, perutnya terasa gak enak. Setiap di isi pasti akan keluar lagi, dan sudah 3 hari juga Jefri gak kuliah. Badannya lemas.
Rama udah memaksanya untuk ke dokter, tapi Jefri gak mau. Dia ogah di suruh makan obat.

"Loh kok mas udah pulang?"
Tanya Ical, ini baru jam 3 sore tapi Rama udah pulang, biasanya Rama pulang kerja menjelang maghrib atau sesudah maghrib.

"Udah gak ada kerjaan, itu buat Jefri?"
Rama menunjuk mangkok berisi bubur di tangan Ical.

"Iya mas, dia gak mau makan apa-apa dari tadi"

"Biar mas aja, nih buat kamu"
Rama mengambil alih mangkok yang di bawa Ical, dan menyerahkan bungkusan yang dia bawa. Lalu pergi ke kamarnya.

Rama duduk di pinggiran kasur, memperhatikan Jefri yang tertidur dengan lemah. Wajahnya pucat, dan bibirnya kering.

"Sayang"
Panggil Rama mengelus kepala Jefri.

"Mas"
Jefri membuka matanya, sebenarnya dia gak tidur, kepalanya pusing jadi dia memejamkan matanya, dia kira yang masuk ke kamarnya adalah Ical, soalnya yang terus bolak balik dari tadi ke kamarnya cuma Ical.

"Makan dulu ya!"
Bujuk Rama.

Jefri menggeleng, dia gak mau makan, setiap perutnya di isi pasti akan terasa gak enak. "enggak mau mas"

"Kamu belum makan apa-apa"

"Perut aku gak enak mas"

"Sedikit aja, mas suapin"
Jefri menggeleng lagi.

"Sedikit aja ya sayang!"

Jefri benci lihat muka mas Ramanya yang hawatir itu. Jadi Jefri mengangguk dan membuka mulutnya. Menerima suapan demi supan bubur. Di suapan ke 5 perutnya kembali bergejolak. Jefri bergegas berlari ke kamar mandi, di susul dengan Rama. Jefri memuntahkan bubur yang baru dia makan. Dengan rasa cemas Rama mengelus punggung Jefri.

Hoeekkk

Hoekkkk

"Muntahin semuanya"
Rama terus mengelus punggung Jefri.

"Mas hiks"
Isak Jefri. Dia udah gak kuat, perutnya semakin terasa sakit.

"Kita ke dokter ya?"
Rama membersihkan sisa muntahan di bibir Jefri, membasuhnya dengan air.

Jefri mengangguk, dia ingin ke dokter, dia ingin sembuh. Rama membantu Jefri berjalan, mendudukannya di ruang tengah bersama Ical, sementara dia pergi ke kamar mengambil jaket untuk Jefri.

"Jef kamu gak apa-apa?"
Tanya Ical cemas.

"Makin mual mas"
Jawab Jefri.

"Mungkin kamu hamil Jef"
Celetuk Ical asal.

"Hamil?"
Tanya balik Jefri.

Ical mengangguk, setaunya jika muntah-muntah itu ciri-ciri orang hamil, bisa saja kan Jefri hamil, walau Jefri cowok, tapi untuk ukuran cowok Jefri terlalu manis. Siapa tau aja Jefri termasuk cowom jadi-jadian. Lalu siapa yang sudah menghamilinya, Ical gak tau.

"Setau aku sih orang muntah-muntah itu hamil"

"Aku hamil?"
Jefri mengelus perutnya. Benarkah dia hamil?, jika dia hamil berarti dia lagi mengandung anak Rama. Dia akan menjadi ayah, enggak tapi sorang ibu, dan Rama yang akan menjadi ayahnya.

Rama datang dengan jaket tebal di tangannya. Dia memakaikan jaket itu pada Jefri. Menarik seletingnya sampai leher agar Jefri tetap hangat.

"Cal mas mau bawa Jefri ke rumah sakit"
Ucap Rama.

BALADA ANAK KOSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang