8 Sept || Talk

8.1K 863 7
                                    

09.44

Kelas sekarang sepi. Semua penghuni sedang keluar, entah ke kantin, taman, atau ngobrol di balkon. Tapi Zee tidak, ia justru menulis catatan harian di buku hariannya.

Zee melirik kanan-kiri. Zach tidak ada. Bagus, ini saatnya Zee menuliskan sang pemeran utama di buku itu. Zee membuka halaman kosong.

Kalau dihitung, udah sekitar setahun gue suka sama lo. Pas kelas sepuluh, gue suka sama lo yang lugu, pendiam, nggak kayak sekarang yang pecicilan. Tapi dulu kita nggak sebangku.

Kita sebangku gara-gara apa, ya? Oh iya, pas perpindahan kelas, gue cuma kenal sama lo. Terus lo yang nawarin duduk bareng, deh. Aduh, jadi makin baper, kan.

"Lo baper?"

Zee langsung menutup bukunya begitu mendengar suara yang—menurutnya—seram itu. Baru kali ini Zee tidak suka suara Zach. Zee memberengut, menatap pemilik suara itu sengit.

"Ngapain lo baca-baca?!" sentak Zee langsung.

"Kok lo marah? Biasa aja, dong. Cuma baca dikit juga," balas Zach santai. "Lagian lo nulis apa, sih?"

"Kepo. Ini privasi tau, nggak?! Awas lo sampe baca-baca lagi."

"Santai, dong."

"Bagian mana yang lo baca, hah?"

"Cuma yang "makin baper". Emang lo baper sama siapa?"

"Kepo!"

"Oh iya. Kan lo suka temen lo itu, ya."

Zee menutup buku hariannya. Lalu, menggeplak kepala Zach dengan buku setebal 2 cm itu. Membuat Zach langsung mengerang kesakitan.

"Alay, lo. Cuma gitu aja ngamuk," gerutu Zach.

"Lo melanggar privasi orang. Gue nggak suka."

"Yaudah, maaf."

-----

a.n

  tau ga? masa hape aku gabisa dibuat nulis lagi. ada tulisan "kekurangan ruang diska" ): makanya mau update gabisa.

Chat and TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang