Your LIES [Completed]

The LIES-22

Play mulmed guys 😉

Happy Reading Minna

---

Beruntung? Jika memang dia beruntung, mengapa dia meninggalkanku begitu saja Sakura-san...

***

Tak banyak kata untukmu. Aku Rindu... Itu saja.

••

Hinata's Pov..

Aku memandangnya sekali lagi,  rasanya ini seperti mimpi.

Benarkah?

Benarkah itu Naruto-kun?

Yahh itu memang Naruto-kun...

Tatapan dingin dan datar itu menatapku. Tak sekalipun tatapan matanya teralihkan dariku. Aku ingin tersenyum, tapi bibir ini seolah kaku.

Aku mengencangkan lilitan tanganku di lengan Gaara-kun, saat sekali lagi tatapan mata biru itu menatapku tajam seakan ingin menguliti.

"Ada apa princess?" Gaara-kun yang mungkin menyadari lilitan tanganku yang mengerat dilengannya bertanya. Aku membalasnya dengan senyuman lembut dan gelengan kepala. Memberitahunya bahwa aku tak apa-apa.

Saat ini aku berada di sebuah pesta mewah bak pesta kerajaan seorang pangeran. Sebuah pesta yang sangat indah, pesta pertunangan Naruto-kun...

Yah pertunangan.

Pesta yang aku harapkan selama ini.

Bermimpi bisa bersanding dengan sang pangeran, namun sayangnya tidak.

Aku hanya mampu menjadi seorang rakyat biasa, seorang penonton, bukan princess yang sering dikatakan Gaara-kun, ataupun Hime yang selalu dikatakan olehnya.

Hanya rakyat biasa.. 

Yang berharap menggantikan sang tuan Putri sebenarnya.

Aku tersenyum getir, berusaha menahan air mataku yang siap tumpah. Menahan gejolak sakit dihatiku saat melihat tangan berwarna Tan itu memasangkan cincin yang sangatlah indah pada tangan seorang wanita-tuan Putri yang sebenarnya.

Tuhan, bisakah aku berharap aku yang memakai cincin itu?

Sayangnya tidak. Bermimpi saja mungkin aku tak sanggup.

Dan saat ini aku merasa, aku benar-benar sudah kehilangannya.

Saat ini aku harus benar-benar merelakanmu Naruto-kun.

Ini sungguh menyakitkan. Sungguh...

"Ayo princess kita ucapkan selamat pada pasangan serasi yang menjadi Bintang malam ini."
Pasangan serasi? Mengapa sakit menyadari bahwa mereka memang adalah pasangan yang serasi? Mengapa kenyataan ini begitu menyakitkan.

Aku tak bisa, seberapa besarpun aku berusaha menggerakkan kakiku untuk menghampirinya, nyatanya memang aku tak bisa.

"Princess?" Kulihat Gaara-kun memandangku bertanya, aku tahu dia menyadari keresahan hatiku karena dia telah mengatahui semuanya.