Sebenarnya apa yang wanita itu pikirkan? Memandang wanita itu saat ini membuat Grant resah karena terpukau dan bergairah sekaligus terganggu dengan penampilan Livia.
Apa yang tersembunyi sebelumnya dapat Grant lihat dengan jelas. Kesempatan kedua yang menurutnya sangat berharga. Grant pernah melihat Livia dalam pakaian dalamnya. Dan saat ini Grant dengan bebas menikmati lekuk feminin pinggul Livia yang dibalut oleh celana pria. Menegaskan tungkainya yang panjang dan langsing meskipun tinggi tubuhnya tidak mencapai bahu Grant.
"Pakaian siapa yang kau kenakan?" Grant berusaha menyamarkan intonasi suaranya yang pasti semakin berat dengan geraman rendah.
"Oh!" Livia menatap tubuhnya sendiri. "Mr. Pryce memberikannya padaku. Aku tidak menyangka bahwa ukuran tubuhnya hampir sama denganku. Hanya perlu jahitan sedikit di sana sini untuk mengecilkan kemejanya. Yang aku khawatirkan adalah bagian kepalaku." Kali ini Livia dengan hati-hati menyentuh baretnya. Tidak ingin merusak gulungan rambut yang sepertinya dimasukkan secara paksa ke sana.
Sekali lagi mata Grant menatap keseluruhan tubuh Livia. Dari bawah hingga bagian lehernya, penampilan Livia memang sempurna. Ia terlihat seperti pemuda tanggung yang mengenakan pakaian kedodoran. Ketika pandangannya dialihkan pada kepala wanita itu, Grant tidak dapat menahan ringisannya. Rambut Livia yang begitu tebal dan panjang dimasukkan ke dalam baret. Membuat kepalanya terlihat lebih besar daripada tubuhnya yang kurus.
"Aku tidak bisa menemukan solusi untuk itu." Grant mendengar nada penyesalan saat Livia melihat ringisannya ketika pandangan Grant jatuh pada kepalanya. "Aku menyarankan Mrs. Cook untuk memotongnyaㅡ"
"Jangan!" sergah Grant tanpa pikir panjang. Ia tidak ingin rambut indah itu dipotong pendek. Tidak akan ada tirai lembut yang akan menyelubungi bagian atas tubuh Grant ketika mereka bercinta jika Livia memotong rambutnya. Grant menelengkan kepalanya dan berdeham untuk mengalihkan pikiran-pikiran erotis yang menggerogoti otaknya saat melihat lekukan manis pinggul Livia yang bisa ia nikmati lebih lama.
"Aku juga tidak menyetujui sarannya." Mrs. Cook datang dengan membawa botol kecil di tangannya.
"Untuk apa itu?" Grant menatap botol ini dengan curiga.
Mrs. Cook mengangkat botol itu hingga sejajar dengan matanya. Cairan berwarna bening di dalam botol berguncang ketika Mrs. Cook menggoyangkan pergelangan tangannya. Tanpa ragu, Mrs. Cook menyemprotkan cairan itu ke tubuh Livia yang berhasil membuat kernyitan di dahi Grant terlihat.
"Kau ingin menyamarkan aroma femininnya dengan parfum mahal?" Grant menghidu aroma dari parfum yang disemprotkan. Dahinya mengernyit semakin dalam ketika mengenali aroma khas yang menguar dari parfum tersebut. Hanya satu semprotan dan wangi manis dari sabun yang Livia kenakan tertutup oleh aroma maskulin.
"Ini untuk menyamarkan aroma dari sabun jeruk yang dia kenakan," bantah Mrs. Cook.
"Dengan parfum mahal yang begitu kontradiktif dengan pakaian sederhananya?" Wajah Grant memberengut. "Dan kau mengambilnya dari salah satu koleksiㅡ" Grant berhenti tepat pada waktunya.
"Dari koleksimu? Kau memiliki koleksi parfum mahal? Aroma parfumnya begitu eksotis dan maskulin," ujar Livia.
Koleksi Westwood. "Ya. Itu salah satu koleksiku."
Kali ini kerutan samar terbentuk pada dahi Livia. "Tetapi kau beraroma kayu cendana."
"Hanya koleksi yang kudapatkan ketika aku berlayar ke negeri eksotis."
Livia mengangkat bahunya. "Mrs. Cook, kupikir apa yang dikatakan Sir Grant benar. Aromanya begitu mahal untuk peran pemuda sederhana yang kumainkan.""Tidak ada pilihan lain." Mrs. Cook menatap Grant dengan tatapan kemenangan. "Pergilah kalian berdua. Dan selesaikan apa pun yang sedang kalian rencanakan. Semoga Tuhan menyertai perjalanan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing You
Historical FictionRotherstone #2 Lady Livia Rotherstone tidak menyangka jika dirinya berada di waktu dan tempat yang salah. Ia ditangkap oleh salah satu anggota kepolisian Scotland Yard karena tuduhan pembunuhan. Ya Tuhan, melihat darah saja dirinya ingin pingsan. Ba...