The LIES-28

5.8K 466 55
                                    

Happy Reading Minna-san.

Play mulmed guys, sumpah recomend buat klian yg berkuota bnyak.😅

---

"Tugasku selesai Sai-kun." Lirihnya, lalu berjalan meninggalkan mayat wanita didepannya.

***

5 bulan kemudian...

"Ba-san, maaf..., mungkin hari ini adalah hari terakhirku kemari," Wanita bermata indah bak rembulan itu kembali mengajak wanita yang masih terbaring lemah tak sadarkan diri diruangan yang lengkap dengan alat-alat medis penunjang kehidupan manusia.

Kembali mencoba mengatur napasnya yang sedikit terputus-putus akibat beban berat diperutnya, dengan gerakan pelan, tangan lembut miliknya menggenggam tangan wanita itu yang bebas dari selang infus, lalu tersenyum lembut saat menatap wajah cantik wanita berambut merah tersebut.

"Aku pasti akan sangat merindukan Ba-san," Lirihnya pelan. "Do'akan aku, semoga persalinanku beberapa hari yang akan datang berjalan lancar... Ba-san tahu, saat ini aku benar-benar merasa bahagia dan takut diwaktu yang bersamaan."

"..."

"Aku bahagia karena sebentar lagi, aku akan menjadi seorang ibu, menjadi wanita yang sesungguhnya. Namun.., aku juga merasa takut Ba-san, takut jika nanti aku tak terselamatkan saat melahirkan, siapa yang akan merawat bayiku?" Wanita itu kembali menyeka air mata yang sedikit demi sedikit berjatuhan membasahi pipi sedikit tembem miliknya.

"Aku benar-benar takut Ba-san, hiks hiks hiks.., a-aku takut, hiks." Wanita berambut indigo itu semakin terisak,membenamkan wajah Ayu miliknya diatas genggaman tangannya dengan wanita berambut merah itu.

"Nnghh..."

Wanita bermahkota indigo itu sejenak terdiam, lalu dengan gerakan pelan, dia mengangkat kepalanya.

Seketika mata bak rembulan miliknya membulat.

"B-ba-san?!"

***

"Berhentilah mondar-mandir didepanku Naruto! Jika kau merindukannya, temui dia. Jangan membuatku pusing dengan melihatmu seperti remaja labil yang saat ini sedang putus cinta." Perkataan pedas nan sarkastik itu berhasil keluar dari mulut pria berkuncir satu yang sedang menatap malas pada pria uring-uringan didepannya.

"Aku sedang memikirkan cara untuk menemuinya Shika, diamlah jangan ganggu aku!"

"Cih, kau selalu membuat dirimu susah. Datangi dia, minta maaf. Selesai." Balasnya santai, tak memperdulikan tatapan tajam pria didepannya.

"Tidak segampang itu sialan!"

"Kau jauh lebih sialan dariku." Balas pria itu cepat.

"Diam!"

"Merepotkan." Lirihnya pelan, tak memperdulikan sedikitpun nada bicara Naruto yang bertambah setiap dia berbicara.

"Kubilang diam brengsek!"

"Sepertinya kau yang brengsek, bukan aku."

"Shikamaru!"

"Okeh, dasar merepotkan."

Dengan cepat pria berkuncir satu itu berjalan keluar dari ruangan sahabatnya itu, meninggalkan Naruto yang saat ini benar-benar seperti remaja labil yang sedang putus cinta.

Your LIES [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang