Bisma'26

744 44 0
                                    

"INDRI!"

"APAAN?"

"JEJE MAU PIPIS, NIH."

"YA, ANTERIN AJA DIA KE KAMAR MANDI."

"NGGAK MAU DIA. TAKUT KALI KALAU GUE YANG NEMENIN."

"Samperin Bima sana, Dri. Jangan teriak-teriakan gitu. Kebiasaan." suara Mamanya tiba-tiba terdengar.

Indri mendengus mendengar perintah Mamanya yang tidak sengaja melewati ruang tengah. Ia beranjak dengan malas dan menghampiri Bima yang sedang kewalahan menghadapi anak kecil perempuan berusia lima tahun.

"Sini sama Abang anterin."

"NGGAK MAU!"

"Abang nggak ngintip, deh. Suer!"

"NO!"

"Sini, sini." Indri berdiri di sebelah Jeje dan meraih tangan kecil itu. "Jangan galak makanya kalau jagain anak kecil." Katanya pada Bima.

"Ya, buset. Gue udah masang senyum termanis dia masih ajang nggak mau gue anter."

"Muka lo kan nyeremin."

"Ganteng gini kok gue."

Indri tidak menghiraukan ucapan adiknya. Selama ia hidup bersama Bima ia tidak pernah mendengar adik laki-lakinya itu memuji dirinya sendiri meski hanya sebatas bercanda. Tipikal Bima yang tidak suka memuji diri sendiri. Adiknya itu lantas mengikuti Indri dan Jeje ke kamar mandi. Sampai Jeje siap masuk ke kamar mandi dan tidak sengaja melihat Bima berdiri di samping pintu. Anak perempuan itu berteriak.

"Gue bukan pedofil, tau." Gumam Bima sambil mendengus. Jeje yang tidak mengerti apa maksudnya hanya menatap Bima tajam dan menutup pintu kamar mandi.

"Udah, udah sana lo. Bukan pedofil tapi ngikutin dia ke kamar mandi." Dumel Indri sambil mendorong tubuh Bima yang lebih tinggi darinya itu.

"Ya udah dong nggak usah dorong-dorong." Bima sudah melangkah jauh, namun tangannya sudah lebih dulu menggedor pintu kamar mandi.

"BUNDA!"

"BIMA!"

Bima tertawa sambil terus melangkah. Lalu ia duduk di sofa sambil mengeluarkan ponselnya di saku jeans selutut yang dipakainya hari ini. Ia membalas pesan Isma dan grup yang ramai membicarakan tentang Raisa yang sudah bertunangan dengan Hamish.

Gian Hardian: sent a picture

Gian Hardian: Sedih bgt gue tai

Abiansyah: Sedih mah sedih aja yan gausah bawa2 tai

Gian Hardian: Maap pak haji

Gian Hardian: Tp itu bener si, pacarannya lama sama siapa...jodohnya sama siapa

Indra P: Namanya jg jodoh, hanya Allah yang tau

Bima Pralingga: Iya, kyk, siapa tau jodoh lo mimi peri dra

Gian Hardian: Jodoh gue belum keliatan nih

Abiansyah: Tau-tau gue entar nikahnya sama mantannya Gian, eh Gian nikahnya sama Isma

Bima Pralingga: Kok anjing ya

Indra P: Bim, ada yang lebih bagus dari mimi pergi ga?

Indra P: Sedih bgt ntar gue kawin di rawa2

Abiansyah: Astagfirulloh Indra

Bima Pralingga: Lo se-pasrah itu kalo emg jodoh sama mimi peri? Wkwkwk

Bima & Isma [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang