"Lo jadi cewek muna banget sih. Kalo lo suka sama dia tinggal lo terima aja kerja sama yang gue tawarin"
"Lo gimana, ssi Manda aja sahabat gue ga mungkin donk gue ngerebut Angga dari dia"
"Alah muna banget lo. Sekarang mana ada sahabat. Sekarang jaman nya sahabat makan temen. Liat aja saatnya nanti lo bakal mohon mohon sama gue"
*****
"Ikut aku yuk ke toko sepatu itu yuk, aku mau beliin kado" Manda menunjuk salah satu toko sepatu.
H
ari minggu ini mereka sedang berada di salah satu mall di Jakarta sebagai ganti karena kemarin Angga sudah menjanjikannya."Itu kan toko sepatu laki laki sayank. Ya kali kamu kesana yank"
"Aq mau beliin bang Ali, Angga"
'Owh'
"Kamu pilihin yang bagus ya. Kamu kan cowok aku kan cewek jadi g bisa milih selera laki-laki"
Saat mereka sedang memilih sepatu, mereka melihat Becca dan Bryan macam kejar kejaran. Tpi ada yang ganjil. Wajah mereka berdua seperti gimana gitu.
Becca. Seperti marah? Kesal? Atau cemburu? Entalah seperti itu pokoknya.
Sedangkan Bryan. Seperti takut? Bersalah? Waspada? Atau mungkin bimbang?Kayaknya nih mereka berdua marahan. Pikir Manda dan Angga yg memiliki pikiran yg sama.
"Kalo lo masih mau belain dia, terserah lo. Gue mau hubungan kita putus. Lo suka kan sama dia. Secara dia cantik, putih, lembut, dan pastinya dia itu se..mmphh....."
Bryan menutup mulut Becca dengan telapak tangan nya saat mereka tepat di depan Manda dan Angga yang melihat mereka bingung.
"Lo berdua kenapa?"
"Nih sahabat lo, bisa bisanya dia belain si cabe cabean goceng"
Angga menatap Bryan seperti berkata 'siapa' sedangkan Bryan diam tidak mau menjawabnya.
"Gue mau ngomong sama Manda" mereka bertiga terkejut, baru kali Becca si incess ngomong dingin.
Manda dan Becca langsung pergi ke salah satu restoran di mall itu. Entah apa yang akan di bicarakan oleh kedua orang itu yang jelas Angga dan Bryan hanya menunggu dengan harap harap cemas.
"Lo mau ngomong apaan Bec. Napa juga lo marah sama Bryan" tanya Manda pada Becca sambil duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Gue ga tau Man harus gimana lagi. Entah karena Bryan bosan atau alasan lain" jawab Becca sambil menutupi matanya dengan kedua tangan karena saat ini dia sudah menangis dan takut untuk menjadi tontonan satu mall krena dia nangis.
"Iiih ngomong yang jelas ngapa. Gue ga ngerti"
"Jadi niatnya tuh gue kesini nyusulin lo sama Angga, lagian gue telfonin lo sama Angga sama sama ga aktif"
"Ya kan maaf. Lagipula lo ngapain nyusulin gue kesini?"
"Entah gue lupa"
'_'
"Udalah Man. Pokoknya gue sebel banget sama Bryan"
"Lah lo aja ga cerita ke gue. Mana juga gue tau"
"Oh iya"
'_'
"Tadi pas gue mau nyusulin lo kesini. Gue ga sengaja liat Bryan sama Syifa jalan bareng. Pake gandengan tangan lagi. Gue tanyain ke Syifa dia bilangnya kalo sekarang Bryan pacarnya. Tapi pas gue tanyain ke Bryan bukan"
"Aaaaa Manda..... gue sebel banget"
"Hahahha....hahaha Becca.... Becca.... lo mau aja dikibulin sama Syifa. Kali aja dia becanda kan"
Becca menatap Manda kesal. Bisa bisanya dia tertawa saat sahabatnya ini sednag bersedih sekarang jadi tambah kesal.
"Ok kalo itu pendapat lo"
Becca meninggalkan Manda. Dan sama sekali tidak menghiraukan teriakan Manda yang terus memanggilnya.
*****
"Awsh... kalo jalan liat liat donk"
"Eh. Sorry gue ga sengaja. Sini gue bantu"
"Ga usah"
"Judes amat jadi cewek"
Seketika cowok itu membulatkan matanya saat melihat Becca.
"Becca?"
"Iya? Lo siapa?"
"Lo udah lupa sama gue?"
Setelah beberapa saat barulah Becca ingat siapa cowok di depan nya ini.
"Kipe?"
Rizky Pahlevi. Atau lebih sering disapa Kipe ini adalah teman Becca saat mereka masih duduk di sekolah sd atau lebih tepatnya teman dekat.
Kipe hanya tersenyum manis menanggapi Becca. Dia sama sekali tidak lupa pada Becca walaupun sudah hampir 6 tahun tidak bertemu.
Sebenarnya Kipe sudah dari dulu menyukai Becca. Ya walaupun dulu masih cibta monyet. Tapi entah kenapa perasaan nya sama sekali tidak berubah pada Becca.
"Waah lo makin ganteng yah. Ga kaya dulu. Lo dulu kan endut, tembem. Sekarang kok bisa ganteng banget" canda Becca saat mereka sudah duduk di salah satu kursi restoran lantai bawah mall itu.
"Lo bisa aja. Lo juga makin cantik. tapi masih cantikan dulu sih. Kan dulu masih imut"
"Ish lo mah"ucap Becca dengan nada yang dibuat sekesal mungkin. Tapi walaupun begitu Kipe suka itu
"Eh iya? Lo ngapain disini? Lo kok udah balik dari luar negri ikut bokap nyokap lo?"
Tanya Becca pada Kipe sambil memakan kentang goreng yang tadi dipesan nya bersama Kipe."Gue mau ketemu lo" goda Kipe dan Becca hanya memutar bola matanya.
"Halah modus. Cowok kan king modus"
Tanpa terasa mereka sudah lebih dari dua jam duduk dan bertukar cerita. Becca menceritakan semua perjalan hidupnya pada Kipe hingga tadi saat tidak sengaja bertemu Bryan karena memang dari sd dulu selalu saja Kipe yang menjadi tempat curhat. Yah walaupun belum ada kata sahabat, tapi masih teman dekat.
Hingga tiba tiba...
Brakkk!!!!
*****
Hai👐
Pada kangen gak?Sorry sorry sorry banget karena authornya jarang next. Bahkan hampir sebulan gak sih?
Sorry....... banget.
Karena authornya baik hati dan tidak sombong. 3 hari ini bakalan di next terus. Kalo inget yah😊 kalo ga inget mungkin seminggu....... soalnya senin udah ujian akhir. Makanya ingetin authornya buat update terus
Okey tunggu besok yah
