Hari ini adalah hari pertama dimusim dingin, hari dimana salju pertama turun. Hari ini adalah hari dimana semuaorang mengatakan harapannya. Katanya kalau kita memohon saat salju pertama turun harapan kita akan terkabul. Dan disinilah sehun, didepan jendela kamarnya memandangi salju pertama dengan doa yang dia ucapkan dalam hati dan pejaman matanya.
'kriet' suara pintu terbuka pun tak mengganggu doa sehun. Orang tersebut masuk dan memandangi sehun yang tengah tenggelam dalan doanya. Di usapnya lembut rambut sehun, sehun pun membuka matanya dan tersenyum.
"eomma"
"bagaimana kau bisa tahu kalau ini eomma oh?"
"tangan eomna selalu lembut dan hangat"
Mendengar hal itu tae hee hanya terasenyum lembut "apa yang kau minta dalam doamu? "
"aku berharap bisa menenui orangtuaku eomma, aku tau mereka marah karna aku tidak terlahir sempurna, namun itu kan bukan salahku aku juga tidak ingin seperti ini"
Entah kenapa tae hee sangat sakit mendengar hal tersebut, ia ingin berteriak dan mengatakan bahwa dialah eomma sehun yang sebenarnya, dan sehun telah tinggal bersama appa dan eommanya selama ini, namun ia tidak bisa, ia tidak ingin gong yoo menyakiti sehun bahkan sampai membunuh sehun jika ia mengatakan yang sebenarnya.
"sehun-ie maafkan eomma oh" entah kenapa ia mengucapkan kata maaf, mungkin rasa bersalahnya terlalu besar sampai ia hanya dapat mengatakan kata tersebut
"kenapa eomma minta maaf, ini bukan salah eomma. Eomma tau tidak setidaknya karena aku buta aku jadi bisa bertemu dengan orang baik seperti eomma dan oh ahjumma, ya meskipun tuan kim dan hyung masih tidak bisa menerima sehun"
"sehun-ie percayalan appa dan hyung mu pasti akan menyayangimu suatu saat nanti" ucap tae hee lembut
"siapa yang kau sebut appa oh! " tiba tiba gong yoo muncul dengan wajah merah padam petanda bahwa ia tegah marah saat ini. Dengan kasar gong yoo menarik rambut sehun dan menyeretnya keluar kamar
"ampun tuan, maafkan saya" pekik sehun kesakitan
Kegaduhan tersebut membuat jong in, kris, baekhyun dan suho keluar dari kamar mereka masing-masing. Melihat sehun yang diperlakukan seperti itu oleh sang appa entah kenapa jong in merasa senang, ia merasa sangat kesal atas kejadian tadi siang jadi melihat sehun seperti itu membuaynya sangat senang.
"appa ada apa ini sebenarnya? " tanya kris
"si buta ini berani beraninya menganggapku appanya, hah.. Siapa yg sudi memiliki anak seperti dia menjijikan sekali"
Entah kenapa kata kata yg dilontarkan gong yoo membuat hati sehun seperti disayat oleh pisau sakit sekali.
"yoo-ah aku yang memintanya menganggapmu sebagai appanya, kenapa kau melimpahkan kekesalan mu padanya yoo-ah! " pekik tae hee dengan deraian air mata yang membasahi pipinya.
"hah tetap saja anak ini sudah kurang ajar dengan mengganggapku appanya walaupun hanya dalam pikirannga saja, seharusnya dia sadar aku ini majikannya dan dia hanyalah budakku!"
Tarikan pada rambut sehun semakin kuat membuat sang empunya memekik kesakitan.
"ampun tuan, saya tau saya salah"
"hah baguslah kalu kau sadar. Ingat baik baik kau hanyalah budak dirumah ini jadi jangan sekalipun bersikap kurang ajar. Sebagai permintaan maaf kau harus mencium kakiku"
Permintaan gong yoo membuat semua orang yang berada di ruang keluarga tersebut terbelalak.
Saat sehun ingin menundukan kepalanya untuk bersujud di kaki gong yoo tiba tiba sebuah tangan menahannya. Tangan lembut yang sudah ia tahu siapa pemiliknya.
"sehun bangunlah ayo kita pergi dari neraka ini!" ucap tae hee, namun sehun tetap tidak bersiri, ia tetap duduk dilantai tersebut sambil menundukan kepalanya dan isakan tangis lah yang menjadi jawabannya
"kau.... Entah iblis apa yang merasukimu sampai kau malekukan hal itu pada sehun" maki tae hee didepan wajah gong yoo.
Dengan deraian air mata tae hee menarik lembut tangan sehun dan membawa nya pergi dari rumah itu. Tanpa menoleh kebelakang tae hee berjalan meninggalkan rumah
"oh jadi kau memilih si buta itu dibandingkan suami mu dan anak anakmu. Baiklah pergilah jangan pernah kembali lagi! "
" eomma jangan pergi" ucap baekhyun sambil menarik tangan eommanya berharap hal yang ia lakukan bisa mencegahnya pergi. Seketika niat tae hee goyah, namun disisi lain sehun akan terus menderita jika berada dirumah ini. Dengan berat hati tae hee pun meninggalkan rumah tersebut.
Suho pov
Hari itu adalah hari dimana salju pertama turun, hari itu adalah hari dimana kebencian menguasai hati, hari itu adalah hari dimana eomma pergi dan tidak akan kembali.
Author pov
Tae hee dan sehun telah sampai dibangunan yang ada diatap tersebut, sebuah rumah kecil sederhana yang dulu tae hee tempati saat pertama kali datang ke seoul untuk melanjutkan smanya dulu."eomma apa sekarang kita sudah sampai? " tanya sehun
"iya sayang, sekarang kita sudah sampai dirumah eomma dulu"
"benarkah? Tapi dimana ini eomma? Sepertinya kita berada ditempat yang tinggi, anginnya kencang sekali eomma"
"iya kita berada dirumah yang ada diatap sayang. Ayo kita masuk salju semakin lebat sekarang"
Mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah tersebut. Rumah yang bisa dibilang sempit dan kumuh tersebut, namun disana tae hee merasa lebih tenang karena tidak mendengar suara cacian untuk sehun ataupun suara kesakitan sehun.
"apa kau lapar hun-ie?
"ah itu, eomma juga lapar bukan?
"eomma akan pergi sebentar membeli makanan, kau jangan kemana mana ok"
"iya eomma" jawab sehun dengab senyumannya.
Sepeninggalan tae hee sehun menangis dalam diam, kejadian tadi sungguh membuat hatinya sakit. Sehun sendiri merasa bingung kenapa ia merasa ada hubungan yang erat antara dirinya dan gong yoo, selama ini gong yoo selalu membencinya, menakinya bahkan tak segan segan memberikan kekerasan fisik padanya namun tetap saja sehun tidak bisa membencinya.
Tae hee yang membawa dua cup ramen ditangannya tiba tiba terhenti didepan pintu dan mengurungkan niatnya untuk masuk saat mendengar isak tangis sehun. Mendengar putranya menangis sendirian membuat ia tertegun, selama ini seberapa kasarnya perlakuan gong yoo sehun take pernah menangis didepannya, namun sekarang ia paham bahwa putranya itu selalu menyembunyikan tangisannya, menangia sendirian agar orang tidak melihat betapa rapuhnya dia.
Tae hee pun memasuki rumah tersebut, sehun yang kaget pun segera mengusap air matanya dan berusaha menyembunyikan wajahnya yang ia yakini telah memerah saat ini.
"menangislah, tidak apa, semua akan baik baik saja ok" hibur tae hee sambil membawa sehun dalam dekapannya, sehun pun menangis sejadi jadinya dalam pelukan tae hee.Sekarang seperti ini lah mereka terdiam dalam pikiran masing masing sambil menyantap ramen yang ada di hadapan mereka, hingga sehun pun mengeluarkan suaranya
"eomma, kenapa eomma begitu baik padaku? Kenapa eomma lebih memilih pergi dangan ku daripada bersama suami dan anak kandung eomma?"
"karna eomma menyayangimu sehun"
"eomma, aku ini hanya orang asing, aku bukan anak kandung eomma, aku tidak ingin karna aku eomma jadi terus bertengkar dengan tuan kim dan juga tuan muda yang lain"
Mendengar hal itu tae hee merasa sakit sekali, kali ini ia tak peduli, ia ingin sehun tahu siapa dirinya sebenarnya. Iya ia harus mengungkapkan siapa sehun sekarang juga
"sehun-ie ingat apa yang sehun minta saat first snow?"
"iya tentu saja sehun ingat"
"sehun-ie selama ini sehun selalu bersama keluarga kandung sehun"
"ap... Apa maksud eomma? "
Akhirnya tae hee menceritakan semuanya pada sehun awal dari kisah pahit ini, dan saat itulah dihati sehun muncul suatu rasa kekecewaan dan kebencian pada sang appa.
KAMU SEDANG MEMBACA
let me love you
Fanfictionseorang ayah pasti akan memberikan banyak cinta dan kasih sayang untuk putranya. ayahku juga, ia selalu menyayangiku, ayah selalu membanggakanku didepan temen-temannya, selalu menemaniku saat aku tidur, dan selalu mendukungku ketika aku sedang t...