07.23
Ingin rasanya Zee memangkas rambut Rinai pagi ini juga. Benar kata orang, nama adalah doa. Rinai adalah merk kompor, makanya Rinai mirip kompor gas. Mungkin Mama Rinai pecinta kompor sampai-sampai anaknya diberi nama seperti itu.
"Zee," panggil Zach.
Zee menoleh. Alisnya bertaut dan tatapannya sinis. Siapa pun tahu jika Zee sedang marah. "Lo kemana aja kemarin? Di chat dibaca aja kayak majalah bokep. Dasar, Babi!"
"Maaf, Zee. Gue—"
"Makasih ya udah bikin Zein nangis," ucap Zee memotong ucapan Zach.
"Jangan motong omongan gue dulu," kata Zach pelan. "Gue kemarin tiba-tiba diundang ke acara keluarganya Rinai. Apa gue bisa nolak? Dan gue mau ngasih tau lo kalo nggak jadi ke pasar malam, tapi hape gue dipinjem Rinai buat nge-game."
Tawa Zee langsung keluar. Zach tahu itu jenis tawa yang sangat dipaksakan. "Nge-game? Game-nya bajak hape orang, ya?"
Alis Zach terangkat sebelah, menandakan jika cowok itu bingung. "Maksudnya?"
"Asal lo tau, Zach, kemarin tuh Rinai bajak hape lo. Dia sengaja bikin acara kita batal. Dia nggak secantik yang lo kira," jelas Zee. "Yaa, dia tuh mirip-mirip tapir kebanyakan micin, lah."
"Jaga ucapan lo, Zee!" Zach refleks membentak. "Gue nggak suka Rinai lo jelek-jelekin."
"Terserah, sih, lo mau belain jelmaan Dijjah ya nggak papa. Kalo masih nggak percaya, liat aja hape gue. Baca chat gue sama dia, semoga mata lo nggak katarak pas habis baca."
Lantas tangan Zach langsung merogoh tas Zee tanpa permisi. Seluruh isi tas Zee diobrak-abrik, tapi Zach tidak menemukan ponsel Zee di dalam tas cewek itu.
"Hape lo nggak ada," kata Zach.
Zee kaget. Lalu ia melakukan apa yang dilakukan Zach sebelumnya. Mengobrak-abrik isi tas, namun nihil. Ponselnya tidak ada.
Kepala Zee mengintip loker mejanya. Mencari-cari ponsel tipisnya, tapi tetap tidak ada. Lalu di loker meja Zach, hasilnya pun tetap sama.
"MANA PONSEL GUE?!" Zee berteriak. Ia kalang kabut.
"Lo nggak bawa, kali," ucap Zach santai.
"Gue bawa. Emang lo nggak liat tadi gue sempet hapean sebelum ke toilet?"
"SIAPA YANG NYURI HAPE GUE, WOI? BALIKIN ATAU LO BAKAL NGGAK NAIK KELAS?"
Satu kelas ricuh. Namun masih tidak ada yang mengaku. Zach yang melihat Zee hampir menangis langsung memeluk cewek itu. Tangisan Zee langsung meluruh di pundak Zach.
"Zach hape gue," kata Zee di sela-sela tangisnya.
"Tenang, pasti bakal balik, kok. Nanti gue bantuin lo buat nyari hape."
------
a.n
yahhh, chat nya zee sama rinai ilang :(
btw, cek lapak jeka dund. ada yang baru~
KAMU SEDANG MEMBACA
Chat and Talk
Short Story[Completed] Highest rank #1 in Short Story 25 November 2017 ------ Zach dan Zee adalah teman sebangku. Sebelum Zach mengirimi Zee pesan untuk menanyakan buku catatan sejarahnya, Zee terlalu takut untuk ngobrol bersama cowok berdarah Sunda itu. Tapi...