12. Bule Bali

34.7K 2.7K 131
                                    

Yang namanya Bali gak komplit kalau gak ada Bule.

Tempat di indonesia yang paling terkenal oleh turis asing ya Bali. Jadi wajar kalau banyak Bule di Bali. Dari Bule yang kulitnya putih sampai yang keling, dari yang matanya coklat sampai ke abu-abu kaya ayam abis di rebus. Dari yang matanya segaris sampai yang belo. Dari yang giginya rapih, sampai ke yang tonggos juga ada di Bali.

Jefri cowok yang kononnya ganteng dan berfaedah itu lagi merajuk membangunkan mas Ramanya yang masih tertidur lelap di kasur. Matahari udah berada di atas kepala, tapi mas Ramanya masih aja ngebo. Jefri bete, dia kan ingin jalan-jalan ke pantai, untuk apa ke Bali kalau enggak ke pantai. Dia juga kan ingin berjemur ala bule-bule yang ada di TV.

"Mas Rama bangun mas"
Jefri mengguncang-guncang Rama.

"Mas Rama bagun"
Sekali lagi dia mencoba membangunkan Rama, tapi gak ada respon dari Rama.

"Mas Rama kalo sampai tiga mas gak bangun aku mau kabur ke Bali"
Ancam Jefri.

"Kita kan di Bali yang"
Jefri blushing, dia di panggil yang sama mas Ramanya. Tapi kan dia lagi ngancam masa cuma karena panggilan manis kaya gitu dia bisa luluh. Dia harus jadi manusia teguh kali ini.

"Bali bagian lain mas"
Kukuh Jefri.

"Emang kamu berani?"
Gumam Rama lagi, sebenarnya dia udah bangun dari pertama Jefri membangunkannya. Tapi dia lagi males beranjak dari kasur. Dia masih capek sisa semalam.
Bicara soal semalam, Rama telah mengabulkan janjinya pada Jefri untuk mengajaknya bercinta atau Jefri sering menyebutnya pemerkosaan. Rama membawa Jefri ke Bali hanya untuk menepati janjinya untuk melakukan itu di tempat yang berbeda. Walau pada akhirnya juga mereka melakukannya di hotel, tapi kan tempatnya di Bali bukan di kotanya dan Jefri tinggal. Di tambah lagi dia dan Jefri bisa sekalian liburan.

"Aku berani toh mas"

"Kalo di culik juga berani?"

"Mas Rama ngedoain aku di culik gitu?"
Jefri bete masa cowok ganteng berfaedah seperti dia di doain di culik. Nanti tukang culiknya malah makin kesenengan dapet anak kece kaya dia.

"Kalo mas yang nyulik mau?"
Rama menarik Jefri, sehingga Jefri jatuh menindih di atasnya.

"Mas"
Ucap Jefri malu. Walaupun mereka udah cukup lama pacaran, tapi kalau di goda Rama dia tetap aja ngerasa malu kaya perawan.

"Kalo penculiknya mas gimana hemm?"
Tanya ulang Rama. Kedua tangannya memeluk pinggang Jefri yang ada di atasnya.

"Kalo yang nyulik mas sih, mau di bawa ke semak-semak juga aku mau"
Ucap Jefri malu-malu tapi mau.

"Kamu itu"
Rama mengecup bibir Jefri gemas. Kepolosan pacarnya itu yang semakin membuatnya jatuh cinta.

"Mas bangun dong mas"
Bujuk Jefri.

"Coba kamu remas pasti nanti bangun deh"
Rama menyeringai nakal. Jelas Jefri tau maksud dari seringaian mas Ramanya itu. Seringaian nakal yang menjurus ke arah yang iya-iya. Jefri lagi gak nafsu, saat ini dia lagi bernafsu pergi ke pantai untuk berjemur, bukan ke penis mas Ramanya. Kalau urusan penis mas Ramanya itu urusan nanti malam aja.

"Bukan yang itu mas, aku pengen mas bangun tidur beneran"

"Emang kamu mau kemana?"
Rama mempererat pelukannya.

"Ke pantai mas, aku mau berjemur kaya bule"

"Ngapain berjemur, nanti kamu gosong"
Ejek Rama.

"Biar eksotis mas, biar aku tambah ganteng dan berfaedah"

Menurut Rama Jefri yang seperti ini aja udah ganteng, ralat tapi manis. Gak perlu pake acara berjemur-berjemur segala yang ada nanti dia gosong. Rama lebih suka kulit Jefri yang putih, dia jadi terlihat lebih manis di tambah dengan wajahnya yang memang seperti anak kecil. Rama suka Jefri yang sekarang ini. Kalau Jefri menghitamkan kulitnya yang ada dia malah keliatan kaya anak kecil yang kebanyakan main layangan di siang bolong, mana kadang Jefri masih suka ingusan lagi. Bayangin aja Jefri si anak hitam dengan ingus di hidungnya. Rama sih gak masalah, tapi kalau nanti anak itu nangis gara-gara gak ganteng dan berfaedah lagi, kan berabe.

BALADA ANAK KOSAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang