Knock, knock! Tengok kanan kiri. Hehehe maaf baru bisa up sekarang. Semoga gak ada yang nimpuk aku ya.
Happy Reading, Gals 😘
***
Setelah merasa lebih baik, ia kembali mengerjakan penyelidikan untuk mengungkap surat ancaman yang diterima oleh Westwood. Grant tidak memedulikan nasihat Westwood untuk tetap beristirahat untuk memulihkan luka tembaknya.
Seorang pria tidak bisa terus berbaring di atas ranjang saat luka yang didapat hanya sebatas luka gores. Kata-kata itu ia ucapkan pada Westwood. Yang dibalas Westwood dengan perbincangan panjang mengenai demamnya serta rontaannya yang bisa berakibat luka tersebut tidak akan pernah mengering.
Telinganya ia tulikan ketika semburan kata-kata Westwood terdengar. Mewakili ketidaksetujuaannya atas keputusan Grant untuk melanjutkan penyelidikan. Westwood berhenti berbicara dengan helaan napas kasar ketika ia melihat Grant mengabaikannya. Lebih memilih untuk memanggil pelayan untuk menyiapkan air mandinya.
"Kau tidak akan mendengarkanku, kan?" tanyanya dengan nada jengkel yang sangat kentara.
Seringai muncul di bibir Grant. "Kau bisa melihatnya sendiri, Sepupu. Aku tidak akan menunda penyelidikanku lagi. Sudah satu minggu aku menjadi lemah dengan selalu berbaring di ranjang bulumu yang empuk. Sekarang aku merasa jauh lebih baik dan siap untuk menggagalkan ancaman apa pun yang datang padamu."
Helaan napas kasar kembali keluar dari mulut Westwood. "Kau tidak perlu bekerja terlalu keras. Selama aku menjagamu untuk memulihkan lukamu, aku tidak pernah mengikuti acara sosial. Dan karena itu, aku tidak mendapatkan surat ancaman lagi."
"Kita tidak bisa bersantai, Westwood. Sebelum pengirim surat itu ditemukan, kita tidak boleh lengah." Grant memberitahu kebutuhannya untuk mandi ketika pelayan masuk ke dalam kamarnya. Setelah pelayan pergi, ia melanjutkan, "Sedikit saja kita menurunkan kehati-hatian, dia akan menyerangmu dengan cepat."
"Kita bahkan belum menemukan pentunjuk lain selain sang pengirim surat menginginkan gelarku," tutur Westwood.
"Kau harus berhati-hati terhadap John," ucap Grant.
"Tetapi John berada di urutan kedua pewaris Westwood jika aku mati."
"Hanya untuk berjaga-jaga. Satu lagi. Kau juga harus berhati-hati terhadap Lionel."
Kernyitan dalam terbentuk pada alis gelap Westwood. "Lionel?" Nadanya menunjukkan kebingungan yang jelas.
Grant mengangguk. "Kalau-kalau kau lupa, Lionel Serrard adalah sepupu kita yang paling tua."
Kernyitan di alis Westwood menghilang. Berubah menjadi kekehan kecil. "Aku belum setua itu untuk melupakan identitas Lionel. Maksudku, mengapa kita harus berhati-hati padanya? Dia tidak ada dalam daftar pewarisku."
Kali ini giliran Grant yang membuat alisnya mengernyit. "Kau tidak tahu musuh yang sebenarnya selalu orang yang kita anggap tidak memiliki alasan untuk menyakiti kita."
Mata Westwood menyipit. Kemudian helaan napas kecil keluar dari bibirnya disusul dengan anggukan. "Aku juga akan berhati-hati padanya."
"Bagus. Meskipun Lionel hanya anak angkat pewaris Earl kedelapan sebelum kau, tetapi dia juga berpotensi untuk menjadi tersangka utama."
"Ya, baiklah. Aku merasa seperti akulah yang termuda di antara kita berdua," ujar Westwood seraya terkekeh.
Grant hanya mengangkat alisnya. "Hari ini ... kau akan menghadiri acara sosial?"
Kepala Westwood sekali lagi mengangguk. "Aku tidak bisa terlalu lama hidup dalam pertapaan sepertimu."
Grant mengabaikannya dan pamit untuk membuat laporan kemajuan kasus ini. Hatinya merasakan sesuatu yang buruk. Dan ia berharap kali ini firasatnya akan meleset. Jadi ia tetap bungkam dan tidak memberitahukan firasatnya pada Westwood.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing You
Historical FictionRotherstone #2 Lady Livia Rotherstone tidak menyangka jika dirinya berada di waktu dan tempat yang salah. Ia ditangkap oleh salah satu anggota kepolisian Scotland Yard karena tuduhan pembunuhan. Ya Tuhan, melihat darah saja dirinya ingin pingsan. Ba...