BALADA ANAK KOSAN [END]

15. Diet

Jefri berdiri di depan cermin. Dia merasa tubuhnya jadi gendut. Semenjak pacaran sama Rama Jefri jadi kelebihan gizi. Gak ada lagi kekurangan asupan makanan berlemak di akhir bulan. Gak ada lagi yang namanya ngirit makan mie lagi. Sejak pacaran dengan Rama. Jefri jadi subur makmur, sehat sentosa sejahtera, dan semakin berfaedah.

Tapi gara-gara Rama yang selalu memanjakannya, dan mengabulkan semua hasrat makannya. Badannya jadi melar, perutnya jadi buncit kaya orang cacingan. Jefri gak mungkin cacingan, dia kan rajin minum obat cacing enam bulan sekali, sesuai anjuran yang ada di iklan.

"Mas aku gendutan ya?"
Tanya Jefri.

"Enggak kok"
Jawab Rama tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. Rama lagi tengkurep di kasur sambil mantengin laptopnya. Posisinya udah pewe, jadi dia males liat Jefri yang lagi ngaca di belakangnya.

"Perut aku buncit toh mas"
Jefri mengelus-elus perutnya sendiri di balik kaosnya.

"Perut kamu kan dari dulu emang kaya gitu Jef"
Kata Rama.

"Tapi dulu perut aku gak sebuncit ini mas. Tuh paha aku aja ngegedein"
Jefri melepas celana kolornya, sehingga dia hanya memakai celana dalam saja.

"Pantat aku juga makin semok"
Jefri meremas-remas pantatnya.
Tiba-tiba saja seulas senyum muncul di bibir Jefri. Atau mungkin pantatnya jadi besar karena Rama sering meremas bokongnya. Jangan-jangan penisnya juga ikutan membesar, soalnya kan Rama juga hobi meremas penisnya.

Jefri melepas celana dalamnya. Memerhatikan penisnya dengan seksama di cermin.

"Tapi kok penis aku masih kecil aja, gak ikut ngegedein"
Keluh Jefri.

"Gendut itu bukan berarti semuanya ngegedein Jef"

"Tapi mas dada cewek aja kalo di remes-remes jadi ngegedein. Masa penis aku yang sering mas Rama remes gak ngegedein"
Protes Jefri. Sambil iseng nanya ke Rama. Padahal dia udah tau jawabannya.

Nah loh Rama bingung mau ngejelasinnya gimana sama Jefri, itu kan dua hal yang berbeda. Setau Rama dada cewek itu emang sensitif sama sentuhan cowok, dan setau Rama juga dada cewek itu masih bisa berkembang, apa lagi kalau lagi menyusui, ukurannya jadi lebih besar dua kali lipat. Nah sedangkan penis. Ngegedeinnya kan cuma pas lagi bangun aja. Mau di remes-remes tiap hari juga tetep aja ukurannya segitu aja. Tapi kalau Jefri, Rama gak tau dia kan masih dalam fase pertumbuhan. Bisa aja masih bisa ngegedein. Tapi bukan dengan cara meremasnya juga.

"Mas gak ngerti Jef"
Lebih baik Rama mencari aman aja. Dari pada di jelasin nanti Jefri jadi mikir yang macam-macam. Jefri kan orangnya curigaan.

"Mulai besok aku mau diet mas"
Jefri menindih Rama yang sedang tengkurap.

"Gak usah diet-dietan, nanti kamu sakit"
Ucap Rama.

"Aku gendut toh mas, aku udah gak seksi lagi, badan aku penuh sama lemak, udah kaya buntelan kentut"
Jefri memeluk leher Rama. Ikut mengintip apa yang sedang Rama kerjakan di Laptopnya.

"Kamu masih seksi kok"

"Mas, besok temenin aku lari pagi ya?"
Jefri mencium pipi Rama.

"Liat besok aja"

"Ayo mas temenin aku ya"
Jefri menggoyang-goyangkan pinggulnya. Menggesekan penisnya ke punggung Rama.

"Ya mas ya!"

"Mas ya!"

"Iya, iya besok mas temenin"

"Makasih mas"
Jefri mencium kedua pipi Rama.

"Mas"
Panggil Jefri.

"Apa lagi?"

"Mas aku kepengen"
Bisik Jefri.