Chapter 5

9.4K 1K 75
                                    

Untuk DeisyanaU yang ribut minta aku up secepatnya. Udah aku kabulkan ya 언니 😂😂

Happy Reading, Gals 😘

***

Lima hari setelah penembakan terjadi, Grant merasa lebih baik. Setidaknya ia tidak lagi demam dan meracau tentang masa lalunya. Membuat seseorang bertanya-tanya ketika mendengarnya.

Ringisan terbentuk di bibirnya ketika ia mencoba untuk duduk bersandar pada ranjang. Membuat jubah tidurnyaㅡjubah Westwood lebih tepatㅡyang terbuat dari sutra sedikit menggesek luka di bahunya yang perlahan mulai mengering.

Luka berengsek. Tetapi ia juga bersyukur dengan adanya luka di bahunya. Hal itu memastikan Westwood tetap aman karena pria itu menjaga Grant. Dan tidak pernah menghadiri acara sosial.

Pintu terbuka menampilkan Westwood yang berpenampilan lebih baik daripada sebelumnya. Rambutnya disisir rapi ke belakang, bakal janggutnya dicukur tanpa sisa, cravat-nya diikat dengan rumit dan dikanji, pakaiannya pun sangat rapi. "Bagaimana lukamu?" mulai Westwood ketika ia menarik kursi di sebelah ranjang Grant untuk diduduki.

"Semakin baik." Grant mengangkat bahu kirinya yang tidak terluka. "Kau terlihat rapi pagi ini," ujarnya.

Westwood menyeringai. "Sudah cukup aku harus berantakan hanya untuk menahanmu ketika meronta."

"Begitukah?" Grant mengangkat alisnya.

"Aku tidak akan menanyakannya. Tidak perlu khawatir. Rahasiamu aman bersamaku dan dokter Worth," kata Westwood perlahan.

Helaan napas kasar dilepaskan Grant. Tidak ingin mengingat racauan apa pun yang ia ungkapkan saat demamnya. Seperti pria lemah yang tidak siap menghadapi kerasnya dunia.

Kemudian ia teringat di mana dirinya tertembak. Ia tertembak di sebuah acara sosial. Kerutan dalam terbentuk di dahi Grant. "Apakah kejadian itu diberitakan?"

"Maksudmu, kejadian penembakanmu di pesta Lady Aylesford?" tanya Westwood memperjelas pertanyaan Grant.

Grant mengangguk sebagai jawaban.

"Itu juga tidak perlu kau khawatirkan. Berita penembakanmu tidak dimuat di surat kabar."

Ingatan mengenai kelembutan seorang wanita memenuhinya. Wanita mungil yang seakan ingin pingsan ketika melihat darah yang mengalir di bahu kanannya. "Bagaimana dengan wanita yang memberitahu kusirmu?" tanya Grant dengan suara yang mendadak serak.

Seringai pengertian tercipta di bibir Westwood ketika menyadari perubahan intonasi sang sepupu. "Ah ... lady itu?" katanya dengan menggoda.

Grant menggerutu dan mendengkus karena sepupunya bisa membaca apa yang ada di benaknya. Kekehan menggoda terdengar oleh telinganya. Membuat Grant sangat malu menjadi transparan hanya karena mengingat kelembutan seorang wanita.

"Sebelumnya, kau sangat tidak terbaca. Sulit untuk menembus pikiran gelapmu. Tetapi kali ini aku yakin apa yang menari di benakmu ketika kau mengingat lady itu," jelas Westwood dengan nada menggoda.

"Diamlah dan jelaskan padaku," ujar Grant dengan geraman tertahan.

Kekehan geli sekali lagi terlontar dari bibir Westwood. Kemudian ia berdeham untuk mengurangi rasa gelinya. "Kau tidak perlu khawatir. Keluarganya memastikan agar semuanya tertutup rapat."

Grant mengangkat satu alisnya sebagai tanda bahwa ia tidak mengerti.

"Yang kau mintai pertolongan adalah Lady Livia Rotherstone. Seorang lady dari keluarga berpengaruh. Jadi keluarganya memastikan semua yang mengetahui penembakanmu di pesta Lady Aylesford bungkam. Termasuk Lady Aylesford sendiri. Omong-omong, dia tidak melakukan apa yang kau perintahkan," jelas Westwood.

Seducing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang