8. Akhirnya

51.1K 3.4K 280
                                    

Jefri menatap garang sekertaris Rama yang berpakaian sangat minim dan ketat itu. Mbak-mbak itu jelas-jelas coba ngegoda mas Ramanya. Dua kancing kemeja ketatnya sengaja dia buka untuk bisa memperlihatkan belahan dua gunung kembar besarnya.

Jefri gak suka sekertaris Rama yang bernama Nadia itu. Walau Jefri yakin mas Ramanya gak akan tergoda sama mbak-mbak itu. Tapi tetap saja Jefri gak suka cara Nadia ngegoda masnya.

Dia jauh-jauh datang ke kantor Rama bukkan untuk ngeliat mas Ramanya di goda sama mbak-mbak.

"Pak ini proposalnya"
Jefri mendecih, rasanya pengen muntah waktu ngedengar gaya bicara Nadia yang sok manis itu.

"Taruh saja di situ"
Jefri mau ketawa saat Rama mengacuhkan mbak-mbak itu. Bahkan mas Ramanya itu gak mau mengalihkan pandangannya pada si mbak-mbak ganjen itu. Berkas-berkas yang di baca Rama lebih penting dari Nadia.

"Pak nanti jam 2 ada rapat dengan pak Heru, lalu pak Guntoro mengundang bapak untuk makan malam nanti"

Jefri meremas jari jemarinya menahan geram, saat Nadia sengaja membungkukan badannya di depan Rama.

"Mbak, celana dalamnya keliatan tuh"
Seru Jefri ketus.

"Kamu gak sopan main ngintip-ngintip"
Nadia barbalik menatap Jefri gak suka. Jefri gak mau kalah dia menatap balik Nadia lebih garang.

"Aku gak selera liat begituan. Lagian mbak mau ngantor apa mau mangkal toh, pake rok kok pendek begitu, ngerusak pemandangan aku aja"
Jefri mengangkat dagunya menantang. (Jefri lagi dalam mode galak ala emak-emak pemirsah)

"Kamu gak sopan sama yang..."

"Nadia jika sudah tidak ada lagi kamu bisa ke luar dari ruangan saya. Dan makan malam dengan pak Guntoro batalkan, bilang saya sudah ada acara"

"Tapi pak..."

"Mbak gak denger apa mas Rama nyuruh mbak keluar"

Nadia merenggut gak suka. Dia meninggalkan ruangan Rama dengan kesal. Kesal karena Jefri tentu saja.

"Mas aku gak suka sama mbak itu"
Keluh Jefri.

"Kenapa?"
Tanya Rama santai, matanya masih fokus dengan dokumen-dokumen di depannya.

"Mas, mbak itu ngegodain mas, aku gak suka pacar ku di goda-goda sama orang"

"Dia emang kaya gitu, udah biasa"

Jefri melotot, jadi selama ini mas Ramanya sudah di goda seperti itu. Dan Rama menganggapnya sudah biasa.

"Mas bilang yang kaya gitu biasa?"

"Hem"

"Mas liat aku kalo aku lagi ngomong"
Bentak Jefri.

Rama mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk fokus pada kertas-kertas berisi bermacam proposal itu. Rama menghela nafasnya. Jefri itu hobi sekali cemburu pada hal-hal yang tidak penting. Kemarin dia cemburu pada Arum, dan sekarang dia cemburu pada sekertarisnya.

"Mau kamu apa sih Jef?"

"Mas pecat mbak-mbak itu"

"Mas gak bisa memecatnya, kerjaan dia bagus. Gak ada alasan buat mecat dia"

"Mas dia itu ngegodain mas"

"Cuma di goda"

"Cuma?, oh jadi mas seneng di godain kaya gitu?, seneng bisa liat belahan dada yang gede kaya semangka gitu?"
Amuk Jefri.

"Bukan gitu maksud mas Jef"

"Udah mas tinggal bilang aja mas suka sama dia. Mas emang suka di goda sama cewek seksi kaya dia."
Jefri berdiri dari kursinya. Dia kecewa sama mas Ramanya. Dia mau pulang aja, gak ada gunanya lagi dia ada di sini.

BALADA ANAK KOSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang