CHAPTER 23

1.8K 97 4
                                        

Liburan ala Manda, Angga dan teman teman nya belum selesai sampai kemarin saja, karena liburan seru ala mereka masih berlanjut.

Kini mereka semua berniat untuk berlibur ke rumah Manda. Hanya saja si Angga belum datang datang juga.

"Si Angga ini kemana sih? Dari tadi di tungguin ga dateng dateng" Manda sangat kesal karena Angga hingga saat ini belum datang juga.

"Sabar aja sih Man, nape lo, lo kangen y sama si Angga" Arnold memandang Manda dengan pandangan jahil nya karena dia sudah menemukan ide untuk membuat Manda kesal.

"Idih ogah banget gue kangen sama tu anak" jawab Manda dengan mantap.

"Tadi y Man, si Angga bilang kalo dia mau nganterin nyokab nya dulu, tapi kenapa y sampai sekarang tu anak belum dateng juga" ucap Elina yang memotong ucapan Arnold saat Arnold sudah akan membuka mulut nya.

Elina sedikit geram dengan pacar nya ini, suka banget nge jahilin orang. Emak nya ngidam apa coba batin Elina yang sungguh geram dengan nya.

Sedangkan Arnold mencibikan bibir nya karena ide nya tidak berjalan.

"Palingan juga kejebak macet" ujar Bryan menenangkan.

"Asaalamualaikum epri badi em caming!!" Teriak seseorang di ambang pintu membuat mereka menghela napas panjang.

"Lo bisa diem g sih Ngga ini tu rumah orang o'on"

"Astaga gue lupa kalo ini rumah camer gue hehehe" Angga menjawab nya dengan cengiran nya.

"Camer camer mata lo peang, diem ya g ush malu malu in"

Mereka berenam duduk santai di sofa sambil sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Ketiga cewek itu sedang sibuk dengan majalah fashion nya sedangkan Arnold dan Bryan sedang memainkan PS milik Ali.

Angga? Dia sedang memperhatikan Manda yang sibuk berbincang dengan kedua teman nya. Pandangan nya tidak terlepas sedikit pun dari Manda dan juga dia tidak bosan untuk menarik sudut bibir nya ke atas.

Pandangan nya tiba tiba menggelap dan merasakan mata nya di tutup oleh sebuah tangan.

"Ih bikin kesel aja lo, siapa sih ni, Arnold ye? Lo kok sering banget bikin mood gue hilang sih nold. Enak enak lihat bidadari di depan mata, mata gue lo tutup" Angga memberontak ingin melepaskan tangan itu. Sesaat kemudian mata nya sudah bisa menatap semua teman nya di seberang sofa yang dia tempati.

Dan pandangan nya jatuh ke.... Arnold.
Kok bisa tu anak di depan gue, terus yang di belakang?
Angga bingung dan langsung saja memutar tubuhnya menghadap ke belakang.

Hehehe..... dia menyengir menghadap Ali yg ada di belakang nya.
"Ya ampun kakak ipar di belakang, kenapa g bilang jadinya kan tangan nya g bakal aku pukul heheh"

"Hehehe Angga mata nya dikondisikan ya, kasian nanti matanya" balas Ali dengan menepuk pipi Angga pelan dan duduk di sampingnya.

"Hahha bener tu Ngga, matanya tolong dikondisikan"

Semua tertawa mendengar ucapan Bryan.
Kebahagiaan ini yang sangat mereka harapkan, kebahagiaan yg sesungguhnya.

*****

Saat ini mereka sedang berkumpul menikmati sore hari di gazebo rumah Manda, tadi para cewek membantu Deswita (Mama Manda) memasak makanan di dapur, sedangkan para cowok termasuk Ali sedang bermain sepak bola di taman sebelah rumah Manda karena taman itu dijadikan lapangan sepak bola oleh Ali.

"Manda, Ali ajak teman teman nya makan ayo" seru Deswita dari arah pintu penghubung taman belakang dan ruangan depan.

"Iya Ma" jawab Mamda juga sedikit berteriak.

Mereka semua menuju ruang makan dengan jalan beriringan. Sesampainya disana mereka disugukan oleh berbagai macam makanan.

"Ayo dimakan"

Hanya suara dentingan sendok makan dan piring yang ada di meja makan membuat suasana sepi itu menjadi sedikit rame.

Hingga suara seseorang membuat semua menoleh kepada nya.

"Huu... lega nya. Tante masakan nya enak banget, sampai kenyang saya te"
Setelah mengatakan kata yang memalukan teman teman nya, Angga malah asik mengelus perut nya yang kekenyangan.

"Siapa sih te yang masak, kok enak banget"

"Aelah lo ga tau Ngga, yang masak itu si Manda. Pokok nya masakan nya itu enak banget, kalah deh chef bintang lima bahkan bintang dua puluh"
Dengan cepat Becca berbicara saat Deswita akan membuka mulut nya.

Deswita mengerti apa maksud Becca pun ikut membantu nya, karena semua orang tau selain Angga kalau Manda tidak bisa masak, masak air aja hangus.

"Iya Angga. Memang Manda yang masak semua ini, tante hanya melihat nya saja. Gimana enak kan"
Manda semakin melototkan matanya kepada semua orang yang terkekeh karena ucapan Deswita.

"Astaga camer sumpah ini enak banget. Manda jago masak juga y, gue kira ga bisa masak. Calon istri idaman lah"

Semua orang menyoraki Manda hingga membuat suasana meja makan yang tadi nya sepi kayak kuburan sekarang rame.

"Angga kenapa kamu sering manggil saya 'camer' dan Manda 'calon pacar atau calon istri'"

"Astaga tante masa tante ga tau sih, itu tandanya Angga mau macarin Manda tante" ucapan Arnold membuat Angga malu malu kucing dan Manda semakin dibuat merah pipinya.

"Uluh uluh... Manda, mama dapet calon mantu ganteng nih"

"Mama apaan sih calon mantu, dia ngelamar aja belum"

Semua orang tertawa saat Manda menyadari kesalahan nya yang mengatakan "ngelamar aja belum".

"Kode keras nak Angga" ucap Deswita dengan senang nya.

"Siap tante!"

*****

Segini aja ya.
Ini lagi mood nya bagus, kalo ga mungkin sedikit atau bahkan g di next.

Seeyou byebye👐

This Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang