10.27
Sudah tiga hari semenjak Zee mendiamkan Zach. Sudah tiga hari pula Zach mencoba meminta maaf pada Zee. Seperti saat ini, Zach mencoba ngobrol sama Zee, tapi perempuan itu malah mengacuhkannya.
"Aduh, Zee, kayaknya gue nggak bawa cat air. Gue minta lo boleh ya?" tanya Zach seakan-akan ia dengan Zee itu nggak ada apa-apa.
Zee hanya diam. Sebenarnya kasihan juga. Saat ini pelajaran seni budaya, jika pekerjaan tidak dikumpulkan sekarang, gurunya pasti marah.
Tapi kan Zee juga sedang marah. Masa iya dia kasih cat air ke Zach?
"Zee, lo nggak kasian sama gue? Nanti kalo Pak Han marah gimana? Gue bisa-bisa dihukum."
Zee gemas. Akhirnya dia membalas ucapan Zach seperti ini. "Ya itu biar lo tau rasanya gue dihukum gara-gara lo gimana."
Sekejap Zach langsung diam. Oke, ini sepertinya akan menjadi percakapan terakhir mereka. Pasti Zach tidak akan mengeluarkan suaranya lagi. Memang seperti itu jika Zee sudah menyindirnya.
Tapi sepertinya Zee salah. Karena di detik selanjutnya Zach mengucapkan, "Kenapa ini kesannya kayak lo cemburu sama gue ya, Zee? Kenapa gue malah nganggep lo itu nggak terima kalo gue ciuman sama Rinai?"
"Dan lo bakal benci gue setelah itu." Zee keceplosan. Apa ini secara tidak langsung, Zee membenarkan ucapan Zach?
Zach tertawa renyah. "Hahaha ... Enggak kok. Gue emosi aja pas itu. Dan gue sadar, yang suka gue kan banyak."
Ya, dan gue salah satu dari mereka.
"Eh, tapi lo bilang tadi ... Apa itu berarti bener?"
Iyalah!
"Nggak, Njing," jawab Zee.
"Cewek jangan ngomong kasar, ya."
-----
A.n
Makasih ya udah buat cerita ini sempat ke rank #60 di short story. Baru kali ini cerita Jeka masuk rank wkwkw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chat and Talk
Short Story[Completed] Highest rank #1 in Short Story 25 November 2017 ------ Zach dan Zee adalah teman sebangku. Sebelum Zach mengirimi Zee pesan untuk menanyakan buku catatan sejarahnya, Zee terlalu takut untuk ngobrol bersama cowok berdarah Sunda itu. Tapi...