"ABANG!!!!" pekik Manda saat sudah masuk ke dalam rumah nya sambil berlari ke arah abang nya.
"Ih.... budeg kuping gue, ni rumah Manda bukan hutan" Ucap abang nya Manda sambil mengusap usap telinga nya yang sedikit tersumbat oleh teriakan Manda.
'Aliando Manopo Lugue'. Kakak satu satu nya Manda yang saat ini sedang berkuliah di salah satu universitas di Australia, hingga dia hanya bisa pulang 4 tahun sekali.
Ps: maap yak namanya Ali gue ganti. Bagi Alicious jangan marah yak. Inikan cuma cerita.
"Aaaa..... abang gue kangen!!!!!" Rengek Manda sambil memeluk abang nya dengan sangat erat.
"Ya yaudah kangen kangenan nya nanti aja sekarang Manda masuk aja, bersihin diri dulu langsung sholat ya!" Ucap Deswita, mama Manda.*anggap aja Manda islam yah*
"Hufft oke" Ucap Manda sambil berdecak dan sambil terus saja bergumam saat menaiki tangga menuju kamar. Mama dan kakak nya yang melihat Manda menggerutu ga jelas sambil menaiki tangga hanya bisa menggelengkan kepala nya.
*****
"Kenapa gue jadi kepikiran dia terus yah? Apa dia udah sampai rumah?" Angga terus saja kepikiran dengan Manda. Dia harus bisa berusaha fokus untuk membuat Babas sedikit menjauh dari Manda.
*****
"De, gimana sekolah lo?" Tanya Ali yang saat ini sedang menemani Manda dan sang mama di ruang keluarga.
Manda yang sedang bersandar di dada sang kakak dengan mengahadap samping dan tangan yang di lingkarkan di leher sang kakak pun mendongakkan kepalanya agar dapat menatap Ali.
"Tumben lo tanya sekolah gue bang?" Tanya Manda sambil memicingkan matanya.
"Ye lo mah ya Man aneh banget. Di tanya malah balik tanya. Kalo ga di tanya katanya ga perhatian" Ali menarik hidung mancung Manda hingga hidung nya memerah.
"Ish,,, sakit tauk!! Ya ya ngomong aja"
"Gue kok ga liat Esa, Man. Biasanya kan tu anak nongol jam segini. Lo ga kasih tau dia kalo gue balik?"
Degh....
Lidah Manda keluh dan kaku untuk menjawab pertanyaan Ali.
Ali menyadari Manda menengan dalam pelukan nya dan melihat bahwa bahu Manda bergetar dia mengurai sedikit pelukann nya.
Ali melihat Manda kini sudah berlinang air mata. Ali semakin dibuat bingung. Apa pertanyaan nya salah? Apa Esa yang salah? Kenapa jadi serba salah?
Ali menghapus jejak air mata Manda. Dan kembali membawa Manda ke dalam pelukan nya.
"Ssstt.... ga usah nangis. Gue bakal beri tu anak perhitungan. Dia udah bikin adek tersayang gue nangis! Sekaramg kasih tau gue dimana tu anak sekarang?!" Tanya Ali tegas pada Manda. Namun dilihat nya Manda semakin terisak, dan mendongak kan kepala nya.
"Di... dia udah diatas" balas Manda terbata karena isakan nya.
"Diatas?? Maksudnya, tu anak ada di atas?? Di kamar siapa?? Kamar lo?? Apa kamar gue?? Atau kamar mama??" Tanya Ali dengan polosnya.
"Ishh abang lo bego banget sih..." Manda yang kesal langsung saja memukul dada bidang sang kakak.
"Yee.. mana gue tau, trus sekarang dia dimana?"
Lagi. Pertanyaan Ali membuat Manda bungkam seribu bahasa.
"Dia udah tenang di atas" Lirih Manda yang masih didengar oleh Ali. Ali yang menjadi serius ini terkejut bahwa Esa, dia sudah tiada.
"Okey ga usah nangis..... cengeng banget sih lo.." Ali berusaha menghibur Manda yang sudah terisak pelan di dadanya. Dia mengelus kepala Manda sayang berusaha menenangkan adik semata wayang nya ini.
