Elliot memungut kalung yang terjatuh di lantai setelah mendiamkan benda itu di sana nyaris sejak kemarin. Hari telah berganti, tetapi matanya enggan terpejam. Mimpi itu masih menghantui dan kejadiannya semakin jelas. Tangisan itu adalah isak tangis itu suara Angel malam itu.
Jika mimpi adalah gambaran alam bawah sadar, maka begitulah alam bawah sadar Angel. Menangis dan menjerit pilu semenjak malam itu. Mungkin mimpi juga beresonansi hingga mimpi itu semakin hari semakin jelas seiring kebersamaannya dengan Angel. Pantas saja, mimpi itu bahkan enggan hilang bahkan setelah dia meminta maaf pada keluarga Charles, menyumbang ke panti asuhan bahkan mengalokasikan sejumlah dana ke panti jompo. Rasa bersalah terdalam yang dipendamnya adalah pemerkosaan malam itu yang mewujud dalam jeritan mimpi buruk.
Jeritannya bergema saat dia menusukkan kejantanannya pertama kali tanpa perasaan. Lengking kesakitan itu pecah, melengking seiring dengan hilangnya keperawanan yang selama dijaga Angel. Tetapi, dia mengabaikan semua jerit kesakitan itu dan meneruskan mengoyak tubuh gadis itu lebih banyak lagi.
Padahal kesucian dirinya adalah hal diyakini gadis itu sebagai sesuatu yang membedakan dirinya dengan ibunya. Lalu, dia menghancurkan keyakinan gadis itu dan membuat semua usahanya selama ini hancur seketika.
Malam itu, dia memang mabuk di bar bersama Jess dan beberapa orang lain. Dia sendiri lupa bagaimana akhirnya dia bisa memperkosa Angel. Dia ingat malam itu memang bersama seorang gadis. Menenggak beberapa gelas minuman lalu berjalan keluar. Namun, ingatannya hanya samar-samar.
Ketika pagi harinya, dia terbangun dengan kepala berdenyut nyeri. Tidak kaget kala menemukan cakaran di leher. Dia ingat malam itu di depan gang. Gadis itu mencakarnya, memukulnya berulang kali saat dia bangkit berdiri untuk merapikan celana. Selama dia mencoba mengingat wajah gadis itu. Tetapi, tidak pernah berhasil. Dia lupa dengan siapa gadis itu. Hanya aroma manis yang ingat ketika dia melancarkan ciuman ke leher seseorang.
Detail peristiwa itu, dia juga hanya ingat sedikit. Akan tetapi, rasa bersalah itu memenuhi benaknya. Jess mengatakan kalau wanita itu adalah dia, meskipun dia sama sekali tidak pernah percaya perkataan Jess karena wanita itu tidak mungkin akan mencakarnya.
Soal kalung yang hilang. Dia sudah mencarinya ke mana-mana. Dia juga akhirnya menyerah soal kalung itu karena dia pikir barang yang sudah ditakdirkan untuk hilang maka akan lenyap. Matanya tak berkedip menatap kalung itu. Jemarinya meremas bandul kalung itu. Bagaimana takdir mengerikan ini menjungkirbalikan dunianya begitu telak? Lebih telak dari amplop putih yang tiba-tiba saja menjadi vonis akhir hidup yang selama ini dijalani. Isi di dalam amplop yang mengbah hidupnya malam itu ternyata juga mengubah takdir hidup Angel. Kenapa malam itu harus Angel? Siapa yang menyangka kalau rasa bersalah yang diabaikannya itu mendekam menjadi mimpi buruk selama ini?
Elliot menatap tangannya yang bahkan bisa menurunkan celana malam itu. Dia yang membiarkan benda yang seharusnya tersimpan rapat itu mulai liar. Alkohol dan penyakitnya itu bukan alasan untuk membenarkan tindakannya. Dirinya yang bersalah sepenuhnya.
Pukulan lain menghantamnya, gadis itu yang diperkosanya malam itu akhirnya hamil tanpa sepengetahuannya. Dia bahkan tidak sadar ketika Angel bilang kalau dirinya mengandung anak seorang pria tak bertanggung jawab. Pria yang mati-matian ingin dibunuhnya beberapa hari lalu ternyata adalah dirinya sendiri.
Elliot menerima bayi itu tanpa tahu kalau itu adalah anaknya. Seorang anak bukan sebuah masalah besar. Dia juga belum tentu bisa memiliki anak sendiri. Lagi pula, dia tidak ingin Angel berakhir menyalahkan diri sendiri, sama seperti dirinya selama ini. Bodohnya, dia berpikir sedang berusaha menjadi ayah yang baik untuk anak orang lain. Ternyata anak yang ingin sekali disayanginya adalah darah dagingnya sendiri. Dia yang berusaha mencegah Angel melakukan aborsi ternyata demi menyelamatkan anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Than Almost Anything
ChickLitBagaimana kalau mimpi buruk yang selama ini kamu alami bukan hanya sekadar mimpi? Elliot, pemilik hotel terbesar di kota selalu dihantui mimpi buruk. Pada satu malam, seorang anak perempuan misterius memberikannya fortune cookies dengan secarik pesa...