Closed Curtain

5.2K 160 39
                                    

How does epilogue sound?

Kalau ini adalah cerita berakhir bahagia, aku seharusnya tahu. 'Dan kami hidup bahagia selamanya.' adalah yang akan kukatakan sebagaimana seharusnya. Tapi, sejak awal, aku tidak pernah menganggap kisah ini bahagia. Dan, bagaimana bisa aku menyebutnya 'akhir', jika kami bahkan belum memulai?

Those happy endings surely exist only in fairytales.

Kalau aku harus menamai kisah ini, maka aku lebih memilihnya sebagai sebuah pertunjukan. Pertunjukan tidak panjang, tidak abadi, dan terutama... tidak benar-benar ada. Itu adalah suatu made-up, buatan manusia yang kadang hanya terlalu memaksakan kehendak saja. Atau murni hanya keinginan yang tak tersampaikan saja.

Dan kurasa sudah saatnya mengakhiri pertunjukan konyol ini.

Then closed the curtain of quite a show. People's standing up, doing the ovation. And everyone that takes part takes a bow. Without knowing one person endlessly hopes, and another endlessly believes. Who's to say and who's to blame? The mystery is yet to solve.

*

I saw an old friend of ours today

She asked about you, I didn't quite know what to say

Heard you've been making the rounds 'round here

While I've been trying to make tears disappear

Tidak ada satu pun bintang malam yang menampakkan diri.

Carla mendongak, menatap langit malam yang cerah tanpa awan. Hari sudah malam ketika ia memutuskan untuk tak mengindahkan pesan Claire dan malah menaiki tangga menuju balkon terbuka di lantai dua. Di atas sini hanya ada peralatan mencuci dan jemuran, tapi dengan bebalnya Carla menarik sebuah kursi malas dan menikmati pemandangan langit secara full-screen.

Hari ini seharusnya adalah jadwalnya bertanding. Hari ini seharusnya adalah ujung dari latihan-latihan panjangnya yang terasa tanpa akhir. Karena hari ini adalah pertandingan tingkat nasional yang melibatkan timnya dan rival abadi mereka, and she used to be the ace of the team. Jadi, kalau bukan karena teramputasinya kaki kanannya, ia pasti sudah berada di lapangan basket sekarang, melakukan pemanasan dengan coach galak dan teman-temannya.

Carla tertawa getir. Terkadang, hidup bisa benar-benar terasa lucu, bukan? Satu hari kamu di atas awan, esoknya kau sudah terhempas entah ke mana. Satu hari kamu menjadi ace, esoknya mereka bahkan tak repot-repot menunggu untuk membuangmu dari tim.

Seluruh channel sudah habis ditontonnya, memutar dan memutar lagi berita tentang dia dan istri barunya yang mengguncang dunia showbiz dengan secara tiba-tiba mengubah rencana 'bulan madu' menjadi 'tinggal' di Brazil. Semua pertandingan basket di youtube, stok film Shaquille O'Neal dan LeBron James, game-game basket bodoh, sudah habis dimainkannya. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk mengistirahatkan sejenak pengalih perhatiannya, dan membiarkan seluruh luka yang selama ini dibendungnya memenuhi hati. Membiarkan sakit menjadi temannya sementara ini.

You're such a sly one with a cold, cold heart

Maybe leaving came easy, but it tore me apart

Time heals all wounds they say and I should know

'Cause it seems like forever, but I'm letting you go

Tidak ada satu pun bintang malam yang menampakkan diri--tidak juga dia. Karena itu, Carla hanya akan menyampaikannya pada langit malam. Pada semilir angin, pada kesunyian malam, dan berharap entah bagaimana dia akan mendengarnya.

Almost Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang