beginning

6.3K 344 3
                                    

Author pov
Seoul, April 2000
Tes tes tes
Air mata tak henti-hentinya mengalir dari mata kim tae hee,  bagaimana tidak suaminya sendiri telah menghianati cintanya.
Seorang wanita tengah berdiri dihadapannya dengan perut yang tidak kalah besar dengan perutnya,  ya wanita tersebut tengan mengandung sama seperti dirinya.  Dan kalau tebakannya benar maka usia kandungan wanita tersebut sama dengan usia kandungannya.
Seperti disambar petir, saat dimalam yang tenang tiba-tiba wanita yang sudah sangat dikenalnya tersebut yang tidak lain adalah sekertaris suaminya sendiri datang kerumahnya dengan tuntutan agar suaminya mau mengasuh anak wanita tersebut ketika sudah lahir kedunia.
Ia begitu tidak menyangka ternyata suami yang begitu ia percaya,  suami yang ia cintai dengan segenap ketulusan hatinya menghianatinya.  Dan menghamili wanita lain ketika ia sendiri dalam keadaan hamil seperti ini.

Tae hee pov
"hee-ah aku bisa menjelaskan" ungkap suamiku yang berusaha menahan tanganku agar tidak pergi

"sudah berapa lama?" tanyaku pada suamiku yang masih setia menahan tanganku. aku tidak membalikan wajahku dan melihat mereka berdua, terlalu sakit hingga aku tak sanggup bahkan hanya untuk menatap wajah mereka.

"hee-ah mianhae, aku aku..."

"kau menghianatiku,  menodai cinta suci kita. Kau ingin berkata seperti itu bukan! Wae! Wae! Kenapa kau melakukan semua ini padaku! Kenapa kau jahat sekali yoo-ah!" segala amarah telah ku luapkan, sambil memukul mukul dada bidang suami ku yang hanya bisa pasrah dengan pukulan kecil dariku.

'Grab' akupun jatuh kedalam pelukan suamiku. Aku ingin menolaknya namun aku sudah tidak memiliki tenaga lagi, alhasil akupun menangis dipelukannya.

Author pov
Suasana ruang tamu tersebut begitu hening.  Tidak ada seorangpun yang memulai percakapan diantara mereka bertiga.

"yoo-ah apa kau mencintai eunhye?" tanya tae hee memecah keheningan diantara mereka,  namun entah kenapa pertanyaan tersebut begitu mengiris jati gong yoo.

"hee-ah aku hanya mencintai mu"

"kau hanya mencintaiku? Lalu kenapa dia datang kesini dan meminta pertanggung jawabanmu"

"oppa bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Oppa bilang apapun yang terjadi oppa akan bertanggung jawab tapi kenyataannya" akhirnya suara eunhye pun terdengar diiringi dengan isakan kecil tanda betapa menyakitkannya kata kata yang diucapkan gong yoo tersebut

"lalu apa yang harus aku lakukan!" akhirnya amarah gong yoo pun tersulut.  Perasaannya begitu campur aduk antara merasa bersalah pada istrinya dan juga kesal dengan selingkuhannya yang tiba tiba datang dan meminta tanggung jawabnya.

"kau harus berranggung jawab yoo-ah. Bagaimana pun juga aku juga seorang wanita,  aku tau bagaimana perasaan eunhye" ucap tae hee mencoba tegar

"maksudmu menikahinya dan menceraikanmu!  Aku tidak akan melakukannya hee-ah"

"oppa aku tidak memintamu untuk menikahiku,  aku hanya meminta oppa untuk mengasuh anak ini oppa.  Aku berjanji setelah melahirkannya aku akan pergi dari kehupan kalian" air mata membasahi pipi eunhye ketika ia mengatakan kalimat tersebut.  Sesungguhnya ia sangat mencintai gong yoo, namun ternyata gong yoo masih sangat mencintai istrinya.  Sakit memang jika ada diposisi seperti ini,  menjadi orang ketiga dirumah tangga orang lain.  Ak bisa ia pungkiri bahwa ia memang menginginkan gong yoo bercerai dengan istrinya,  oleh karna itu ia datang kerumah tersebut,  namun yang ia dapatkan hanyalah penolakan dan kata kata yang menyakiti hatinya.

Seoul hospital, 20 mei 2000

Suara tangisan bayi terdengar di dalan ruangan bersalin tersebut.  Terdapat seorang wanita yang telah melahirkan anak dari seorang pengusaha kaya raya kim gong yoo.

Gong yoo memasuki kamar eunhye dan melihat putra nya yang sedang menangis digendongan sang ibu.  Ia pun berinisyatif untuk menggendong putranya tersebut.  Tak bisa ia pungkiri bahwa ia begitu bahagia dengan kelahiran putranya tersebut, sebenarnya ia juga mencintai eunhye namun cintanya pada sang istri lebih besar dari cintanya untuk eunhye.

"jong in,  aku akan memberinya nama kim jong in"

"nama yang sangat bagus, kau ayah yang sangat baik memberikan nama yang mengandung harapan didalamnya. Aku berharap jong in menjadi namja yang kuat sama seperti mu"

"hye-ah kapan kau akan pergi?"

Pertanyaan tersebut benar benar merobek hati eunhye, namun ia berusaha untuk tidak menitihkan air matanya.

"aku akan menunggu sampai tae hee eonni melahirkan"

"baiklah"

Seoul hospital, 29 mei 2000

Suara isak tangis bayi yang begitu ditunggu-tunggu oleh gong yoo pun akhirnya terdengar. Menimbulkan kelegaan dihati gong yoo yang sedari tadi tidak bisa diam menunggu proses persalinan istrinya.

Eunhye's room
Eunhye kini telah menyiapkan semua koper dan barang yang akan dia bawa untuk pergi.  Sambil menggending jongin dan mencium putranya teraebut ia menitihkan air mata

"jongin-ie maafkan eomma,  eomma tidak bisa menemanimu tumbuh dewasa,  dan mungkin kau tidak akan tau kalau eomma adalah ibu kandung mu.  Jongin-ie eomma harap kita akan bertemu lagi suatu saat.  Eomma sangat menyayangimu jongin" setelah mengatakan semua isi hatinya ia pun menletakan jongin di tempat tidur rumah sakit.  Dipandanginya wajah damai jongin yang sedang tamertidur,  dalam diamnya ia berfikir apakah ia akan bertemu lagi dengan putranya?, apakah ia akan mengenali putranya nanti?,  apakan putranya tidak akan membencinya jika mereka bertemu lagi?. Pikiran-pikiran tersebut terus menghantuinya,  dan semakin ia memikirkan hal tersebut semakin ia tidak ingin pergi.  Namun ia harus tetap menepati janjinya pada seorang laki laki yang begitu ia cintai.

Dengan berat hati eunhye melangkahkan kakinya meninggalkan rumah sakit milik kim grup tempat ia tinggal selama dua bulan ini.

Tae hee's room
Kim tae hee menangis sambil memeluk putranya yang juga sesang menangis kini.  Apa yang dokter ucapkan benar benar tidak bisa ia terima, bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi pada putranya

Gong yoo yang baru saja masuk ke ruangan tersebut dibuat bingung melihat istrinya dalam keadaan seperti itu.

"doter apa yang terjadi dengan istri dan anak saya?! " tanyanya dengan raut wajah panik yang kental

"maafkan kamu tuan,  tapi putra anda terjangkit virus selama dalam kandungan,  dan virus ini membuat penglihatan anak anda tidak bisa berfungsi sebagimana mestinya" jelas dokter yang sudah cukup berumur tersebut.

Seperti kehilangan semua tulang nya gong yoo duduk dilantai karena syok dengan apa yang di katakan dokter tersebut.  Bagaiman bisa putranya mengalami hal seperti itu.  Air mata mengalir di kedua mata gong yoo. Tidak ada isakan ataupun suara tangos yang lolos dari mulut gong yoo,  namun tetap saja air mata tersebut tidak berhenti kemuar dari mata indah tersebut.

Dengan mengelap air matanya gong yoo pun pergi dari ruangan tersebut ketempat eunhye,  namun ia tak menemukan eunhye disana. Yang ada hanyalah sepucuk surat disamping jongin yang sedang tertidur. Di depan surat tersebut terrulis 'jong in 17'. Dari surat tersebut ia bisa menyimpulkan bahwa eunhye telah pergi.  Pergi tanpa berkata apapun padanya.  Gong yoo pun tak kuasa menahan air matanya. Bagaimana bisa eunhye meninggalkannya begitu saja.

Tae hee tak henti-hentinya memandang wajah putra yang sedang ia susui tersebut.  Wajah putranya sangat tampan seperti ayahnya.  Matanya begitu meneduhkan seperti mata miliknya.  Namun senyumanya berubah ketika teringat dengan kata kata dokter tadi.  Ia berfikir apakan gong yoo akan menerima kekurangan putranya ini, ataukah gong yoo akan membenci putranya sendiri.  Namun melihat reaksi gong yoo tadi ia tidak yakin gong yoo mu menerima anaknya tersebut.

"ahjumma bukankan dia sangat tampan?" tanyanya pada kepala maid yang sedang menjenguknya tersebut

"tentu saja tuan muda sangat tampan,  apakah nyonya sudah menyiapkan nama untuk tuan muda? "

"aku dan gong yoo oppa sudah menyiapkan nama yang indah untuknya"

"benarkah?  Lalu siapa namanya nyonya?"

"sehun"

"wah nama yang indah,  apa arti dari nama tersebut nyonya"

"cahaya dan kebahagiaan,  aku harap ia selalu menjadi cahaya bagi orang disekitarnya dan aku berharp ia selalu bahagia"

let me love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang