VI

3.2K 348 22
                                    

Dengan berseri Jungkook menikmati es krim dingin rasa vanila di tangannya. "Aigoo, apakah Kookie selapar itu?" kekeh Namjoon yang duduk di sebelahnya. Es krim miliknya sudah habis dan kini ia memperhatikan Jungkook yang sedang memakan es krimnya dengan brutal. Kedua mata bulat Jungkook bergerak menatap Namjoon, masih dengan wajah yang berseri. "Ini enak, hyung." katanya sebelum ia kembali melahap es krim itu. Namjoon mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantong celananya tanpa melepas tatapan prihatin pada Jungkook. Disodorkannya kain itu pada yang lebih muda. "Aish, bersihkan mulutmu." katanya singkat. Jungkook menerima benda itu dan menghapus sisa es krim yang dengan abstraknya menghias daerah sekitar bibirnya. "Gomawo, hyung." ucapnya lalu mengembalikan sapu tangan cokelat itu kembali pada Namjoon.

"Apa sebaiknya kita pulang?" tawar Namjoon setelah ia menyadari matahari yang sudah mulai terlihat dari celah-celah daun di pohon. Hari sudah semakin siang. "Oke, hyung." jawab Jungkook setuju. Mereka berdua pun meninggalkan kursi taman putih itu dan kembali berjalan ke luar dari taman.

Langkah mereka berhenti ketika Jungkook menarik tangan Namjoon. Namjoon menoleh ke arah pemuda yang barusan menghentikannya dengan pandangan tanya sebelum akhirnya ia mengikuti arah pandang Jungkook. Di salah satu sudut taman, terlihat seorang gadis yang begitu mereka kenal. Jinra.

"Kenapa dia ada di sini, hyung? Apakah rumahnya ada di sekitar sini?" bisik Jungkook. Jinra terlihat sedang mencari sesuatu atau seseorang. Terlihat dengan jelas bagaimana matanya bergerak menelusuri setiap orang yang ada di taman ini. Dia belum menyadari keberadaan dua insan yang sedang memperhatikan gerak-geriknya. Siapa yang sedang ia cari?

"Jinra tidak bertempat tinggal di sini. Sepengetahuanku, dia tinggal jauh dari rumahku." ucap Namjoon ikut keheranan. Namjoon kemudian menarik tangan Jungkook untuk keluar dari taman dengan segera sebelum Jinra melihat mereka. Ia hanya dapat membayangkan apa yang akan terjadi kalau saja Jinra melihat dirinya bersama Jungkook. Yang jelas, bukan hal yang menyenangkan bagi Jungkook. Keduanya kemudian berjalan dengan cepat hingga sampai ke rumah. Tak jarang Namjoon melihat ke belakangnya dan memastikan perempuan yang terobsesi dengan dirinya itu tidak ada di belakang mereka. Genggamannya pada Jungkook tidak sekalipun ia longgarkan. Namjoon sudah cukup mengenal Jinra untuk mengetahui bahwa perempuan itu cukup posesif kepadanya.

"Sepertinya aku tahu apa yang Jinra cari. Ia mencarimu, hyung." simpul Jungkook setelah mereka berada di dalam rumah. Namjoon terdiam. Tadi ia sempat mempertimbangkan kemungkinan itu. "Apakah ia begitu terobsesi denganku?" gumam Namjoon. Pikirannya terganggu, merasa tidak nyaman mengetahui ia memiliki seorang stalker perempuan yang sampai nekad mencari tempat tinggalnya hanya untuk melihatnya saja. Tapi apakah dugaan itu benar?

"Hyung, apa yang akan kau lakukan? Apakah menurutmu Jinra benar-benar mencarimu?" tanya Jungkook. Diperhatikannya wajah Namjoon yang sedang berpikir keras, memikirkan sesuatu. Jungkook bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkannya. "Itu mungkin, tapi ada yang aneh." kata Namjoon akhirnya. Jungkook menaikkan salah satu alisnya, bingung dengan maksud dari pernyataan Namjoon barusan.

"Apa yang aneh, hyung?" tanya Jungkook masih tersesat dalam kebingungan. "Kalau Jinra tahu rumahku, mungkin ia dapat mengetahuinya dari data siswa. Jinra yang adalah seorang anak dari keluarga terpandang dapat dengan mudah mendapatkan sesuatu seperti itu dalam tangannya. Untuk sejak kapan ia mengetahui rumahku, aku masih tidak yakin. Kau tahu sendiri, kan, bagaimana Jinra bisa berubah menjadi seorang penguntit?" jelas Namjoon menatap Jungkook. Jungkook mengangguk mengiyakan. Meskipun itu terdengar menggelisahkan dan mengganggu, tetapi itu hal yang mungkin jika itu menyangkut ratu kelas yang sombong tersebut. Sepertinya masalah Jinra ini tidak hanya sekedar "penggemar berat" yang Jungkook pikirkan sebelumnya.

Namjoon kemudian melanjutkan penjelasannya, "Ia mungkin mendapatkannya dan mendatangi rumahku. Tetapi seharusnya hanya mendatangi... Bagaimana ia bisa mengetahui kalau aku pergi ke taman? Tidak, lebih tepatnya, ia tidak seharusnya mengetahui letak taman itu karena ia hanya mengetahui letak rumahku. Mungkin yang terjadi adalah Jinra datang pagi ini dan secara kebetulan melihat kita keluar dan mengikuti kita ke taman."

Goodbye, HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang