"Gue nggak mau ada jarak di antara kita, Zach. Gue nggak mau kita renggang."
"Nggak bakal, Zee."
"Sekarang lo bisa bilang gitu, besok-besok nggak ada yang tau, Zach. Bisa aja gue yang pingin ngehindarin lo gara-gara gue pingin move on."
Memang benar, tidak ada seorang pun yang bisa menerka bagaimana hari esok akan terjadi. Seperti apa yang Zee pernah katakan, dan itu terbukti sekarang. Memang Zee dengan Zach tidak saling menjauh atau membenci, tapi Zee bisa melihat sekat yang membatasi keduanya.
Ya, sekat yang sangat tipis dan Zee yakin ia bisa menembus sekat itu.
[]
Ya, itu adalah blurb sekuel (aku sebutnya gitu aja, ya) cerita "Chat and Talk". Judulnya sama seperti judul chapter ini, "Chairmate". Cocok kan sama Zach dan Zee yang sebangku? //opo seh//
Aku bilangnya publish setelah UAS, ya? Tapi tanganku gatel pingin publish mulu. Akhirnya aku publish malam ini. Aku baik, kan?
Jujur, aku sedikit kecewa saat ada yang bilang kalau ending "Chat and Talk" itu mengecewakan. Atau ada yang bilang "kecewa gue sama ending-nya". Bahkan ada yang bilang kalau nggak suka.
Tapi aku masih baik, kan, dengan ngasih sekuel cerita ini? Malah jadwal publish-nya lebih cepet.
Udah sih segitu aja. Cek works aku, ya! Aku tunggu kalian di "Chairmate"!!
Lots of love,
Jeka (bidadari Taehyung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chat and Talk
Short Story[Completed] Highest rank #1 in Short Story 25 November 2017 ------ Zach dan Zee adalah teman sebangku. Sebelum Zach mengirimi Zee pesan untuk menanyakan buku catatan sejarahnya, Zee terlalu takut untuk ngobrol bersama cowok berdarah Sunda itu. Tapi...