Author pov
7 years latterDitaman tempat daun mapel berjatuhan, diantara suasana musim gugur ada kebahagiaan bocah laki-laki yang sedang terduduk dibawah pohon mapel diantara tumpukan daun mapel yang berjatuhan. Anak tersebut tersenyum entah karena apa, dia begitu menikmati musim gugur kali ini. Ia merentangkan tangannya menyambut daun daun yang berjatuhan. mencoba menebak nebak bagaimana suasana musim gugur.
"sehun ayo masuk udara mulai dingin" panggil oh ahjumma lembut
Mendengar hal itu sehun pun segera mengambil tongkatnya untuk menunjukan jalan kearah oh ahjumma.
"apa kau tidak kedinginan oh? Kau sudah sejam berada di luar" tanya oh ahjumma dengan usapan lembut di kepala sehun.
"tidak ahjumma, aku baik baik saja" jawab sehun dengan senyum manis yang menghiasi wajah tampannya.
"oh... Si buta ternyata ada disini, kebetulan sekali" jong in datang dari arah pintu dengan wajah mengejeknya.
"apa yang kau lakukan disini oh! Dasar buta! Apa kau ingin menikmati musim gugur? Hah lucu sekali kau bahkan tidak bisa melihat bagainana daun daun itu berjatuhan" kris pun beruhar berusaha membuat sehun semakin terpojok.
"kenapa kalian seperti itu pada sehun! Kalian tidak boleh kasar padanya. Terutama kau jong in! Kenapa kau terus mengganggunya, biarkan saja jika ia ingin bermain ditaman" marah tae hee yang baru saja datang
"eomma aku juga menghina si buta ini, tapi kenapa eomma hanya menyalahkan jong in! " kris berusaha membela jong in yang sepertinya sudah ingin menangis itu.
"iya eomma. eomma selalu saja seperti ini, selalu membela si buta ini dari pada kami. Memngnya siapa dia, dia hanya anak pungut eomma! Kenapa eomma selalu membelanya!" marah baekhyun yang melihat ketidak adilan yang terjadi.
Tidak dapat dipungkiri memang tae hee lebih memanjakan dan lebih membela sehun dibandingkan anaknya yang lain, namun tae hee melakukan itu karena ia tahu sehun lebih membutuhkan kasih sayangnya daripada anak anaknya yang lain mengingat gong yoo yang tidak pernah memberikan kasih sayangnya walaupun hanya sedikit saja pada sehun. Apalagi kalau ada masalah antara jong in dengan sehun, tae hee tidak segan segan mengoneli jong in dan membela sehun. Tentu saja tae hee tidak bisa memungkiri bahwa dia belum dapat menerima jong in sebagai anaknya. Bagaimanapun juga darah lebih kentak dari air bukan. Namun sikap tae hee tersebutlah yang justru membuat anak anaknya membenci sehun, karena menganggap sehun sebagi perebut kasih sayang eomma mereka, padahal kan sehun hanya orang asing.
Kris dan baekhyun pun segera menenagkan jong in yang saat ini telah menangis"sudahlah jongin-ie jangan menangis lagi" ujar baekhyun
"lebih baik kita masuk saja, bermain disini sudah tidak asik lagi. Kajja" ajak kris pada saudara saudaranya
"eomma aku kecewa sekali dengan eomma" hanya sedikit kata yang suho ucapkan, namun kata tersebut sukses membuat pertahanan tae hee runtuh. Suho memang jarang bicara namun entah kenapa sekali ia bicara justru harus membicarakan sesuatu yang sangat melukai eommanya tersebut.
"nyonya, nyonya baik baik saja?" ucap oh ahjumma memastikan keadaan nyonya besar tersebut yang ia yakini sedang tidak baik baik saja.
Sehun meraba tangan tae hee dan berucap "eomma jangan menangis ok" ucapan yang sangat tulus tersebut jusru membuat tae hee semakin mengeluarkan air mata. Tae hee berjongkok menyamakan tingginya dengan sehun.
"sehun-ie sayang eomma tidak menangia ko"
"bohong, aku tau eomma pasti sedih karena perkataan hyung tadi. Eomma terinakasih karena sudah membelaku" senyuman itu menghiasi wajah sehun, membuat matanya pun ikut tersenyum. Senyuman tersebut sangat tae hee sukai, sangat manis dan sangat menenagkan. Namun entak kenapa gong yoo justru sangat membenci senyuman itu.
"eomma, ahjumma ayo kita masuk udara sudah mulai dingin" ajak sehun sambil menggandeng tangan eomma dan ahjumma nya.
Tae hee memang menyuruh sehun untuk menganggapnya eomma dan menganggap anak anak tar hee adalah hyungnya dan juga gong yoo sebagai appanya, awalnya gong yoo tidak menyutujui hal tersebut karena takut hal tersebut akan membongkar jati diri sehun sebenarnya, namun tae hee tetap saja menyuruh sehun untuk memanggilnya eomma. Mengetahui hak tersebut gong yoo tidak ambik pusing toh nyatanya sehun tidak berani memanggilnya appa dan tetap memanggilnya tuan jadi kenapa ia hatus takut semua orang akan mengetahui kalau sehun adlah anaknya.
Gong yoo keluar dari mobilnya sambim membawa beberapa mainan yang sudah terbungkus oleh plastik. Gong yoo memasuki rumahnya yang langsung disambut oleh keempat putranya.
"appa...., appa membawa mainan untuk kami oh? " tanya jong in antusias
"iya appa mambawa mainan banyak sekali untuk kalian, apa kalian senang? "
"appa aku sudah besar bagimana mungkin appa membelikan aku mainan robot robotan seperti anak kecil saja" ucap kris sambil memanyunkan bibirnya
Melihat hal itu gong yoo pun segera terkekeh dan mengacak rambut putra sulungnya tersebut "apanya yg susah besar oh, kris baru 13 tahun. Dan tidak ada orang dewasa yang memanyunkan bibirnya seperti itu"
"oh benarkah appa?" tanya kris bingung
"hyung kau ini benar benar tidak dewasa ya, coba lihatlah suho hyung bahkan diusianya yang masih 12 tahun saja sudah sering menghabiskan waktunya dengan buku" ucap baekhyun berusaha memanas manasi kris
"ya......kim baekhyun apa kau tidak tahu suho itu bukan dewasa tapi antisosial setiap hari hanya bergaul dengan bukunya, hah.... Kau ini memang masih bocah ya baekhyun tidak bisa membedakan mana yang dewasa mana yg anti sosial tapi wajar saja si kau kan masih bocah ingusan 11 tahunan jadi ya bisa dimaklumi lah" bantah kris yang segera mendapat timpukan buku di kepalanya. Siapa pelakunya? Siapalagi kalau bukan si pendiam suho yang dengan santainya melempar buku tersebut. Suho memang menyeramkan ketika sendang marah seperti sekarang ini.
"yaaa..... Sakit tau" kesal kris
"siapa suruh kau mengataiku antisosial hyung" jawab suho dengan memasang muka tidak bersalahnya
"sudahlah jangan bertengkar ok. Ini cepat ambil mainan yang kalian suka" tegur sang ayah
Tanpa sepengetahuan mereka sehun mendengar semua canda tawa dan kebahagiaan mereka, namun sehun terlalu takut untuk muncul, takut kebahagiaan itu akan hilang saat dirinya muncul.
"appa kenap appa membeli boneka babi berwarna pink seperti ini, kami kan bukan yeoja appa" ucap kai
"oh appa mendapatkan ini sebagai hadiah kareba berbelanja mainan yang cukup banyak"
Ketika ingin membuang boneka tersebut ke tempat sampah didekat dapur ia melihat sehun yang terduduk lantai dapur. Kalau tebakannya benar sehun sudah dari tadi disana dan mendengarkan mereka dari tadi. Gong yoo pun segera menghampiri sehun.
"apa yang kau lakukan disini! " bentak gong yoo
Dengan takut takut sehun pun menjawab "e..i.. Ini tuan... E..s.. Sa.. Saya...sedang..t.. Tidak..melakukan.. Apapun"
"heh..... Apakah kau ingin mainan juga buta, aku rasa sampah ini cocok untuk mu" gong yoo pun melempar boneka yang ingin dibuangnya kedepan wajah sehun, dan pergi dari sana.
Bukannya sakit hati sehun jusrtu sangat senang karena untuk pertana kalinya gong yoo memberinya hadiah. Sehun pun kembali ke kamarnya dengan batuan tongkat yang selalu setia menunjuka jalan padanya. Dengan senyum yang mengembang dan menggendong boneka tersebut di pelukannya sehun berjalan tanpa menghiraukan tatapan meremehkan dari appa dan hyung-hyungnya yang bahkan tidak sehun ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
let me love you
Fanfictionseorang ayah pasti akan memberikan banyak cinta dan kasih sayang untuk putranya. ayahku juga, ia selalu menyayangiku, ayah selalu membanggakanku didepan temen-temannya, selalu menemaniku saat aku tidur, dan selalu mendukungku ketika aku sedang t...