The LIES-4

10.8K 759 24
                                    

Happy Reading Minna-san😘
---

Berjalan masuk kedalam kamarnya, sepertinya Hinata perlu mandi air dingin untuk menghilangkan pikiran-pikiran mesum itu.

***

Malam dengan taburan bintang yang menghiasi langit pulau Taketomi, dengan semilir angin malam yang membawa aroma air laut yang menenangkan, serta suara desiran ombak yang menghantam bibir pantai adalah hal yang sangat disukai gadis bermarga Hyuuga tersebut. Tak ayal membuatnya betah berlama-lama berada ditempatnya duduk saat ini, disebuah restoran yang memang di desain berada dekat dengan bibir pantai.

Tangannya sesekali terulur mengambil gelas berisi cokelat panas di depannya,  menyeruputnya perlahan lalu meletakkannya kembali. Dia begitu menikmati malam ini, sangat menenangkan, pikirnya.

"Kau bisa masuk angin karna berlama-lama disitu Hinata."

Ucapan mengintrupsi dari seseorang itupun tak mendapat sahutan dari sang gadis, menghembuskan napasnya pelan, yang kemudian mendekat lalu duduk tepat pada kursi yang terdapat disebrang meja model cantik itu.

"Ada apa? Kau tak biasanya menyendiri seperti ini?" Tanya orang itu lagi.

Hinata menoleh, menatap sekilas orang yang masih mencoba berbicara dengannya. "Aku hanya ingin menenangkan pikiranku Miku." Jawabnya pada Miku— asisten sekaligus menegernya.

"Mengenai kejadian pagi tadi?"

"....."

"Hinata kau tak perlu memikirkannya sampai sebegitu penting hal itu..., perbuatan seperti itu sudah sangat biasa di Jepang, apalagi dikalangan model sepertimu, bahkan ada yang bisa melakukan hal yang lebih dari itu, tak masalah bagimu untuk melakukannya Hinata. Dan lagi kau tak perlu malu hanya karna aku melihatmu, menurutku itu wajar, kau sudah dewasa, usiamu bahkan sudah menginjak angka 24 jadi wajar-wajar saja." Balas Miku panjang lebar, dia memang tak habis pikir mengenai Hinata, disaat hampir semua gadis-gadis di Jepang tak memusingkan tentang ciuman mereka bahkan terkesan biasa-biasa saja. Ia malah membuat dirinya sendiri pusing, seakan itu adalah hal yang sangat berpengaruh bagi hidupnya.

"Heii sudahlah, jangan dipikirkan lagi, kemana Hinata yang tak punya malu itu? Model super sexy yang mampu membuat pria-pria diluar sana mendesah erotis hanya dengan melihat foto-fotonya? Itu hal yang wajar Hinata." Miku kembali mencoba memberi pengertian pada gadis sekaligus model tersebut, tangannya yang bebas kini terulur menggenggam tangan sang gadis indigo, mencoba untuk menenangkan pikiran sekaligus memberinya kekuatan.

"Aku bukan memikirkan tentang kejadian pagi tadi Miku, kau benar hal itu wajar di kalangan model sepertiku." Balas Hinata setelah beberapa menit terdiam tak bicara.

"Jadi, apa yang membuat pikiran model tercantik ini berantakan?" Tanya Miku dengan sedikit nada candaan pada ucapannya.

Hinata lagi-lagi terdiam, membuat Miku yang dengan sabar menunggunya untuk bercerita. Model cantik kenamaan Jepang itu memang  terkadang sulit untuk bercerita pada siapapun, tak terkecuali dirinya. Gadis yang lumayan cerewet dan periang, ia akan menjadi sangat-sangat berisik saat bersama orang yang dekat dengannya.

Namun ia juga akan sangat sulit untuk cerita jika mendapat masalah seperti tadi, cenderung menyembunyikan masalahnya sendiri dan tak ingin membaginya pada siapapun, termasuk dirinya sendiri, orang yang telah lama bersamanya. Orang yang periang memang terkenal seperti itu bukan? Kuat diluar namun rapuh didalam, menurutnya Hinata itu aktris yang hebat dan berbakat, masih bisa tertawa lepas meski hatinya sedang menangis tersedu, pikir Miku.

"Miku...," Ujar  Hinata pelan setelah lama berdiam diri.

"Hemm? Ada apa?" Dengan kesabaran penuh Miku menunggu, mengelus tangan gadis manis yang berada dalam genggamnya, mencoba memberikan ketenangan pada gadis sok kuat di depannya saat ini.

Your LIES [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang