VIII

2.7K 301 36
                                    

Donggoo menyeret pemukul bisbol itu. Lengkap dengan seringainya, ia mendekati Namjoon dengan tampang angkuh. Tak ada hormat, tidak ada sikap menghargai. Hanya tampang menjijikan seorang berandalan.

"Kau akan kuberi kesempatan terakhir untuk melarikan diri," katanya mengancam. Jungkook menonton perilaku Donggoo dari balik punggung Namjoon.

Donggoo melirik ke arah Jungkook, seringainya semakin jelas. "Pengecut," cercanya merendahkan.

"Inikah yang kau bisa, Jungkook? Bersembunyi di balik punggung kakak kelas?" kekehnya mengejek, diikuti dengan beberapa teman-temannya yang ikut tertawa.

"Tutup mulutmu," tegas Namjoon, tak sedikitpun terlihat gentar. Ia marah melihat adiknya direndahkan.

Donggoo melotot, kesal karena Namjoon tidak juga mundur.

"Kau mencari masalah denganku?!" bentak Donggoo. Diangkatnya pemukul bisbol itu ke arah kepala Namjoon. Hampir secara langsung, hampir tidak terlihat gerakkannya yang secepat kilat disulut emosi membara.

Jungkook membulatkan matanya panik, hendak beranjak menghentikan hal itu tetapi posisinya yang ditahan Namjoon sekarang menyulitkannya.

BUK!

Pemukul bisbol besi itu jatuh tergeletak di lantai lorong bersama Donggoo yang tahu-tahu sudah tersungkur memegangi pipinya yang memar.

Pemukul bisbol besi itu jatuh tergeletak di lantai lorong bersama Donggoo yang tahu-tahu sudah tersungkur memegangi pipinya yang memar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda yang tidak pernah Jungkook lihat berdiri di depan Namjoon.

"Donggoo," panggilnya. Suaranya berat, seperti Namjoon, tetapi sedikit lebih berat. Jungkook memperhatikan punggung pemuda yang membelakanginya itu dengan penasaran. Tahu rasanya bertemu dengan manusia super? Kali ini Jungkook merasa ia bertemu dengan penolong manusia super seperti di film-film.

Jungkook masih mengingat film yang tadi malam ia tonton.

Donggoo barusan hendak mencaci maki siapapun yang sudah mendaratkan tinjunya kepadanya. Tetapi niatnya surut ketika mengetahui siapa yang barusan menghentikan aksinya.

"K-Kim Taehyung-ssi..." sebutnya ketakutan. Suaranya bergetar bersamaan dengan air mukanya yang berubah pucat.

"Pergi," ucap Taehyung singkat. Suara beratnya mengintimidasi.

Sedetik kemudian seluruh orang-orang itu sudah lari terbirit-birit keluar dari sekolah. Beberapa di antara mereka meminta maaf berkali-kali. Taehyung menatap kepergian mereka yang berantakan itu dengan wajah datar.

Taehyung membalikkan tubuhnya kepada Namjoon. Wajahnya yang garang dan seram berubah drastis menjadi senyum kotak yang khas dengan mata yang menyipit.

"Hyung, aku menyelamatkanmu! Aku keren, kan?!" teriak Taehyung di depan Namjoon. Suaranya yang terkesan kalem dan terkontrol sirna digantikan dengan suara yang terkesan bersemangat dan kebanyakan energi.

Goodbye, HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang