Chapter 9

7.8K 915 57
                                    

Maaf kalau banyak typo bertebaran. Aku ngetiknya sambil nahan kantuk hehe

Happy Reading, Gals 😘

***

Setelah mengurus pemakaman Westwood, Grant bergegas kembali ke kediamannya di tepi sungai Thames. Sebuah rumah sederhana dengan dua lantai. Tempat di mana ia melindungi seseorang yang penting bagi kasus Westwood.

Melindungi. Rasanya Grant ingin menyemburkan tawa kerasnya. Ya Tuhan, ia memaksa wanita itu untuk ikut dengannya tanpa memberikan penjelasan. Well, ia memberikan penjelasan. Grant menangkapnya sebagai pembunuh Westwood. Meskipun kenyataannya adalah sebaliknya.

Saat ide tersebut melintas di kepalanya, ia dalam posisi terburu-buru sehingga pernyataan tersebutlah yang keluar dari mulutnya untuk membawa wanita itu ke rumahnya. Yang ia anggap sebagai tempat perlindungan untuk wanita itu.

Ia tidak mungkin membawa wanita itu ke tempat Westwood karena terlalu berisiko. Alasan Grant menangkap wanita itu akan terbongkar seketika dengan kepanikan yang begitu diperlihatkan oleh penghuni kediaman Westwood. Dan melihat sifat sang lady yang pemberontak, Grant yakin rencananya akan berantakan saat itu juga. Di sisi lain, kediaman Westwood berada di kawasan elit. Membuatnya begitu rawan. Grant memang membutuhkan kesaksian sang lady tetapi sebagai seorang gentleman, ia tidak akan membiarkan reputasi sang lady tercemar.

Rumah sederhananya di tepi sungai Thames adalah pilihan terbaik. Tidak akan ada seseorang yang mengenali wanita itu sebagai seorang lady. Tidak akan ada orang yang memperhatikan gerak-gerik penghuni kediaman Grant yang mencurigakan. Kalaupun ada yang menangkap hal mencurigakan, mereka tidak akan peduli.

Yang mereka pedulikan hanya mencari uang dengan mengais-ngais lumpur sungai Thames. Berharap menemukan benda berharga yang dibuang ke sana oleh kaum berada. Mereka memerintah anak-anak mereka atau anak-anak yang mereka ambil dari jalanan untuk melakukan pekerjaan kotor tersebut.

Membiarkan anak-anak itu berlumuran lumpur yang bisa saja mengandung penyakit mematikan. Mereka hanya memikirkan bagaimana untuk bertahan hidup.

Mata Grant berkedip beberapa kali ketika kereta kuda yang ditumpanginya berhenti. Membuatnya keluar dari kereta tersebut. Kemudian menatap tajam beberapa orang yang memandangi kereta kudanya dengan pandangan tertarik. Tentu saja. Karena kereta kuda yang digunakannya adalah kereta kuda Westwood.

Grant menggelengkan kepalanya. Enggan untuk berpikir bahwa saat ini dirinya adalah Earl of Westwood kesembilan. Ia tidak bisa menerimanya. Tidak sebelum pekerjaannya tuntas.

Kakinya menaiki undakan kecil di depan pintu rumahnya. Grant memutar kunci kediamannya yang selalu disimpan di saku mantelnya. Dirinya tidak akan mengharapkan Mr. Pryce membuka pintu rumahnya pada jam selarut ini. Karena kepala pelayannya sama seperti staf pria di kediaman Westwood.

Ya Tuhan. Grant benar-benar tidak bisa menyebut dirinya sebagai Westwood. Ia merasa bahwa gelar Westwood hanya untuk sepupunya yang telah berpulang. Tetapi beban tanggung jawab itu mau tidak mau harus Grant pikul di bahunya.

Sekali lagi kaki panjanganya menaiki anak tangga menuju lantai dua. Tempat seseorang yang dengan paksa Grant bawa ke kediamannya. Gedoran pintu samar-samar tertangkap telinganya. Memberi tahu Grant bahwa seseorang tersebut masih belum menerima keadaannya saat ini. Keadaan yang terjadi karena kecerobohannya sendiri.

Mrs. Cook yang berjaga di depan kamar itu menatapnya dengan tatapan mencela.

Grant mengangkat satu alisnya tinggi-tinggi. Berusaha untuk tidak menghela napas karena stafnya begitu berani mengonfrontasi dirinya.

Seducing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang