Happy Reading Minna-san.
Play mulmednya, aku recommen buat kalian yang berkuota banyk:)
---
Hinata tersenyum lembut mendengar kata merindukan yang memiliki makna tersirat dari pria itu, ia kemudian mengangguk. Tangannya kini melingkar dileher Naruto yang dengan cepat membaringkan Hinata diatas ranjang milik wanita itu. Menindih tubuh mungil Hinata, dan melakukan kegiatan menyenangkan mereka selanjutnya.
***
Kembali mengatur napasnya yang terengah-engah, setelah kegiatan yang mereka lakukan beberapa kali itu cukup membuat wanita berambut indigo itu kewalahan mengimbangi permainan dari sang pria kuning. Benar-benar melelahkan, batin Hinata.
Menatap rambut kuning sang pria yang kini berada diatas dadanya, ia kembali tersenyum lembut mengingat kegiatan panas mereka beberapa puluh menit lalu. Tangan mungil nan lentik itu menyesir helaian demi helaian rambut sang kekasih.
"Kau luar biasa Naruto-kun." Lirihnya, "Kenapa kau tak ingin memakai pengaman? Kau tahu itu berbahaya untukku." Hinata sungguh tak percaya pada Naruto yang menolak keras saat Hinata memintanya memakai pengaman atau sekedar mengeluarkannya diluar. Dengan alasan yang membuat Hinata frustasi, Naruto benar-benar membuat akal seorang Hinata Hyuuga berhenti. 'Aku tak akan puas jika memakai benda itu.' Ujarnya waktu itu, dimana saat itu Hinata memintanya untuk memakai pengaman saat mereka akan bersatu. Atau 'Aku merasa tak nyaman mengeluarkannya diluar Hime' Saat Hinata kembali memintanya agar tak mengeluarkan'nya didalam saat mereka dalam keadaan bersatu dan akan mencapai puncak tertinggi dari kenikmatan yang mereka rasakan beberapa jam lalu.
"Naruto-kun." Panggilnya pelan, ia mencoba membangunkan Naruto yang sudah terlelap dalam tidurnya. Mengguncang tubuh pria itu pelan, "Naruto-kun, bangun dulu, kita masih terhubung."
"Hmm tak apa Hime." Naruto kembali menyamankan kepalanya diantara dada kenyal sang wanita, membuat wanita bermarga Hyuuga itu mendesah pelan tak tertahankan.
"Na-Naruto-kun, ta-tapi aku sesak." Naruto mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan wanitanya, menatap lembut wajah yang tampak merona alami itu saat berada didekatnya.
"Maafkan aku." Balasnya, mengecup sekilas bibir wanitanya, melepaskan ikatan yang menghubungkan mereka. Lalu berguling kesamping wanita itu, memposisikan kembali tubuhnya untuk mencari titik nyaman menuju alam mimpi. Tangannya dengan cepat merengkuh tubuh ramping Hinata, memeluknya erat, lalu membenarkan letak selimut untuk menutupi tubuh polos mereka saat ini.
***
Hinata terlihat sibuk memotong-motong kecil daun bawang yang akan dimasukkan kedalam sup yang dibuatnya. Tak memperhatikan tatapan mata biru yang menatap dirinya penuh kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your LIES [Completed]
Fanfic18+ [ E N D ] Disclaimer : Masashi Kishimoto Pair : NaruHina ........................................... "Cukup diam dan nikmati." "Ja-jangan Naruto-san." . . . Uzumaki Naruto seorang King of Mafia berdarah dingin yang terkenal dengan julukan 'Rubah...