you save me

2.7K 261 13
                                    

Sehun pov

'semuanya akan berakhir'

Brak

Kurasakan seseorang mendorong tubuhku.  Membuat tubuhku terlempar dan berbenturan dengan aspal panas yang membuat kulitku terasa panas bahkan perih.

Aku masih sadar dan memandang orang yang mendorongku tadi.

Orang itu tergeletak dengan darah yang mengalir dari kepala bahkan mulutnya.  Orang yang tengah berbaring lemah dijalan itu telah menggantikan posisi ku.  Orang yang telah menyelamatkanku,  suho hyung

Tes

Tes

Tes

Aku berusaha bangkit, meski sulit sekali untuk berjalan.  Kupangku kepala suho hyung di pahaku.

Air mata sudah membanjiri pipiku.  Kenapa?  Kenapa ia menolongku?

"sehun..... Mian... Hah... Hyung.... Tidak.... Per..  Nah.. Berpura..... Pu...ra.... Menyayangi... Dirimu....jinja.... Hyung.....benar.... Benar... Hah... Menganggap..... Mu..... Seb.... Sebagai.... Dongsaeng" ucap suho hyung.  Kata yang ia ucapkan terdengar sangat berat dan sulit.

Suho hyung benarkah itu? Apa selama ini aku salah sangka.  Mianhae

"hyung hiks mian"

"ani...... Uljima... Hah..... Akh"

"hyunggggg! " teriakku saat melihat suho hyung tak sadarkan diri setelah mengatakan kata itu.

********
Aku terduduk didepan ruang oprasi itu.  Lampu masih menunjukan warna merah petanda oprasi belum selesai dilakukan.

"tuan,  luka anda belum diobati" ucap lembut seorang perawat yang entah sudah berapa kali menawariku untuk mengobati lukaku.  Namun jawabnku masih tetap sama. Aku tengah cemas saat ini, hyung ku ada disana karna aku.  Apakah dia selamat?  Apakah dia baik baik saja?  Hal itu selalu menghantuiku.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah yang terburu-buru masuk ketelingaku.  Aku tau siapa itu,  dan aku juga tau bahwa akan jadi apa aku setelah ini.

Brak

Benar saja appa memukul wajahku,  membuat ku terhunyun kelantai.

"apa tidak cukup bagimu untuk membunuh tae hee! Kenapa kau harus membuat suho seperti ini juga! "

Tatapan marah dan benci kudapatkan dari appa,  sementara baekhyun hyun juga menatapku dengan pandangan yang tak jauh berbeda seperti appa, kris hyung tidak bergeming sama sekali,  nanun aku bisa melihat pancaran kekecewaan yang mendalam dari matanya.  Dan tatapan yang paling menyakitiku adalah tatapan milik kai,  ia seolah ingin membunuhku saat ini juga.

Kai maju kearahku,  dan ia memukul wajahku membuatku tak lagi dapat terduduk tegak,  dan pukulan-pukulan itu terus aku dapatkan darinya,  hingga aku merasa mungkin aku tidak akan hidup setelah ini.

"kai hentikan kau bisa membunuhnya! " bentak kris hyung

"lalu aku harus apa?  Membiarkannya menyakiti suho hyung begitu saja!  Apa karna dia adikmu jadi kau bersikap seperti ini padanya! "

"membunuh seorang pembunuh akan membuatmu menjadi seorang pembunuh juga kai"

Deg

Baekhyun hyung mengatakan hal itu dengan sangat dingin,  membuat seolah ada sebuah pedang es yang menancap dijantungku, membunuhku secara perlahan dan menyakitkan.

Cklek

Seorang dokter paruh baya keluar dari ruang oprasi.  Dokter itu,  bagimana aku tidak mengenalinya.  Dokter woobin,  dokter pribadi keluarga kim. dulu eomma sering membawaku untuk memeriksakan mataku padanya, sehingga kami cukup akrab sampai saat ini.

"yoo-ah kecelakaan itu membuat ginjal kanan anakmu rusak.  Kita harus segera melakukan transplantasi atau dia mungkin tak akan tertolong"

Deg

Hyung

"akh"

Pekikku saat subuah jambakan kudapatkan dirambutku.

Mata itu,  mata yang seharusnya menatap lembut pada semua anaknya, justru menatapku dengan pandangan membunuhnya. Dengan kejamya ia berkata.

"bukankah yang seharusnya didalam itu kau?  bukankah yang mati itu sejarusnya kau?" ucap appa dengan nada dingin dan sangat menusuk.

"dia akan memberikan ginjalnya untuk suho"

Deg

Tes

Tes

Tes

Aku tidak keberatan melakukan itu,  bahkan Nyawaku pun akan kuberikan pada suho hyung,  tapi saat appa ku sendiri yang menyodorkan nyawaku untuk suho hyung entah kenapa rasa sakit itu tetap ada.

'sebegitu inginkah appa agar aku mati? '

"ambilah semua yang suho butuhkan,  kalau perlu buat dia mati sekalian"

"yoo-ah kau tidak boleh seperti itu pada anakmu! "

"kau tidak usah ikut campur woobin-ah,  karna anak ini adalah anak pembawa sial,  jadi seharuanya ia lenyap saja"

********ruang oprsi********

Kuedarkan padanganku pada setiap sudut ruangan ini.  Entahlah aku bahkan tak tahu apakah aku masih akan bisa membuka mataku setelah ini.

Tak terasa setetes air maga jatuh dari mataku,  namun seseorang menusap airmata itu.

Orang itu,  dokter kim woobin.  Ia tersenyum kearahku,  namun sayang dia tak bisa melihat senyumanku untuknya karna masker oksigen ini.

Ia menggenggam tanganku,  hal yabg bahkan appa kandungku tak pernah lakukan. Aku terus bertanya pada tuhan,  kenapa semua orang baik padaku,  namun kenapa keluargaku tidak?.

Nanti saat aku menutup mataku apakah keluargaku akan tersenyum?

"mian" ucap serak dokter woobin

Aku tersenyum,  namun ia masih tetap tak bisa melihatnya.  Kunggukan kepalaku dan air mata masih tetap menetes dari mataku.

Ia mendekatkan kepalanya kearahku.  Ia mengusap sayang rambutku. Ia tengah menangis saat ini.  Entahlah apa dia kasihan atau merasa beralah, namun aku ingin sekali berkata padanya bahwa semua ini bukan salahnya.  Namun entah kenapa lidahku seolah kelu untuk mengucapkan semua itu.

"ini tidak akan sakit,  sehun harua kuat nde? " ucapnya

Aku hanya menganggukan kepalku,  namun hatiku sangat ragu apakah aku masih bisa bertahan disaat keluatgaku bahkan menginginkan aku mati dimeja oprasi ini.

'appa setidaknya aku masih menepati janjiku pada eomma untuk tidak membencimu apapun yang kau perbuat adaku.  Appa mungkin ini terdengat klasik tapi aku ingin mengatakan satu hal yang bahkan tak dapat aku ucapkan selama ini 'aku menyayangimu appa'"

.
.
.
.
.
Tbc

let me love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang