Hari ini Rabu yang berarti semua murid kelas XI SMA 2 Yunanda's Groups akan kembali masuk setelah sehari kemarin libur. Kini hubungan Manda dan Angga kembali membaik, mereka sudah saling tegur sapa tanpa melihat siapa kah yang menyapa terlebih dahulu.
Manda pun sudah mengetahui tentang Esa dari Angga. Awalnya Manda snagat terkejut karena ternyata Esa adalah abang tiri Angga, namun setelah Angga menceritakan semuanya kepada Manda, dia pun mengerti.
Tapi tidaj semua diceritakan kepada Manda oleh Angga, hanya rencana Babas lah yang ia sembunyikan. Bukan Angga namanya kalo mengatakan sejujur nya lalu membalas nya, namun Angga adalah tipe cowok yang membalas dulu baru mengatakan sejujur nya.
Angga berencana untuk membuat Babas menjauh dari kehidupan Manda apapun cara nya.
"Hai Angga!" Sapa Manda yang baru saja memasuki gerbang dan melihat ada Angga yang masih berdiri di parkiran sambil memegang helm fullface nya.
Manda berhasil membuyarkan lamunan Angga tentang mencari cara agar Babas pergi dari kehidupan Manda.
"Lo ngapain disini Ngga?? Lo kesambet ye?" Cerocos Manda sambil menepuk pelan bahu Angga.
"Enak aje lo. Gue lagi mikirin cara nih" Jawab Angga sambil melepas jaket nya dan menenteng di bahu kiri nya. Sedangkan bahu kanan nya ada tas nya.
"Cara apaan??" Tanya Manda yang mulai kumat oleh penyakit kepo nya.
"Lo mau ta??" Tanya Angga balik sambil berjalan meninggalkan Manda.
"Ya iya lah... cara apaan?? Buat siapa?? Kapan?? Dimana?? Dan bu....."
Duuk...... awshh...
Manda sedang menghitung pertanyaan dangan jari nya hingga ia tak tau bahwa Angga sudah berbalik menatap Manda, namun Manda terus saja berjalan hingga kening nya menabrak dada bidang Angga.
"Ish.... Angga kalo lo mau berhenti bilang kek!" Ucap Manda kesal sambil mengelus kening nya karena tepat sekali kening nya itu mengenai kalung yang dipakai Angga di dalam seragam nya, hingga kening Manda menjadi merah.
"Ga ush di usap kasar juga kali. Nih jidat lo malah merah kalo lo usap nya kasar bego!" Cegah Angga sambil menahan tangan Manda yang akan mengusap kening nya dengan kasar. Angga menangkup wajah Manda dengan kedua telapak tangan nya. Dia mengusap kening Manda yang nampak merah dengan ibu jarinya.
Manda tertegun dengan perlakuan Angga yang baru dia rasakan ini. Angga mengusap kening Manda dengan rasa sayang. Namun Angga mendekatkan kepala nya ke kepala Manda tiba tiba
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Plak....."Aduuh....sakit bego!!" Manda menampar Angga entah apa alasannya.
"Lo ngapain sih pake nampar gue?! Sakit bego!!" Angga mengusap pipi nya yang terasa sangat panas dan sakit.
"Lo juga kenapa, kepala lo di deketin ke kepala gue??!"
"Ga usah sok PD lo, gue cuma mau ambil nih!" Tangan Angga meraba pada belakang rambut Manda yang terurai dan...
Dapat....!!!
"Nih...gue cuma mau ambil nih daun yang dari tadi nempel di rambut lo!" Ucap Angga sambil menyerahkan daun yang baru saja dia ambil dari rambut Manda.
Skak mat!!
"Kenapa?? Lo mau bilang gue mau ngapa ngapain lo! Iya??" Goda Angga sambil mengedipkan sebelah mata nya.
"Ish... au ah gelap.!" Kesal Manda sambil meninggalkan Angga dengan menghentakkan kaki nya pertanda bahwa dia sangat sangat kesal.
******
