"Anti suka makan mie ayam kan?"
Aku tergelak. "Kok pertanyaannya gitu sih, Fi? Kenapa nggak tanya, anti mau mie ayam gitu aja?" candaku yang akhirnya membuat kami tertawa bersama.
"Kamu ini ya, Nay, kalau yang masalah traktiran aja, suka."
Lagi-lagi aku tersenyum lebar. "Ya jelas suka dong, Fi. Jangan-jangan anti nggak suka nih kalau ditraktir? Oke. Kusampaikan nanti ke temen-temen, gampaangg."
"Itu mah maunya anti," kali ini, Findy menyenggol bahuku.
Kini, dengan santai kami menyusuri jalanan UMM dari arah atas. Ya, setengah jam yang lalu, kami baru menyelesaikan mata pelajaran Fi'il di ma'had kami tadi.
Seperti biasanya pula, seusai ma'had kami selalu menyempatkan diri ke arah kantin yang ada di area Wi-Fi di UMM ini. Jangan tanya tempatnya, kantin UMM berada lumayan jauh dari Masjid AR Fachruddin tempat kami ma'had disini. Walaupun ma'had disini masuk Fakultas Islam yang ada di UMM, tapi tempat pembelajaran dilakukan di lantai 5 Masjid AR Fachruddin. Jadi, untuk pergi ke kantin ataupun ke tempat parkiran, kami harus turun ke bawah.
"Bukannya kalau di hadits, pada saat waktu shalat jum'at, dilarang adanya tranksaksi jual beli ya?" tanya Findy setelah kita baru menempatkan diri di salah satu kursi di kantin.
Aku mengangguk membenarkan. "Nah, makanya, kalau mau nraktir aku, buruan, keburu mulai tuh shalat jum'atnya."
Lagi-lagi Findy tertawa. "Ah, kamu ini, peka banget sih kalau mau kutraktir." Kali ini, Findy kembali berdiri memesankan 2 mangkuk soto untuk kami berdua.
Nikmatnya jika punya sahabat yang baik hati. Iya kan? Seperti Findy ini, sudah shalihah, ngajinya t.o.p, akhlaqnya pun santun, baik hati pula. Ah, benar beruntung diriku mendapatkan sahabat sebaik Findy di antara puluhan mahasiswa Ma'had disini. Kami bahkan sudah lama dekat sejak awal kelas pertama kami masuk di ma'had kami.
"Tadaaa.. 2 mangkuk soto spesial ala Bu Marni siap disantaapp," Findy datang dengan begitu hebohnya.
"Jadi nih ditraktir?" lirikku.
"Udaah, makan aja."
"Haha, nggak mau ah, jangan-jangan nanti Bu Marni nagih aku lagi," candaku yang langsung mengaduk mangkuk soto yang ada didepanku. Hmm.. aromanya langsung menyeruak ke dalam hidungku. Mengirimkan sinyal lampu hijau langsung ke lambung.
"Doa dulu, Nay," peringat Findy.
"Iya, jazakillah khoyron katsir lho ya, Fin."
Kali ini Findy hanya mengangguk karena mulutnya kini sudah penuh dengan suapan soto enak buatan Bu Marni. Yap, soto Bu Marni emang selalu nomor satu.
"Eh, Nay, nanti sebelum kajian, aku ada urusan lain dulu ya, Nay, jadi kamu duluan aja ke gazebo."
"Urusan lain? Hayooh.. apa?"
Alhamdulillah, setiap jumat, kami berdua berhasil mengajak beberapa mahasiswi ma'had dan mahasiswi di UMM itu sendiri untuk sama-sama mengkaji Islam dan berhijrah bersama. Tentunya, kajian ini punya nama, yaitu B-MINE. Singkatan dari Bincangan Mahasiswi Islam yang Edukatif . Yang diadakan tiap jumat pukul 13.00-15.00 nanti.
Dan kali ini, pengisinya adalah aku, yaa.. kami bergantian menjadi pemateri bersama 2 orang yang sudah istiqomah untuk berada dalam dakwah ini. Yaitu aku sendiri, Findy, mbak Rara dan mbak Heni."Pokok ya, ada urusan gitu. Nanti kamu juga tau sendiri kok," Findy mengedipkan matanya. Membuatku hanya bisa menunggu jawaban atas rasa penasaranku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shalihah Bersamamu
SpiritualCinta. Ia adalah perasaan yang fitrah. Tercipta dalam setiap hati dua insan dengan ijinNya. Namun, saat ia diperlakukan dengan cara yang salah menyalahi syariatNya, apakah pantas disebut cinta? Maka, jangan pernah mencampur adukkan hukum syariat den...