20.12
Zee: Zach.
Zach: Ya?
Zee: Gimana tadi?
Zach: Gimana apanya?
Zee: Sukses nggak? Tadi lo nembak Rinai, kan?
Zach: Iya. Ah, Zee, gue mau curhat deh. Tapi takut gibah.
Zee: Giliran inget dosa aja bilang takut gibah.
Zach: Huh. Oke, gue curhat ya.
Zee: Buruan. Nggak bisa lama-lama gue tuh.
Zach: Gue tadi hampir aja berhasil.
Zach: Kalo aja Yayan nggak ngehalangin.
Zach: Gue mukulin Yayan. Dia ngancurin semuanya.
Zee: Emang Yayan kenapa?
Zach: Gue nembak Rinai di perpus kan, nah pas gue udah bilang semuanya dan Rinai mulai kesengsem mau bilang, "iya," Yayan datang. Dia kayak habis lari gitu. Ngos-ngosan. Terus dengan entengnya dia bilang, "plis, jangan nerima Zach. Ada satu cewek yang suka sama Zach. Apa lo tega bikin cewek itu sakit hati kalo lo nerima dia?" Dan akhirnya, Rinai nolak gue.
Zee: Siapa cewek itu?
Zach: Gue nggak tau.
Zach: Apa itu lo?
Zee: Sekata-kata lo, ya! Najis tau nggak?!
Zach: Ya kan siapa tau, Zee. Gue cuma nebak lagian.
Zee: Nggak. Bukan gue.
Zach: Gue bakal ngebenci cewek yang suka gue. Dia yang bikin Rinai nolak gue.
Zee: Boleh bilang, "gubluq" nggak?
Zee: Jangan benci cewek yang suka lo. Perasaan itu nggak bisa diatur. Bisa kok suatu saat perasaan itu ilang.
Zach: Dia yang bikin gue sama Rinai nggak pacaran!
Zee: Lo bego. Justru itu lo ambil hikmahnya. Kita muslim, nggak boleh pacaran, bego. Justru lo harus berterima kasih sama cewek yang suka lo karena dia, dosa lo nggak bertambah.
Zach: Ya.
Zee: Gue cape. Tidur dulu.
[Read]
"Kenapa gue takut ya? Kenapa gue takut lo ngebenci gue? Padahal, perasaan gue itu tulus. Tapi, kalo lo minta gue buat lupain perasaan gue, gue bakal berusaha."
-----
A.n
Double update di tengah2 jam pelajaran rasanya tuh ada enak2nya gituh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Chat and Talk
Short Story[Completed] Highest rank #1 in Short Story 25 November 2017 ------ Zach dan Zee adalah teman sebangku. Sebelum Zach mengirimi Zee pesan untuk menanyakan buku catatan sejarahnya, Zee terlalu takut untuk ngobrol bersama cowok berdarah Sunda itu. Tapi...