Tak terasa, hari ini sudah berada di tengah-tengah Bulan Ramadhan. Memasuki hari ke-17 Ramadhan. Di tanggal ini, seringkali kita mendengar bahwa Al-Qur'an, yang selama ini kita baca, telah turun di tanggal ini, tanggal yang sama, bulan yang sama dengan tahun yang berbeda tentunya.
Nuzulul Qur'an.
Hari turunnya Al-Qur'an.
Aku jadi teringat bagaimana peristiwa turunnya wahyu pertama, saat Rasul Muhammad sedang berdiam diri di Gua Hira, kemudian datanglah Jibril, yang menyuruh Muhammad untuk Iqra'!.Iqra' bismikalladzii khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakakan,
Khalaqal insaana min 'alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Iqra' wa rabbukal akram
3. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha Mulia
Alladzii 'allama bil qalam
4. Yang mengajar manusia dengan pena
'Allamal insaana maa lam ya'lam
5. Dia mengajarkan pada manusia tentang apa yang tidak diketahuinya
( QS. Al-Alaq : 1-5 )Yang kemudian, dari peristiwa yang Maha Besar itu, Muhammad keluar dari Gua Hira dengan keadaan menggigil kedinginan, lalu dari langit menggemalah suara bacaan QS. Al-Alaq. Tak hanya itu, tumbuhan, batu dan langit pun mulai bershalawat pada Muhammad yang akhirnya dari peristiwa itu, seorang pendeta membenarkan akan diangkatnya beliau menjadi seorang Nabi. Nabi terakhir.
Dan dari peristiwa itu, muncullah Khadijah, yang dengan lembutnya menyelimuti Rasul Muhammad dan mendengarkan apa yang telah dialami oleh suaminya. Dan berucap sebuah rangkaian kata yang berhasil menenangkan hati Rasulullah SAW yang pada kala itu diliputi ketakutan yang amat sangat serta keringat dingin yang mengucur deras.
"Demi Allah, Allah tidak akan menyusahkan dirimu selama-lamanya. Bergembira dan teguhkanlah hatimu. Sesungguhnya, engkau seseorang yang suka menyambung tali persaudaraan, meringankan beban orang, menghormati tamu, memberi kepada yang tidak mampu dan senantiasa berkata benar."
- Siti Khadijah -Dan dari situlah, Khadijah berhasil meyakinkan Nabi bahwa ia adalah manusia pilihan, yang kemudian hal tersebut menjadikan ia menjadi wanita pertama yang bergelar Ummul Mukminin dan orang yang pertama kali beriman.
Tak hanya itu, Khadijah telah mengorbankan seluruh hartanya untuk Islam, yang senantiasa menemani di kala susah, menghibur di kala sedih, dan menenangkan di kala terguncang, yang memberi Nabi curahan kasih sayang serta yang memberi Nabi keturunan.
Bahkan, Rasulullah pernah bersabda, "Demi Allah, tidak ada yang menggantikannya untukku yang lebih baik daripada Khadijah. Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mendustakanku, dia membantuku pada saat orang-orang enggan menerimaku, dan dia telah memberiku keturunan yang tidak aku dapatkan dari istri-istriku lainnya." (HR. Ahmad)
Perlahan, aku menghela nafas. Rasa-rasanya aku ingin meneteskan air mata setiap mengingat cerita itu. Bahkan, rasa-rasanya aku malu pada Khadijah, karena belum bisa menjadi istri yang baik bagi suami. Padahal, Khadijah telah memberikan contoh-contoh yang amat banyak guna mengajarkan bagaimana seharusnya menjadi seorang istri. Tapi, sedikitpun aku bahkan belum bisa menirunya dengan sepenuh hati.
"Nayra.."
Sentuhan tangan di pundakku yang secara tiba-tiba membuatku tersentak. Membuyarkan segala lamunanku.
"Kamu mikirin apa, Nay?"
Aku menghembuskan nafas lega. Begitu tau yang menepuk pundakku adalah ibu. Bukan monster atau lain sebagainya. Oh ayolah, Nay, di siang bolong seperti ini, mana mungkin ada monster? Lagipula.. bukankah setan telah dibelenggu pada Bulan Ramadhan?
"Nggak papa, bu, Nayra nunggu ibu shalat tadi. Sudah selesai?"
Ibu tersenyum. "Sudah. Kalau gitu, ayo, bantu Ibu, kita masak sekarang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shalihah Bersamamu
SpiritualCinta. Ia adalah perasaan yang fitrah. Tercipta dalam setiap hati dua insan dengan ijinNya. Namun, saat ia diperlakukan dengan cara yang salah menyalahi syariatNya, apakah pantas disebut cinta? Maka, jangan pernah mencampur adukkan hukum syariat den...