Hijrah, Pernikahan dan Sebuah Kepulangan

Part Of View Muda

VOTE ITU NGGA SUSAH KAN? GUE MIKIR KERAS INI BRO&SIST:( WKWKWKWK

KOMENTAR YA PLEASE!

BTW WARNING WARNING WARNING PART INI PENDEK DAN KU PERSEMBAHKAN UNTUK YG PENGEN TAHU APA YANG ADA DI BENAK SEORANG MUDA YANG KALIAN BENCI WKKWKKWKWKWKW k

btw mampir ke Menuai Patah hati , itu cerita tentang Samudra yang anaknya si yg ada disini nih wkwkwk

LOVE,

" Bahagia itu juga perlu tawakal..." – Abiangga Bermuda

Part Of View Abiangga Bermuda

Senyum tidak bisa hilang dari wajahku saat melihat Abela berkeliaran di dapur rumah kami, ya, sekarang rumah ini menjadi rumahku dan rumah Abela setelah kemarin wanita cantik sekaligus ibu dari anak – anakku itu resmi menjadi istriku. Sejak tadi aku terbangun di saat subuh, bahagia sangat membuncah di relung jiwaku saat yang pertama kali aku lihat adalah wajah Abela. Ditambah lagi pagi ini ketika aku keluar dari kamar mandi sudah ada kedua anakku yang entah kapan datangnya, mereka sudah nampak sibuk di atas tempat tidurku dan Abela dengan wajah penuh bedak dan wangi khas balita yang menempel di tubuh mereka membuatku tidak tahan untuk tidak mencium mereka berdua.

Mungkin kata bahagia tidak cukup menggambarkan apa yang aku rasakan, terlebih setelah perjuangan panjang yang aku lakukan untuk memenangkan hati seorang ibu tunggal yang mempunyai sepasang anak kembar. Jika dulu buatku menjadi penjaga si kembar saja sudah cukup namun dari waktu ke waktu makin kusadari bahwa aku adalah pria yang serakah, kehadiran kembar terasa belum cukup untukku, aku butuh pelengkap lain, yaitu ibu mereka, Abela Maryam.

Jika ada yang bertanya apa arti sosok Abela untukku, maka aku akan menjawab, wanita itu seperti udara yang aku butuhkan untuk bernafas agar aku bisa hidup. Dulu sekali, ketika aku memutuskan untuk menawarkan hubungan menjadi sepasang kekasih dengan keyakinan kami yang berbeda, aku sudah menganggapnya sebagai hal yang sangat berarti, namun keyakinan tetaplah keyakinan, tinggi dan amat kokoh hingga aku tidak bisa menembusnya. Abela tidak bisa aku perjuangkan, rasa sesal karena meninggalkan menggelayutiku bertahun – tahun. Membiarkan dia lepas adalah agar dia bahagia, dan akhirnya aku sampai dititik dimana aku merasa sudah cukup untuk menyesal dan memulai lagi bersama orang lain. Ketika aku merasa aku berhasil, ternyata aku belum. Ketika aku merasa aku cukup bahagia ternyata tidak. Itu terjadi saat aku akan menikah dan aku bertemu lagi dengan Abela. Tahukah kalian bagaimana perasaanku ketika berjumpa dengan Abela setelah sekian tahun di depan kantornya dengan penampilan wanita itu yang berubah drastis? Aku nyaris tidak bisa bergerak dari tempatku berdiri saat melihat betapa cantiknya dia saat itu. Benakku selalu bertanya sejak kapan dia berpindah keyakinan? Sejak kapan dia berubah seolah menjadi bidadari surga yang dijadikan sebagai tamparan karena aku meninggalkannya dulu.

Namun saat itu aku sadar, bahwa masa laluku tidak bisa diputar kembali. Penyesalanku tidak akan berguna saat itu, karena aku akan menikah. Aku berusaha ikhlas, dan mengucapkan selamat tinggal melalu email seperti dulu saat kami berkomunikasi. Aku ingin dia bahagia, aku melepasnya.

Tapi sepertinya Tuhan belum cukup mengujiku, saat aku berkata tidak apa aku tidak mencintai, asal aku bisa membuat istriku bahagia. Nyatanya tidak, wanita itu berkhianat. Aku bercerai, bahkan belum sampai setahun menikah.

Dan aku ingin punya tempat bercerita, dan satu tempat yang aku tuju adalah Abela. Namun di saat aku cukup terpukul karena sebuah pengkhianatan, aku mendengar kabar yang harusnya kabar bahagia namun aku sedikit tidak suka mendengarnya. Abelaku akan menikah, Ya Tuhan apalagi ini? Hanya itu yang aku katakan dalam benakku sendiri.

Aku merasa murka, kenapa dia tidak bahagia denganku saja. Penyesalan membelenggu diriku sendiri, dan aku benar – benar kehilangan harapan untuk wanitaku yang satu itu.

Setelah Abela menikah, aku berusaha menutup diri, dan aku tidak ingin tahu tentang kabarnya. Aku tidak ingin lagi di belenggu penyesalan dan rindu sekaligus. Namun lagi – lagi aku kalah, adikku berkata bahwa Abela tengah mengandung, dan akan melahirkan, sisi kerinduanku muncul dan membuatku punya keberanian menemui wanita itu, namun ketika aku datang, namun tiba – tiba saja di luar kendaliku dan dugaanku kabar duka datang ketika aku menyambut dengan hangat kelahiran bayi kembar yang sangat lucu.

Suami Abela meninggal, dan wanita itu sangat terpukul. Aku ingin merengkuhnya tapi aku tidak bisa. Jadi kubiarkan adik – adikku yang menemani wanita rapuh yang baru menikah namun sudah di tinggal untuk selamanya oleh suaminya. Saat itu perhatianku teralih pada bayi kembar yang baru saja lahir ke dunia. Bayi laki – laki yang Abela lahirkan amat sangat mirip dengan Resangga, sedangkan yang perempuan mirip dengan Abela. Tapi detik itu juga aku jatuh cinta pada bayi kembar itu, sesuatu seperti mengikatku dengan mereka.

Sejak saat itu, aku memutuskan untuk berjuang, menjadi sandaran untuk ibu dan kedua bayi itu dan juga menjadi penjaga mereka sampai kapanpun.

" Papa, mimi paaa..."

Aku tersenyum melihat Samudra yang menarik ujung celanaku, lalu dengan cepat kubawa bocah laki – laki itu ke dalam gendonganku dan ku cium pipi bulatnya dengan gemas. " Bilang apa tadi Bang?"

Samudra mengedipkan matanya sebentar lalu melirik ibunya yang baru saja datang dari dapur. " Biya mimi Biyaaa..." katanya kemudian mengulurkan tangan menggapai – gapai Abela yang masih memakai apron dan tertawa melihat ekspresi Samudra yang akan menangis.

Abela duduk di sampingku kemudian mencium sekilas Samudra. " Itu lagi diambil sama bibi sayang, adek mana? Masih bobo?"

Samudra mengangguk kemudian menyembunyikan wajahnya di lekukan leherku tanda bocah kecil ini mengantuk. Kemudian aku melirik ke Abela yang menatap Samudra dengan lucu. " Sammy aja yang di kasih cium, Bi? Papanya ngga dapet? Candaku disambut pukulan ringan di lenganku oleh Abela namun akhirnya wanita itu mengecup pipiku kilat dan setelahnya nampak semburat merah di pipi istriku itu.

Aku tertawa kecil kemudian mengelus pelan tangannya lalu ku bawa dalam genggamanku. Aku bahagia, walaupun kontak fisik kami baru sebatas ini, aku cukup bahagia, setidaknya aku sudah punya tempat di hati wanita yang amat kucintai ini. Dan aku bisa sepuasnya bermain dan melepas rindu dan lelah dengan anak – anakku.

*************

KECUP SAYANG BUAT KALIAN! PLEASE VOTE AND KOMENTAR!