19.02
Zee: Zach?
Zach: Iya?
Zee: Hm, gimana ya? Gue bingung.
Zach: Bingung kenapa?
Zee: Ucapan lo tadi itu ... serius?
Zach: Ucapan? Ucapan apa, ya?
Zee: Lo lupa, Zach?
Zach: Emang gue ngucapin apa?
Zee: Lo gombalin gue.
Zach: Whut? Kapan?
Zee: Jadi bener lo nggak serius.
Zach: Bentar-bentar.
Zee: Iya.
[Read]
19.20
Zee: Zach? Lama?
Zach: Hape gue tadi dibajak, Zee.
Zee: Oh. Pantesan, hehe.
Zach: Sori, ya. Gue nggak tau.
Zee: Ya. Dibajak siapa?
Zach: Yayan, lo kenal dia lah.
Zee: Oh. Pantes.
Zach: Lo kan tau gue punya gebetan, masa gue juga deketin lo. Seharusnya lo juga mikir gitu.
Zee: Iya.
Zach: Zee, gue minta tolong sama lo.
Zee: Apa?
Zach: Jangan baper.
Zee: Enggak kok.
Zach: Yaudah. Lo juga harus tau kalo lo itu siapa.
Zee: Gue nggak baper kok. Gue temen sekelas lo yang kebetulan sebangku. Dan lo udah punya gebetan anak kelas sebelah, namanya Rinai.
Zach: Syukur deh kalo lo tau.
Zee: Iya. Udah harusnya untuk gue tau.
[Read]
"Permintaan lo, Zach, itu susah. Lo ngucapin cuma dua kata, tapi gue nggak bisa ngelak kalo yang gue jawab tadi itu bohong. Gue nggak 'nggak baper' sama lo.
Gimana kalo gue bilang, gue udah baper sama lo dari awal kita sekelas?
Dan kenapa juga gue lupa kalo lo udah gebet Rinai dari sebulan yang lalu?"
------
KAMU SEDANG MEMBACA
Chat and Talk
Short Story[Completed] Highest rank #1 in Short Story 25 November 2017 ------ Zach dan Zee adalah teman sebangku. Sebelum Zach mengirimi Zee pesan untuk menanyakan buku catatan sejarahnya, Zee terlalu takut untuk ngobrol bersama cowok berdarah Sunda itu. Tapi...