"INDRI!"
"APAAN?"
"JEJE MAU PIPIS, NIH."
"YA, ANTERIN AJA DIA KE KAMAR MANDI."
"NGGAK MAU DIA. TAKUT KALI KALAU GUE YANG NEMENIN."
"Samperin Bima sana, Dri. Jangan teriak-teriakan gitu. Kebiasaan." suara Mamanya tiba-tiba terdengar.
Indri mendengus mendengar perintah Mamanya yang tidak sengaja melewati ruang tengah. Ia beranjak dengan malas dan menghampiri Bima yang sedang kewalahan menghadapi anak kecil perempuan berusia lima tahun.
"Sini sama Abang anterin."
"NGGAK MAU!"
"Abang nggak ngintip, deh. Suer!"
"NO!"
"Sini, sini." Indri berdiri di sebelah Jeje dan meraih tangan kecil itu. "Jangan galak makanya kalau jagain anak kecil." Katanya pada Bima.
"Ya, buset. Gue udah masang senyum termanis dia masih ajang nggak mau gue anter."
"Muka lo kan nyeremin."
"Ganteng gini kok gue."
Indri tidak menghiraukan ucapan adiknya. Selama ia hidup bersama Bima ia tidak pernah mendengar adik laki-lakinya itu memuji dirinya sendiri meski hanya sebatas bercanda. Tipikal Bima yang tidak suka memuji diri sendiri. Adiknya itu lantas mengikuti Indri dan Jeje ke kamar mandi. Sampai Jeje siap masuk ke kamar mandi dan tidak sengaja melihat Bima berdiri di samping pintu. Anak perempuan itu berteriak.
"Gue bukan pedofil, tau." Gumam Bima sambil mendengus. Jeje yang tidak mengerti apa maksudnya hanya menatap Bima tajam dan menutup pintu kamar mandi.
"Udah, udah sana lo. Bukan pedofil tapi ngikutin dia ke kamar mandi." Dumel Indri sambil mendorong tubuh Bima yang lebih tinggi darinya itu.
"Ya udah dong nggak usah dorong-dorong." Bima sudah melangkah jauh, namun tangannya sudah lebih dulu menggedor pintu kamar mandi.
"BUNDA!"
"BIMA!"
Bima tertawa sambil terus melangkah. Lalu ia duduk di sofa sambil mengeluarkan ponselnya di saku jeans selutut yang dipakainya hari ini. Ia membalas pesan Isma dan grup yang ramai membicarakan tentang Raisa yang sudah bertunangan dengan Hamish.
Gian Hardian: sent a picture
Gian Hardian: Sedih bgt gue tai
Abiansyah: Sedih mah sedih aja yan gausah bawa2 tai
Gian Hardian: Maap pak haji
Gian Hardian: Tp itu bener si, pacarannya lama sama siapa...jodohnya sama siapa
Indra P: Namanya jg jodoh, hanya Allah yang tau
Bima Pralingga: Iya, kyk, siapa tau jodoh lo mimi peri dra
Gian Hardian: Jodoh gue belum keliatan nih
Abiansyah: Tau-tau gue entar nikahnya sama mantannya Gian, eh Gian nikahnya sama Isma
Bima Pralingga: Kok anjing ya
Indra P: Bim, ada yang lebih bagus dari mimi pergi ga?
Indra P: Sedih bgt ntar gue kawin di rawa2
Abiansyah: Astagfirulloh Indra
Bima Pralingga: Lo se-pasrah itu kalo emg jodoh sama mimi peri? Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima & Isma [Completed]
Teen FictionBerawal dari menghindari keramaian, Bima dan Isma dipertemukan di acara pernikahan Indri, kakak kandung Bima. Tidak ada niat modal dusta, namun seiring berjalannya waktu hubungan keduanya semakin dekat. Semuanya baik-baik saja sampai Isma mendapatka...