The LIES-10

9K 650 69
                                    



Happy Reading Minna-san

---

"Ak-aku takut Naruto-san." Ujar Hinata lagi pelan, mendengar hal itu membuat pelukan Naruto semakin erat, dirinya sesekali memberikan kecupan dipuncak kepala gadisnya. "Tenanglah, kau aman denganku hemm. Aku bersamamu Hinata. Tenanglah." Balasnya, yang kembali mengecup Puncak kepala sang model sambil mengucapkan kata-kata untuk menenangkannya.

***

"Perintahkan semua orang-orang kita untuk mencari si brengsek itu Shikamaru tak peduli didalam lubang tikus sekalipun!" Ujar Naruto yang berbicara dengan Shikamaru di ujung telepon sana.

"Kami akan berusaha Naruto, kau tetap waspada. Kekuatan Otsutsuki itu tak bisa kita anggap remeh."

"Baiklah, aku serahkan semuanya padamu Shika! Aku tutup teleponnya." Ujar Naruto lalu mengakhiri panggilan teleponnya. Matanya kini melirik gadis yang terlelap tidur diatas ranjang hotelnya, berjalan mendekat dan duduk dipinggir ranjang, tatapannya menatap lurus pada wajah gadis yang terlihat berantakan itu, tapi tak seberantakan saat di ballroom hotel tadi.

Tangannya terulur untuk mengelus puncak kepala Hinata, "Maafkan aku karena membuatmu ketakutan seperti tadi." Ujarnya lirih, ia menunduk kearah kepala Hinata dan kemudian mengecup lama puncak kepala gadis itu "Selamat malam Hime." Ujarnya lagi sebelum ikut berbaring disamping gadisnya.

***

Sinar matahari yang berhasil masuk melalui jendela kamar yang tak tertutup gorden membuat tidur Hinata terganggu, ia perlahan mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Naruto-san?" Panggilnya pelan ketika matanya menatap sosok pria kuning yang berdiri didepan jendela besar di kamar hotel tersebut. Naruto yang mendengar panggilan lembut gadis dibelakangnya perlahan berbalik dan tersenyum lembut saat melihat Hinata sedang duduk diatas ranjang dengan piyama soft pink yang dibeli oleh anggotanya semalam.

Berjalan mendekat lalu duduk dipinggir ranjang, "Ohayou." Sapanya lembut sesaat setelah duduk didepan Hinata saat ini. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya Naruto, tangannya kini terangkat untuk mengelus rambut panjang Hinata, mendapat perlakuan seperti itu pun membuat Hinata menundukan kepalanya malu, pipinya sudah sangat merah saat ini.

"Ba-baik Naruto-san—Ya Tuhan, lenganmu! Ba-bagaimana keadaan lenganmu Naruto-san?" Tanya Hinata panik bercampur khawatir, dirinya seketika teringat dengan lengan Naruto yang tertembak tadi malam. Mendengar nada khawatir dari suara Hinata, semakin membuat Naruto tersenyum lebar.

"Tidak apa, tak usah khawatir, aku baik-baik saja." Balas Naruto tersenyum lembut.

"Tapi Naruto-san-"

"Jangan panggil aku seperti itu." Ujar pria itu lagi, memotong ucapan model cantik didepannya. Sedang gadis tersebut mengerutkan dahinya bingung.

Hinata lalu mengangkat kembali kepalanya menatap bingung kearah Naruto. Menyadari hal itu, Naruto lalu membuka suaranya lagi, "Jangan panggil aku seperti itu, aku tak suka."

"La-lalu? Aku harus memanggilmu seperti apa? Uzumaki-san?" Tanya Hinata bingung, menatap lurus kewajah Naruto yang terlihat sangat menawan pagi ini.

Naruto tersenyum tipis, lalu kembali berbicara, "Itu terlalu formal Hinata."

Mendengar itu, Hinata kembali menundukkan wajahnya,

Your LIES [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang