Happy Reading Minna-san.
---
The LIES I regret most is, when I tell you.., that I pretend to love you. -Naruto
***
"Lepaskan aku Naruto-kun!" Kembali bersuara. Wanita yang sedari tadi diam itu kembali mengeluarkan suaranya, tenaga yang tak seberapa miliknya itu tak diindahkan sedikit pun oleh pria yang saat ini memeluknya sangat erat.
"Aku mohon..., lepaskan aku, biarkan aku pergi." Ujarnya lagi, perutnya yang membuncit itu sedikit terasa sakit.
"Tidak akan Hime!"
"Kau egois Naruto-kun!" Teriak wanita itu. Namun sedetik kemudian ucapannya kembali melirih.
"Ingat Naruto-kun ka-kau sudah bertunangan saat ini." Kembali terisak, wanita yang saat ini menenggelamkan wajah miliknya didada bidang sang pria itu kembali menangis, bayangan Naruto yang mencium seorang wanita diacara pertunangan pria itu terputar bagai film dikepalanya.
"Kumohon lepaskan aku, a-aku sudah.., sangat lelah mencintaimu. Mencintai pria yang penuh dengan kebohongan se-sepertimu."
Naruto kembali terdiam, ini memang salahnya, mata sewarna samudera miliknya itu terpejam, berusaha untuk meredam rasa sakit yang menjalar dihatinya, "Aku tak akan pernah melepaskanmu Hime, lebih tepatnya tak akan lagi." Balasnya, tangan kekar lelaki itu masih setia memeluk tubuh bergetar wanita hamil didepannya. Tak memperdulikan sedikitpun ucapan wanita yang berada dalam dekapannya saat ini.
"Hime dengarkan aku, kumohon kali ini saja dengarkan aku." Lirih pria itu melembut.
"Untuk apa aku mendengarkanmu, jika semua yang kau katakan hanyalah kebohongan, dan kepura-puraan belaka Naruto-kun?" Balas Hinata tak kalah lirihnya. Dengan sekuat tenaga yang dia punya, tubuh dengan perut yang sudah sangat membuncit itu mendorong tubuh sang pria, hingga membuatnya terlepas.
Naruto, pria itu kini terdiam menatap tubuh sang wanita tercinta didepannya, wanita yang sangat dicintainya, wanita yang sebentar lagi akan melahirkan buah cintanya, anaknya bersama wanita itu.
"Hime...," Panggilnya lagi, kali ini tubuh kekar sang mafia tak lagi berdiri, dengan gerakan tiba-tiba dan tak diduga oleh sang wanita indigo, pria yang ditakuti oleh banyak orang itu kini berlutut didepan Hinata, memegang kaki wanita indigo itu. Tak ada yang akan menyangka bahwa seorang pria yang mendapat julukan 'Rubah kegelapan' itu saat ini sedang berlutut didepan seorang wanita yang sedang hamil tua.
"Kali ini aku berkata jujur, bukan kebohongan, bukan kepura-puraan, aku berkata yang sebenarnya Hime, kumohon percayalah dan dengarkan aku." Lirihnya didepan kaki sang wanita, membuat wanita yang saat ini menangis itu memegang tangan sang pria, berusaha untuk membuatnya berdiri.
"Bangun Naruto-kun, jangan berlutut didepanku seperti ini." Ujar wanita hamil itu. Tangannya masih setia memegang tangan besar sang pria, berusaha untuk membuat lelaki yang sangat dicintainya itu bangkit dari acara berlututnya.
"Aku mohon kali ini saja, dengarkan aku." Balas pria itu, tubuhnya masih setia berlutut, memegang erat kedua tangan lembut wanita yang sangat dicintainya itu.
"..."
"Kumohon Hime...,"
Menarik nafasnya pelan, wanita dengan surai selembut sutera itu kembali memejamkan mata rembulan miliknya. "Baiklah Naruto-kun, a-aku akan mendengarkanmu. Tapi..., kumohon jangan buat kepercayaanku kali ini hancur sama seperti waktu itu, karena mungkin.., aku tak akan sanggup lagi bila jatuh untuk yang kedua kalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your LIES [Completed]
Fanfic18+ [ E N D ] Disclaimer : Masashi Kishimoto Pair : NaruHina ........................................... "Cukup diam dan nikmati." "Ja-jangan Naruto-san." . . . Uzumaki Naruto seorang King of Mafia berdarah dingin yang terkenal dengan julukan 'Rubah...