The LIES-12

9.3K 604 98
                                    

Happy Reading Minna-san 😘

---

"Kau membuatku tak punya pilihan Hinata."

***

Naruto yang sedang bersantai di mansion miliknya itu, seketika mendapat telepon dari anggota yang ia perintahkan untuk mengawasi dan menjaga Hinata, sejak kejadian di acara launching Hotel miliknya di Singapura, Naruto menjadi sangat possesive pada Hinata, ia sangat khawatir jika Hinata akan bernasib sama dengan Saara, dirinya tak ingin kehilangan orang yang dicintainya untuk kedua kalinya, tunggu, Cinta? Benarkah Hinata berhasil menggantikan posisi Saara saat ini? Entahlah ia masih ragu dengan perasaannya.

Dengan kecepatan diatas rata-rata, Naruto mengendarai mobil sport merahnya menuju club mewah di distrik Chiyoda. Tanpa memperdulikan pengendara lain yang dalam bahaya karena kecepatannya saat ini, ia tak peduli yang ada dikepalanya saat ini hanya Hinata, gadisnya.

.
.

Naruto memarkirkan mobil miliknya di parkiran club itu, lalu dengan cepat berlari masuk kedalam club, mencari anggotanya yang berada disana.

"Dimana Hinata!" Tanyanya langsung pada anggota yang memata-matai Hinata.

"Di lantai tiga boss, kamar VIP 4."

Tanpa menjawab apa-apa lagi Naruto segera berlari dan menekan tombol lift terburu-buru, persetan dengan tombol itu jika rusak nanti.

Sesampainya di lantai tiga, dirinya dengan cepat berlari mencari kamar VIP 4, saat akan membuka pintu itu, dua orang penjaga club menghadangnya. Menggeram marah karena langkahnya dihadang kedua penjaga itu, lalu menatap kedua penjaga itu dengan tatapan mematikan.

"Pergi!! Atau kalian mati." Ujarnya berdesis marah, dengan gerakan cepat kedua penjaga itu bergeser, memberi jalan untuk sang mafia, yah siapa yang tak tahu jika pria di depan mereka itu adalah seorang mafia sadis, yang tak pandang bulu saat akan membunuh.

Naruto menendang pintu didepannya sehingga terbuka dan sedikit rusak. Seketika rahangnya mengeras dan tangannya mengepal kuat hingga kuku-kuku tangannya memutih.

Dengan kemarahan yang sudah diatas batas, dirinya dengan cepat berjalan kearah pria yang sedang bergerilya diatas tubuh gadisnya.

"Brengsek!!" Teriaknya sambil memberi bogem mentah kewajah pria itu, membuatnya langsung terjatuh diatas lantai marmer. Ia semakin kalang kabut saat mendapati tubuh setengah telanjang gadisnya kini. Memukuli pria itu lagi hingga kini tak sadarkan diri.

"Bawah si brengsek itu keluar dari sini, cepat!!!" Teriaknya lagi memanggil para anggotanya yang sedang berjaga diluar kamar. Tatapannya kembali tertuju pada tubuh setengah telanjang Hinata, ia kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh gadisnya itu.

"Hinata, kau dengar aku? Bangun sayang ini aku." Ujarnya menepuk-nepuk kedua pipi Hinata, Hinata dengan perlahan membuka matanya, menatap sayu Naruto yang kini menatapnya khawatir.

"Naruto-kun? Panas!" Ujarnya lirih, sambil mengangkat tangannya membelit leher Naruto, membuat pria itu sesaat menahan napas.

"Hinata kau sedang terpengaruh obat." Ujarnya lagi berusaha untuk melepaskan tangan Hinata dari lehernya sebelum ia benar-benar lepas kendali dan menyerang tubuh indah gadis itu.

"Naruto-kun panas!!!"

Hinata meracau semakin keras membuat Naruto sedikit kesulitan untuk melepas belitan tangan Hinata dilehernya, dan tanpa di duganya, Hinata dengan gerakan cepat telah melumat ganas bibirnya, membuat Naruto menegang seketika.

Your LIES [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang