Prolog

46.3K 3.2K 113
                                    

Copyright©raatommo dan berada di bawah perlindungan hak cipta. Memperbanyak, mengubah dan mengganti isi cerita dapat terkena sanksi.

Cerita ini hanya di publikasikan di wattpad

***

Manusia tidak hanya ditakdirkan untuk menerima nasib. Pasrah terhadap takdir dan diam terhadap ketentuan yang tidak sesuai keinginan kita.

Seperti sikap yang selalu ditunjukkan oleh Ibuku. Ketika dia dinikahkan kedua orangtuanya kepada seorang konglomerat kaya raya yang tidak dia kenal sama sekali.

Dia menerima ketentuan tersebut, dan mengaminkannya atas nama takdir, atau garis tangan. Hal gila lain yang dulu juga aku percayai.

Hidupnya mungkin terlihat sempurna, bahkan kedua orangtua Ibu percaya kalau mereka telah melakukan yang terbaik untuk nasib putri kebanggan mereka.

Tapi dibalik dinding besar seakan-akan, tidak banyak yang tahu kenyataan.

Kenyataan tentang pekerjaan Ayahku yang sesungguhnya. Kenyataan bahwa sosoknya bagi kami, dan pesaing bisnisnya, tidak jauh berbeda dari monster dalam mimpi paling buruk.

Aku tidak akan pernah mengerti jika tidak belajar dengan cara yang keras seperti sekarang.

Prihal penting dalam hidup bahwa semua orang berhak berusaha untuk menentukan nasibnya sendiri, bahkan yang terlemah sekalipun.

Termasuk aku.

Tidak ada lagi Mia yang mengharapkan belas kasih dan kesedian orang lain membagi tempat untuknya di bumi baru ini. Tidak ada lagi Mia yang pasrah pada garis tangan seperti ibuku.

Aku akan berusaha, membuat tempatku sendiri. Dimanapun dan bersama siapapun dengan usahaku sendiri.

Behind The Rush (Behind The Wall Trilogy #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang