"Udalah Syifa lo ga usah nangis, udah sejam juga lo nangis"
Manda masih tidak habis fikir tentang Beby. Selama ini dia terlihat sangat sopan dan tidak pernah melakukan pembulian.
Tapi semenjak Babas pindah sekolah juga negara, dia menjadi seperti ini."Dasar cabe cabean pasar" gumam Manda yang sedikit gemass kepada Beby.
"Kenapa lo yang jadi marah Man?" Tanya Angga yang kayak jelangkung di sebelah Manda.
"Lo ngagetin aja... Gimana ga marah coba, gue ga nyangka Beby berbuat kayak gitu. Selama ini dia baik baik aja, tapi semenjak lo ada di sekolah ini sikap dia ke gue jadi dingin, apalagi semenjak Babas ga ada di sekolah ini, dia malah semakin menjadi"
"Tenang aja nanti gue bakal cari tau kenapa tu anak jadi kayak gini" ucap Arnold yang ada di belakang kursi duduk Angga dan Manda.
Sontak mereka berdua menoleh ke belakang dan melihat Arnold sedang senyum selebar lebarnya.
Manda meninggalkan Arnold dan Angga, dia sedang ingin duduk bersama sahabat barunya.
"Lo tenang aja Syif, kita bertiga ga akan biarin lo dipermalukan" Syifa yang mendengar penuturan Manda langsung saja memeluk Manda diikuti oleh Becca dan Elina.
Syifa merasa hanya ketiga orang ini yang menghargainya. Selama 2 bulan dia bersekolah disini, selama itu juga dia selalu dipanggil dengan panggilan culun.
*****
"Hai sayank"
Angga merangkul bahu Manda dari samping setelah melihat Manda berjalan di parkiran."Sayank sayank pala lo peang ha!!" Gertak Manda sambil menghentakkan tangan Angga yang ada di bahu nya.
Sebenarnya saat Angga merangkul Manda tadi, perasaan Manda menghangat dan jantung nya berdetak lebih cepat melebihi batas normal.
"Kok kamu cuek sama aku yank, kan aku udah bilang kamu harus jadi pacar aku"
Memang beberapa minggu ini Angga selalu menyebutkan dirinya pacar Manda.
Manda sedikit kesal dengan perlakuan Angga, tapi jauuuuhhhh di lubuk hatinya yang paling dalam Manda merasa senang Angga menyebutnya seorang pacar."Lo bisa diem ga sih!!!" Bentak Manda namun lirih karena tidak kuat harus digoda terus dengan Angga.
"Cieee... blushing"
"Paan sih berisik lo!!" Manda langsung saja meninggalkan Angga karena tidak kuat dengan godaan syaiton.
"Ah lo bro ga pinter banget ngerayu cewek" ucap Arnold yang tiba tiba muncul di sebelah Angga.
"Itu mah bukan Angga nya yang ga pinter tapi Manda nya yang nutupin diri" lanjut Elina.
"Betul!!"
*****
"Manda, tadi aku lihat kamu sama Angga. Kamu pacaran ya sama dia?" Tanya Syifa kepada Manda yang sedang ada di kantin.
"Emm... apaan sih enggak lah, ngapain juga"
"Man gue mau curhat nih" ucap Syifa dengan nada sedih.
"Kenapa ya gue harus di bully terus sama anak anak?"
"Udalah Syif, lo ga ush mikirin itu, yg penting lo jangan pernah punya masalah sama mereka semua"
"Betul tu kata Manda, lo ga ush tkut kita semua ada di samping lo" Elina dan juga yang lain datang tiba tiba.
Angga segera memposisikan duduknya di sebelah kiri Manda sedangkan disebelah kanan Manda ada Elina dan Arnold. Di depan Angga ada Syifa dan sebelah kiri Syifa ada Becca dan Bryan.
Saat mereka sedang berbincang bincang sambil memakan makanan mereka.
Seseorang dengan sengaja menyenggol bahu Manda, sehingga minuman yang ada di tangan orang itu mengenai kepala Manda."Woy kurang ajar banget lo jadi orang"
Teriak Angga saat melihat Manda seperti itu."Ups,, sorry gue sengaja"
******
Loh loh siapa sih kurang ajar banget ya!
Next lagi kan. Kalo ga sibuk bakal di next kok.Tunggu next berikutnya
![](https://img.wattpad.com/cover/98868124-288-k251214.jpg)