15 Agust || Talk

9.9K 1.2K 41
                                    

07.44

Ini aneh untuk Zach.

Berkali-kali sudah Zach melirik bangku kosong di sebelahnya. Menunggu penduduk bangku tersebut yang tidak datang-datang. Karena tidak biasanya Zee seperti ini.

Jika Zee tidak masuk sekolah, orang tua Zee akan datang ke sekolah untuk memberi tahu bahwa Zee tidak masuk. Atau orang tua Zee yang menelepon pihak sekolah. Atau juga Zee yang mengirimi Zach pesan untuk memberi tahu.

Namun, ini tidak. Zee tidak ada kabar sama sekali.

Hal ini membuat Zach gusar. Zach peduli terhadap Zee karena cewek itu baik. Pesan Zach yang tidak dibaca oleh Zee membuat Zach semakin resah.

Zee itu cewek yang ceroboh. Buktinya, kemarin aja dia kesrempet angkot, kan? Zee juga cewek yang gampang dibodohi. Kalau Zee diapa-apain sama abang preman gimana?

Zach mengacak rambutnya. Apa-apaan sih lo, Zach! Pikiran lo ngelantur tau, nggak?

Belum sempat Zach menenangkan diri, sosok perempuan muncul dari pintu kelas. Baju seragamnya kotor, matanya juga bengkak–air mata terus-terusan keluar dari matanya.

Zach memincingkan mata. Lalu ia bergumam, "Zee?"

Yang Zach rasakan saat ini adalah jantungnya yang seakan mau copot begitu melihat kondisi Zee.

------

A.n

Mau ngucapin makasih (?) makasih banget yang udah vomments cerita abal ini! Makasih yang udah gregetan sama Zach! Makasih yang udah vomments di part ini.

11 x 13 =

P.s: sebenernya chapter ini nggak pantes diberi judul "Talk" soalnya nggak ada dialog samsek.

Chat and TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang