Four

2.1K 313 43
                                    

"Sehun..."

Sehun mengernyit dalam tidurnya, menelungkupkan tubuhnya ketika sebuah bisikan menghampiri pendengarannya

"Sehun......"

Sehun mengerang ketika bisikan tersebut semakin terdengar jelas membuat Sehun segera membuka kelopak matanya, mendudukkan dirinya diatas ranjang seraya melihat kesekelilingnya waspada

Namun ia tak menemukan seorang pun disana. Apa yang tadi itu ia salah dengar? Atau mimpi mungkin? Entahlah, namun bagi Sehun bisikan itu terdengar nyata

Dan hey! Kemana Chanyeol? Sehun mengedarkan pandangannya mencari sosok tinggi itu namun nihil. Yang ia temukan hanyalah secarik kertas disamping tempat tidurnya

Aku pergi keluar sebentar. Jangan pergi kemana-mana, tetaplah dipenginapan. Aku tak akan pergi lama

Chanyeol melintasi jalanan batu yang ramai. Dipinggir jalan terlihat banyak orang-orang yang duduk dengan pakaian compang-camping meminta sedekah

Namun Chanyeol menghiraukannya. Matanya tertuju pada satu orang, orang dengan pakaian yang serba tertutup bergelagat yang aneh pula

Chanyeol terus mengikuti orang tersebut dari kejauhan lima meter sebelum orang itu berbelok kesebuah gang kecil dengan sedikit berlari membuat Chanyeol mengejarnya

Sampai digang tersebut, Chanyeol harus berhadapan dengan dua jalur yang membuat Chanyeol bingung harus mengambil jalan yang mana

"Mengikutiku Tuan?" Chanyeol terperanjat mendengar suara dari belakang tubuhnya. Chanyeol tertangkap basah, dan seketika ia berbalik

"Kau pasti sudah tau apa yang ingin kutanyakan padamu" ujar Chanyeol dengan nada datar.

"Dicari bahkan diikuti oleh seorang great succesor klan O'Conor. It's such an honor my lord" ujar suara itu lembut namun membuat bulu kuduk merinding

Orang itu memakai jubah bertudung hitam. "Katakan padaku dimana markas klan bawah tanah tersebut Irene" orang yang dipanggil Irene itu hanya memberikan senyuman tersembunyi dibalik tudungnya

"Itu tidak gratis tuan Chanyeol O'Conor"

"Kau mau emas? Perhiasan?" Tawar Chanyeol namun hanya dibalas oleh cekikikan Irene

"Aku ingin 'wajah' milik sang great succesor dari klan Al-Ghul itu" ujar Irene sambil melepas tudung kepalanya memperlihatkan wajahnya yang setengah terbakar

"Aku tidak akan menyerahkan Sehun padamu" desis Chanyeol dan sekali lagi, Irene tertawa dengan suara yang kencang kali ini

"Tanpa kau serahkan pun, bisikanku akan membawanya kemari" dan derap langkah kakipun terdengar, berjalan menghampir mereka berdua

Chanyeol melirik keasal suara derap langkah kaki tersebut. "Sehun" kaget Chanyeol, Sehun berjalan dengan langkah kaki dan pandangan yang begitu kosong seakan-akan telah terpengaruh kedalam sebuah mantra

Sehun berjalan melewati Chanyeol, bahkan menyenggol bahu Chanyeol. Chanyeol segera menghadang langkah Sehun, mencengkram kedua pundaknya dan menatap lurus kematanya

"Sehun-ah, sadarlah. Kau terpengaruhi mantra"

"Percuma saja, dia tidak akan bisa mendengarmu" ujar Irene membuat Chanyeol geram. Sehun terus berjalan dengan tatapan kosong dan terhenti didepan Irene

Love Between Two ClansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang