deobboki hyung

2.8K 260 8
                                    

Sehun pov

Criet

Kubuka pintu restoran deobboki tempat ku bekerja.

Tak lama setelah ahjumma mengobatiku aku memang langsung berangkat ketempat kerjaku,  aku tak ingin membuat kesan buruk dihari kedua aku bekerja.

"oh.... Kau sudah datang" tanya seorang pemuda dengan mata rusanya.  Jika kalian hanya sekilas melihatnya ia akan terlihat seperti masih anak sma padahal ia sudah cukup tua usianya.  Hahaha terkadang wajah memang menipu

"nde" jawabku malu-malu. Jujur saja aku agak sedikit canggung dengan bos ini,  aku takut dia tidak menyukaiku mengingat bahwa memang tidak ada orang yang menginginkanku selain eomma dan oh ahjumma.

Namun responnya sangat diluar dugaanku.  Ia tersenyum ramah sambil mengelus rambutku. Ini pertama kalinya aku merasakan elusan hangat dari seorang laki-laki yang lebih tua dariku.  Apa seperti ini rasanya saat hyung mengelus rambutku?  Rasanya sangat hangat dan lembut penuh dengan kasih sayang.

"eh?  Kau melamun,  ada apa?  Apa salah jika aku menyentuh rambutmu? " tannya

"a... Ani,  bukan begitu, hanya saja aku baru pertam kali merasakan rasanya diperlakukan seperti itu oleh hyung"

Dia tersenyum,  dengan senyuman yang sangat manis.  Aku terkadang bingung bagaiman ia bisa sangat manis padahal dia adalah laki-laki.

"oh kau tidak punya hyung ternyata,  baiklah anggap saja aku ini hyungmu sehun-ie"

Deg

Kenapa?  Kenapa dia begitu baik padaku deobboki hyung benar-benar menganggapku sebagak adiknya.

"bagaimana?  Kau bisa memanggilku luhan hyung"

"apa tidak papa? " tanyaku gugup

"tentu saja, lagian kau sangat manis sehun-ie, aku sangat ingin punya adik sepertimu"

Mataku telah berkaca-kaca saat ini,  aku tidak menyangka ternyata didunia yang kejam ini masih ada orang sebaik luhan hyung.

Deobboki hyung, aku memanggilmu seperti itu saat pertama kali kita bertemu. Aku kira aku sangat tidak sopan karna memanggilmu hyung disaat baru pertama bertemu,  ditambah lagi dengan tambahan deobboki,  aku kira kau pasti akan marah.  Namun kau tersenyum hangat dan memperkenalkan namamu.  Saat itu, saat pertama kali kita bertemu aku tidak akan lupa, luhan hyung.

*******home*******

Waktu telah menunjukan pukul 8 malam. Ah lelah sekali rasanya hari ini.  Aku bekerja paruh waktu dari jam pulang sekolah sampai jam tutup restoran,  namun tadi luhan hyung menyuruhku pulang duluan saat melihat aku sedikit pusing tadi. Ya aku memang sedang tidak enak badan hari ini.

Suara heboh terdengar dari ruang tv.  Jika tebakanku benar pasti mereka sedang menonton bola.

Golllllllllll

Teriakan kegembiraan itu membuatku tersenyum bahagia.  Bagaimana ya rasanya ada di tengah tengah mereka? Ikut bercanda dan tertawa bersama?,  ah pasti sangat menyenangkan.

"appa,  hyung" panggilku

Hening,  tidak ada lagi suara bahagia seperti tadi. Semua mata mengarah padaku,  namun bukan dengan tatapan senang melainkan tatapan malas yang seolah olah mengisyaratkan agar aku menyingkir dari sana

"aku membawa deobboki dari tempatku bekerja,  rasanya sangat enak........"

Brak

Kris hyung membuang deobboki ku ketempat sampah didekatnya

let me love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang