Semakin Rumit

14 2 0
                                    


Hari terusberganti. Dan sampai sekarang masih belum ada kabar dari Bima. Indira masihbelum tahu kabar Bima, bahkan kapan kembalinya sang kekasih dari negeri kincirangin itu. Indira mulai merasa seperti sedang ditelantarkan, sekarang. Bahkansekarang, Indira mulai merasa seperti sedang dipecundangi oleh jarak. 

Perjodohan yangditerima oleh Adrian dan Indira itu membawa perubahan besar dalam hidup mereka.Kini mereka dipaksakan untuk harus dekat dan harus bertemu setiap harinyasupaya mereka bisa lebih dekat dari sebelumnya. Namun selain Adrian dan Indiratidak ada orang lain yang tahu kalau setiap mereka bertemu mereka hanyaduduk-duduk berdua di tepi pantai atau pun cafedan membicarakan sola hubungan mereka masing-masing, membicarakan soal Bima danmasalah-masalah mereka yang lain. Nyaris seperti pertemuan yang biasa merekalakukan sebelum perjodohan itu diadakan oleh orang tua mereka. Bahkan merekasering bertemu di sebuah cafe, tapibertiga dengan Sabrina.

Sejak perjodohanitu dilakukan, orang tua Indira tidak lagi kembali ke Perancis bahkan setelahdua minggu kepulangan mereka ke Indonesia. Kata Ferdy, dia ingin beralama-lamamenghabiskan waktu bersama putrinya satu-satunya, karena sebentar lagi putrinyaitu akan menjadi istri buat orang lain, dan mungkin sejak saat itu semua halyang biasa mereka lakukan akan sedikit berubah.

Sudah lebih daridua bulan setelah perjodohan itu. Setiap hari Adrian dan Indira bertemu bahkanhanya untuk membicarakan hal-hal yang tidak perlu sekalipun. Namun Indirasedikit merasa senang dengan kedekatan ini namun dia juga merasa bersalahkepada Sabrina karena sampai sekarang mereka belum memberitahukan kepadaSabrina mengenai masalah ini.

Hari itu, Adriandan Sabrina sedang berada di sebuah toko buku. Adrian sedang menemani Sabrinauntuk membeli beberapa literatur kedokteran, karena Sabrina sedang melanjutkankuliahnya untuk mengambil program spesialis kedokterannya. Selagi Sabrina sibukdengan buku-buku yang sedang dipilihnya, Adrian berkeliling dan melihat-lihatbuku-buku yang menarik untuk di baca. Mata Adrian terhenti pada deretan novel bergenreromantis yang sedang bertengger manis di rak-rak buku di depannya. Tiba-tibadia teringat dengan Indira. Dia tahu Indira sangat senang membaca novel bertemaroman. Dengan sangat teliti Adrian memilih novel-novel yang menurutnya bagus.Dia berniat untuk membelikan novel-novel itu untuk Indira. Adrian sendiri tidaksadar sejak kapan dia jadi seperti ini, namun dia rasa sejak perjodohan itukedekatannya dengan Indira semakin meningkat.

Setelah selesaimemilih beberapa novel yang dianggapnya bagus, Adrian berniat untuk langsungmembayarnya. Namun dia teringat akan sesuatu. Saat ini dia sedang bersamadengan Sabrina yang tidak lain adalah kekasihnya sendiri. Adrian tidak maumelukai hati kekasihnya. Namun entah kenapa hatinya terus memberontak dan terusmengisyaratkan kepadanya untuk membelikan novel itu untuk Indira.

Tiba-tibaponselnya berdering. Ada sebuah pesan yang masuk. Dengan sangat bergegas Adrianmerogoh sakunya kemudian mengeluarkan ponselnya dari sakunya itu. Ternyata ituadalah pesan dari ayahnya.

"Jangan lupa, nanti malam kita ada acara makan malambersama keluarga Indira!" pesan sang ayah.

Adrian langsungmelirik jam tangannya. Pukul lima lebih lima menit. Tiba-tiba sebuah idemelintas dalam benaknya. Dia meletakan kembali novel-novel itu kembali ke tempatnya,lalu bergegas menemui Sabrina.

"Na, kamu masihlama nggak?" tanya Adrian ketika dia sampai di samping Sabrina.

"Mmm..., lumayansih. Kenapa emang?" jawab Sabrina masih belum mengalihkan pandangan dari bukuyang sedang dia pilih.

BIMA "Cinta, Persahabatan dan Janji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang