The Encounter

3.8K 171 2
                                        

[pic] Claire!

*

Hi.

Carla merenggut menerima pesan dari nomer tak dikenal. Setelah memandanginya beberapa lama, ia memutuskan untuk mengabaikannya. Hingga tiga hari ke depan, ia terus menerima pesan yang sama. Dua huruf, satu tanda baca, tanpa pertanyaan. Menyebalkan!

Cari ribut, ya??

Pesan itu dibalas segera setelah terkirim.

Carla. Can I have lunch with you tomorrow?

Ini siapa?

Guess :)

Bye.

Nomer itu langsung menghubunginya begitu pesan terakhir Carla terkirim. Ogah-ogahan Carla menerimanya dan menempelkannya di telinga tanpa mengatakan apapun.

"Hei... Masih ingat denganku?"

Carla melotot mendengar suara yang sedikit mendayu itu. Suara yang seharusnya hanya keluar dari speaker TVnya saja.

"Domi?"

Terdengar tawanya yang renyah di seberang. "So you played dumb I see."

"Siapa yang bisa mengenalimu hanya dari pesan seperti itu??" omel Carla kesal. Cowok ini pura-pura atau beneran bego?!

Cowok itu tertawa lagi, kali ini lebih keras. "Jadi, bagaimana tawaranku?"

"Makan siang denganmu? Ogah! Aku tidak berminat masuk acara gosip."

"Bukannya suatu kehormatan bagimu?" Domi tertawa lagi.

"Ha-ha." Carla tak berusaha menahan nada sarkasme dalam suaranya. Ada juga cowok sepede dirinya.

"Well then, I'll just have to come over, I suppose?"

"Suppose pala lu! Ogah!"

"Bump into you near some coffee shop?"

"Sama aja hei!!" Carla mencak-mencak di seberang telepon.

"Geez, Carla! Ini negara bebas, kau tahu, jadi mengapa aku tak boleh menemuimu??"

Carla hanya menggumam tidak jelas sebagai balasannya.

Domi menghela napas panjang, lalu kembali berbicara ketika sebuah ide muncul. "Aku akan menyamar, bagaimana?"

"Memangnya mengapa sih kau ngebet sekali bertemu denganku? Apa aku punya utang? Oh! Bagaimana dengan lukamu??" Kecemasan tiba-tiba menyelimuti benak Carla. Bukan karena ia sungguh-sungguh mengkhawatirkan cowok itu, tapi lebih kepada ia tidak ingin masuk penjara karena tuntutan dari pihak acara TV Domi.

"I'm fine, what do you expect? Ah, aku tahu!" Tiba-tiba Domi berseru ketika tercetus sesuatu di benaknya. "So here's the deal. Kau akan menemui dan menemaniku makan siang--yang kujamin bebas paparazi--sebagai bentuk permintaan maafmu melukaiku tempo hari. Bagaimana?"

Carla tersenyum miring. "Apa aku pernah berkata menyesal?"

"Oh come on, Carla!? Cukup sudah, aku tak mau tahu lagi. Kalau sampai besok siang kau tidak juga menentukan tempat dan waktu, maka aku yang akan datang ke rumahmu!"

"Hei!?"

Sambungan itu terputus sebelum Carla sempat memprotes apapun.

*

"Carla!!" Teriakan bernada tinggi itu memenuhi lorong rumah Carla.

Carla yang sedang mencicipi kare buatannya berdecak sebal, lalu balas berteriak dari dapur, "Sudah kubilang jangan berteriak di sepanjang lorong, Claire!"

Almost Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang